Mengenal Gejala Pilek Pada Bayi yang Harus Diwaspadai Orang Tua

Mimi Rohmitriasih diperbarui 19 Nov 2022, 15:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Batuk pilek menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi pada semua orang. Masalah ini juga kerap dialami anak-anak termasuk bayi. Mengutip dari laman parents.com, batuk pilek pada bayi umumnya merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi. Kondisi ini bisa pulih dengan sendiri melalui istirahat cukup. Meski batuk pilek bisa sembuh dengan sendiri, ini tak bisa diremehkan begitu saja. 

Ada beberapa gejala di mana batuk pilek harus lebih diwaspadai. Terlebih jika pilek ini terjadi pada bayi dengan usia bawah 3 bulan. Orang tua wajib segera memeriksakan kondisi anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat. Berikut beberapa gejala pilek pada bayi yang harus diwaspadai. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Gejala Pilek Bayi yang Wajib Diwaspadai

Ilustrasi/copyright freepik.com/drazenzigic

Mom harus segera menemui dokter ketika mendapati gejala ini pada bayi. Jika dibiarkan saja, dikhawatirkan gejala ini bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan lain yang lebih berbahaya. Berikut beberapa gejala tersebut. 

  • Bayi pilek disertai demam tinggi. 
  • Demam yang terjadi lebih dari dua hari. 
  • Pilek disertai sesak nafas, nafas berbunyi atau mengi. 
  • Bayi mengalami kejang dan menurunnya kesadaran. 
  • Bayi lebih jarang buang air kecil atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali setelah 6 sampai 7 jam. 
  • Kulit bayi lebih pucat. Itu juga berlaku untuk bibir yang lebih pucat dan kuku serta telapak tangan tampak kebiruan.
  • Pilek disertai batuk yang terjadi lebih dari dua hari. Kondisi bayi juga terlihat sangat tidak nyaman, sering rewel dan tidak mau minum ASI. 
  • Bayi lebih rewel, lemas dan sering menangis lebih dari biasanya. 
  • Bayi lebih sering bersin-bersin, hidung berair terus menerus dan mata memerah. 
3 dari 3 halaman

Membawa Bayi ke Dokter

ilustrasi Anna Shvets/pexels

Ketika mendapati gejala di atas, jangan menunggu lagi untuk segera membawa bayi ke dokter atau klinik terdekat. Meski batuk pilek bisa sembuh dengan sendirinya, ini tetap harus diperiksakan ke dokter ketika anak menunjukkan gejala lain. Pemeriksaan yang lebih cepat bisa mendiagnosa masalah kesehatan anak lebih cepat pula. Ini juga memungkinkan anak terutama bayi mendapatkan penanganan serta pengobatan yang lebih cepat. 

Agar si kecil berisiko rendah pada batuk dan pilek, pastikan untuk merawatnya dengan baik. Penuhi nutrisi anak, hindarkan dari orang sakit, lakukan imunisasi secara rutin dan sesuai jadwal, jaga kebersihan rumah dan lingkungan serta pastikan ia memiliki istirahat cukup. Saat anak batuk pilek, hindari memberinya obat tanpa resep apalagi yang dijual bebas. Semoga informasi ini bermanfaat. 

#WomenForWomen