Fimela.com, Jakarta Pandemi yang mulai terjadi di tahun 2020 telah merombak semua sisi kehidupan. Mulai dari pembatasan bepergian, wajib melakukan protokol kesehatan, hingga beragam aktivitas yang terpaksa dijalankan secara online. Meskipun sulit, tak sedikit yang memilih bangkit bahkan mampu melihat peluang bisnis di tengah keterbatasan gerak. Seperti cerita para seller pada tim ManisdanSedap.com berikut ini.
Berawal dari Iseng
What's On Fimela
powered by
Himbauan stay at home bisa saja memicu kebosanan, tapi berbeda dengan owner Jajebuyut yang menceritakan awal membuka usaha kuliner rumahan. “Pandemi berjalan 7 bulan sepertinya, berawal dari iseng lalu banyak yang lihat status WhatsApp. Banyak yang mau mencoba makanan buatan saya dan berlanjut sampai sekarang,” kenangnya.
Ada juga yang memanfaatkan waktu di rumah untuk mengasah passion kuliner, seperti curahan hati pemilik Jasmine Bakery di Sidoarjo. Hobi bikin kue sejak SMP,ia pun belajar membuat berbagai kreasi manis secara otodidak, hingga kini laris menerima pesanan.
Menutup Warung Makan
Sekelumit cerita sedih datang dari owner PIA AMAH HOMEMADE, Lusi Priska. “Sebelumnya buka warung makan, pas pandemi terpaksa tutup. Lagi merenung di rumah saja, keinget resep warisan pia. Pertengahan Juni 2020, pertama kali saya coba resepnya sambil inget-inget dulu pas bantu mama bikin pia,” kenangnya. Mengirimkan kreasi kulinernya ke kerabat dan mendapatkan respon baik, semangatnya membuka usaha kuliner terus ditekuni hingga sekarang.
Serupa tapi tak sama, pengalaman pemilik rotie_ami justru belajar bikin kue, setelah berhenti kerja akibat pandemi. Awalnya bekerja sebagai staf pabrik, ia mengaku belajar otodidak dari nol hingga jatuh hati pada chiffon. “Benar-benar nggak punya basic kuliner, jadi satu tahun itu belajar bikin kue. Karena belum pro, kalau bikin pesanan kue agak banyak pasti ada yang gagal,” sambungnya.
Berkah di Balik Pandemi
Semangat juang para seller kuliner rumahan memang patut diacungi jempol. Beragam peluang pun dilibas, mulai dari usaha Bikinagih Kitchen yang menitipkan olahan nasi ke tempat angkringan, hingga menerima order sarapan karyawan yang WFO seperti pengalaman Dapoer Arrumy.
Tak kalah menarik cerita Hera, pemilik jiizha_cake yang awalnya ingin berhenti jualan tapi justru mendapatkan lebih banyak orderan. Begitu juga Dapoer Nyonya Bali yang laris manis menerima pesanan Bolu Jadoel, Spikoe, hingga Lapis Legit dari berbagai kota di Indonesia. “Kalau saya selama pandemi yang paling laku adalah snack frozen dan hampers berupa pie dan puding buah untuk mereka yang tertular Covid-19,” tambah owner Avicena Cake.
Banyak cerita soal perjuangan para seller dalam membuka dan mengembangkan usaha kuliner rumahan selama masa pandemi. Pantang menyerah, para pemilik UMKM ini terus belajar untuk mempertahankan kualitas dan memperluas jangkauan pemasaran secara online.
Salah satunya bergabung dengan ManisdanSedap.com, platform online yang memudahkan siapa saja untuk menemukan dan memesan beragam menu PO dari seluruh Indonesia. Selain menampilkan jualan mereka sebagai ‘etalase’, ManisdanSedap.com yang merupakan bagian dari KLY (KapanLagi Youniverse) sebagai Digital Media Network juga menambahkan tombol pembelian langsung menuju nomor WhatsApp Seller.
Mudah dan praktis, harapannya mampu meningkatkan promosi dan keuntungan usaha kuliner rumahan. Dapat banyak kemudahan untuk mengenalkan jualanmu, yuk daftarkan usaha kulinermu ke ManisdanSedap.com.