Unilever Indonesia dan Komunitas Sudah Dong Rilis E-booklet Anti Workplace Bullying, Peringati Hari Toleransi Internasional 2022

Fimela Reporter diperbarui 29 Nov 2022, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Peringati Hari Toleransi Internasional 2022, Unilever Indonesia berkolaborasi dengan komunitas anti-bullying Sudah Dong meluncurkan e-booklet bertajuk “Sadari, Kenali, Atasi Workplace Bullying”. Bullying atau perundungan merupakan perilaku agresif yang tidak diinginkan semua orang, termasuk di lingkungan kerja.

Workplace bullying adalah perilaku yang mengganggu atau menyakiti kesehatan fisik dan mental seseorang dan dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk kekerasan verbal, perilaku ofensif, ancaman, mempermalukan, mengintimidasi, hingga menyabotase suatu pekerjaan. Jika dibiarkan, workplace bullying menjadi bentuk intoleransi dan diskriminasi yang membudaya, bahkan dinormalisasi di tempat kerja.

Panduan yang dapat diakses secara gratis ini ingin mendorong semangat dan komitmen masyarakat untuk memberikan fokus lebih dan melakukan aksi nyata melawan workplace bullying, serta merangkul semakin banyak perusahaan untuk memiliki sistem, struktur dan kepemimpinan yang berpihak pada anti-bullying.

2 dari 5 halaman

Bangkitkan kesadaran semua pihak

ULI x SUDAHDONG Hari Toleransi - Moderator - Tantri - Kristy rsz (dok: Unilever Indonesia)

Kristy Nelwan, Head of Communication PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, “Sejalan dengan strategi ‘The Unilever Compass’, Unilever Indonesia ingin terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan inklusif, termasuk dengan menerapkan prinsip zero tolerance untuk bullying di tempat kerja.

Lebih lanjut, Kristy mengatakan berpegang pada kode etik bernama Respect, Dignity & Fair Treatment (RDFT), kami menindak tegas perilaku menyinggung, mengintimidasi, atau menghina, termasuk segala bentuk pelecehan atau bullying atas dasar perbedaan ras, usia, peran, gender, agama, kondisi fisik, kelas sosial, hingga pandangan politik sekalipun.

Hari Toleransi Internasional 2022 menjadi momen yang tepat untuk membangkitkan kesadaran semua pihak untuk menciptakan dunia yang lebih toleran, termasuk mengenai masalah workplace bullying ke masyarakat yang lebih luas.

3 dari 5 halaman

Survei dari Deloitte

Beberapa survei yang dilakukan Deloitte terkait dengan lingkungan kerja. Credits: unsplash.com by Elisa Ventur

Tindak lanjut dan aksi untuk menghentikan budaya yang sangat toxic ini menjadi semakin penting karena lapangan kerja akan didominasi oleh milenial dan Gen-Z sebagai populasi terbesar di Indonesia, dimana mereka punya kriteria tersendiri dalam memilih tempat kerja.

“The Deloitte Global 2022 Gen-Z and Millennial Survey” yang melibatkan 14.808 Gen-Z dan 8.412 milenial yang tersebar di 46 negara memperlihatkan bahwa 46% milenial dan Gen-Z di posisi senior memilih untuk menolak pekerjaan di lingkungan yang bertentangan dengan kode etik yang mereka pegang.

Selain itu, Gen-Z dan milenial adalah generasi yang sangat mementingkan mental health di tempat kerja. Survei “Millennials and Generation Z – Making Mental Health at Work a Priority” oleh Deloitte terhadap 23.000 milenial and Gen-Z di 45 negara menunjukkan hampir setengah dari milenial dan 54% Gen-Z melaporkan diskriminasi di tempat kerja karena alasan ras, suku dan gender, dimana hal ini sangat mempengaruhi kecemasan dan mental health mereka saat bekerja.

Oleh karena itu, menyediakan lingkungan kerja dengan budaya yang positif termasuk bebas bullying dan diskriminasi adalah hal yang perlu diprioritaskan demi terwujudnya angkatan kerja masa depan yang lebih toleran dan inklusif.

4 dari 5 halaman

Tindakan yang dapat dicegah

Tindakan workplace bullying sebenarnya dapat dicegah dengan beberapa hal. Credits: unsplash.com by Christina @ wocintechchat.com

Tantri Arihta Sitepu, Volunteer dari komunitas Sudah Dong menanggapi, “Tindakan workplace bullying sebenarnya dapat dicegah, antara lain dengan cara membangun relasi yang baik dengan rekan-rekan kantor, yang tentu saja membutuhkan personal effort, sehingga kita paling tidak bisa mengetahui personal interest masing-masing.”

Di sisi lain, memastikan keamanan serta kenyamanan pekerja saat bekerja, baik di kantor maupun secara remote dengan menyediakan aturan dan sanksi yang jelas merupakan kewajiban semua perusahaan, layaknya Unilever Indonesia yang sudah secara sistematis menjalankan hal tersebut.

Agar dapat diikuti oleh lebih banyak perusahaan, masih diperlukan edukasi lebih banyak tentang bagaimana perusahaan mampu memastikan bahwa para pekerja merasa aman, nyaman, dan, utamanya, terlindungi dari tindakan workplace bullying ataupun bentuk kekerasan lainnya.

5 dari 5 halaman

Kolaborasi e-booklet workplace bullying

Cover ebooklet Unilever x Sudah Dong Anti Workplace Bullying (dok: Unilever Indonesia)

Melalui kolaborasi e-booklet berjudul “Sadari, Kenali, Atasi Workplace Bullying”, Unilever Indonesia dan Sudah Dong menjabarkan pemahaman mengenai workplace bullying, cara mengidentifikasi tindakan workplace bullying, hal yang harus dilakukan saat menjadi korban maupun saksi workplace bullying.

Panduan bagi perusahaan untuk menegakkan komitmen anti-bullying di lingkungan kerja hingga contoh best practice yang dapat dilakukan perusahaan dalam mencegah dan menindak tindakan workplace bullying. Tidak hanya informasi satu arah, terdapat pula games interaktif yang dapat menjadi bahan evaluasi untuk melihat di mana posisi kita saat workplace bullying terjadi di sekitar kita.

E-booklet ini dapat diakses publik secara gratis melalui situs http://www.sudahdong.com/buku-panduan/ dan akan disebarluaskan ke berbagai pihak guna meningkatkan awareness dan menegakkan berbagai kebijakan yang konkret terkait workplace bullying.

 

*Penulis: Sri Widyastuti.

#WomenForWomen