Dokter Anak Ungkap Lima Mitos dan Fakta Kesehatan Anak di Hari Kesehatan Nasional 2022

Fimela Reporter diperbarui 18 Nov 2022, 07:43 WIB

Fimela.com, Jakarta Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang diperingati setiap 12 November. Hari Kesehatan Nasional 2022 menjadi perayaan yang ke-58. Selain untuk peringatan bagi sektor kesehatan di Indonesia untuk menunjang kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

Di momen Hari Kesehatan Nasional 2022 ini, Tokopedia melalui Head of Category Development Tokopedia, Ramadhan Niendraputra bersama dengan Dokter Anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS atau akrab disapa dr. Tiwi, mengupas tuntas lima mitos dan fakta seputar kesehatan anak dan keluarga yang beredar di masyarakat hingga saat ini. Hal ini diharapkan agar orangtua menjadi lebih berwawasan dan pintar apabila berurusan dengan kesehatan anak.

2 dari 4 halaman

Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Keluarga dan Anak

Tokopedia menyediakan ekosistem khusus untuk orang tua bisa menemukan berbagai produk kebutuhan keluarga dan anak. (dok: Tokopedia)

Menurut dr. Tiwi, orangtua sebaiknya lebih bijak dalam menyikapi informasi terkait kesehatan anak yang beredar di media sosial.

1. Mitos: Susu formula menurunkan kecerdasan anak

“Faktanya, kecerdasan anak ditentukan oleh tiga faktor utama, yakni kebutuhan asuh (makanan dan minuman bernutrisi), kebutuhan asih (pemenuhan kasih sayang) dan kebutuhan asah (stimulasi yang tepat). Susu formula di sisi lain, bisa menjadi solusi yang bisa membantu anak di atas satu tahun menaikkan berat badan,” ungkap dr. Tiwi.

“Penjualan susu formula di Tokopedia, di sisi lain, naik lebih dari 21 kali lipat selama kuartal III 2022 dibandingkan periode yang sama di 2021,” jelas Ramadhan.

Dr. Tiwi pun menyarankan orang tua untuk mengeksplorasi berbagai jenis olahan susu, misalnya es krim atau gelato, agar lebih menarik bagi anak. Salah satunya susu olahan yang bisa dijadikan pilihan adalah gelato Grofato yang diformulasikan dr. Tiwi dan bisa didapatkan di Tokopedia.

3 dari 4 halaman

2. Fakta: Bayi ‘bau tangan’ bukan hal buruk

Bayi ‘bau tangan’ adalah istilah untuk bayi yang selalu ingin digendong/copyright freepik.com/drazenzigic

Bayi ‘bau tangan’ adalah istilah untuk bayi yang selalu ingin digendong. “Pada dasarnya bayi perlu digendong karena bayi perlu merasakan keamanan serta sentuhan yang hangat. Menggendong bayi juga dapat menumbuhkan rasa percaya bayi terhadap orang tua,” jelas dr. Tiwi.

Tokopedia melihat produk gendongan merupakan salah satu produk yang paling laris di sub kategori Ibu dan Bayi selama kuartal III 2022 dibandingkan periode yang sama di 2021.

3. Mitos: Bayi perempuan lebih cepat bicara

Jenis kelamin bayi tidak menentukan kemampuan berbicara. “Kecerdasan terbentuk dari kromosom X. Walau perempuan memiliki dua kromosom X dan laki-laki hanya punya satu kromosom X, tanpa adanya stimulasi maka kemampuan berbicara tidak akan terangsang,” ujar dr. Tiwi.

Menurut dr. Tiwi, ada berbagai contoh kegiatan untuk menstimulasi kemampuan berbicara anak, misalnya bercerita dan membaca bersama anak. “Buku cerita anak menjadi salah satu produk yang paling dicari masyarakat pada kategori Buku di Tokopedia pada kuartal III 2022,” tambah Ramadhan.

4 dari 4 halaman

4. Fakta: Anak harus tetap mandi saat sedang sakit

Apabila seorang anak sakit, ia tetap harus menjaga kesehatan kulit dengan mandi air hangat. /copyright shutterstock.com

Kulit merupakan lapisan paling luar yang berfungsi melindungi tubuh dari berbagai kuman dan penyakit, maka kesehatan kulit menjadi semakin penting saat anak sakit. Apabila seorang anak sakit, ia tetap harus menjaga kesehatan kulit dengan mandi air hangat. Di kuartal III 2022, sabun anak dan bayi menjadi salah satu produk paling diburu masyarakat di Tokopedia pada kategori Ibu dan Bayi.

5. Mitos: Anak jinjit saat belajar jalan adalah hal tidak wajar

“Berjinjit adalah tahapan awal belajar jalan. Bayi yang menggunakan baby walker sebagai stimula saat belajar jalan akan cenderung berjinjit untuk mengenali permukaan lantai sebelum benar-benar lancar berjalan,” ujar dr. Tiwi.

“Masyarakat khususnya orang tua bisa menemukan berbagai produk kebutuhan keluarga dan anak di Tokopedia Parents. Ekosistem khusus ini juga mempermudah orang tua bergabung ke komunitas yang relevan dan mendapat informasi tentang tumbuh-kembang anak, keluarga dan rumah tangga,” tutup Ramadhan.

 

*Penulis: Sri Widyastuti

#WomenForWomen