Fimela.com, Jakarta Di tengah berbagai krisis di seluruh dunia yang mengancam laju kemajuan terhadap pemenuhan hak perempuan dan terdorongnya perempuan keluar dari partisipasi ekonomi, UN Women Goodwill Ambassador Anne Hathaway, hari ini menyampaikan seruan untuk menempatkan perempuan di pusat pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.
Berbicara melalui pesan video di pertemuan Business 20 (B20), forum dialog resmi yang menjadi bagiandari G20 dengan komunitas bisnis global yang bertugas untuk menyusun rekomendasi kebijakan untuk Presidensi G20, Anne Hathaway mengatakan:“Meningkatnya harga minyak dan pangan global, ditengah situasi darurat iklim dan konflik militer berkelanjutan, penghasilan perempuan, besertakontribusi perempuan untuk kesuksesan bisnis dan pemulihan pasar lebih penting dari sebelumnya. Tahun ini, di 169 negara dan wilayah sebagian besar dunia, angka partisipasi angkatan kerja perempuan diperkirakan lebih kecil dari sebelum pandemi.”
Anne juga mengatakan bahwa partisipasi perempuan dan kesetaraan penting untuk mencapai kemajuan bagi semua. Ia yakin bahwa semua orang menyadari adanya bukti yang menunjukkan bahwa kesetaraan di antara perempuan dan laki-laki membuat kita lebih aman, bahagia, sejahtera, dan sukses.
Namun, kenyataan yang kita hadapi, dengan laju kemajuan saat ini, kesetaraan gender baru bisa dicapai 300 tahun lagi. Ia harap kita semua setuju bahwa tiga abad adalah waktu yang terlalu lama. Dibutuhkan lebih dari harapan untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Posisi kita saat ini jauh dari baik. Kemajuan bagi perempuan dan anak perempuan mengalami kemunduran di berbagai negara. Hak dan kebebasan yang dinikmati perempuan dan anak perempuan sebagai hal yang normal di berbagai negara, baik untuk bekerja, belajar, dan membuat keputusan terhadap tubuhnya sendiri, telah dirampas dalam sekejap.
Sebagian hak dan kebebasan yang dirampas tersebut didorong dan dilegitimasi oleh pihak yang berwenang, terlepas dari perlawanan yang berani. Tantangan lain bagi perempuan dan anak perempuan telah muncul di permukaan dan semakin dipertajam oleh krisis global yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti pandemi COVID-19.
What's On Fimela
powered by
Covid-19 Berdampak Buruk Bagi Semua Kalangan Terutama Perekonomian
Penelitian UN Women menunjukkan bahwa lebih banyak perempuan dibanding laki-laki keluar daripasar tenaga kerja di tahun 2020 akibat pandemi, untuk menghadapi tambahan beban kerja rumah tangga, perawatan, dan pengasuhan seiring dengan berlakunya anjuran pembatasan sosial. Selain itu, perempuan juga keluar dari pasar tenaga kerja lebih lama. Perempuan menanggung beban kerja perawatan yang lebih banyak di rumah, setidaknya tiga kali lipat lebih banyak dibanding laki-laki, yang menyebabkan perempuan mendapatkan tambahan 512 milyar jam untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, perawatan, dan pengasuhan tak berbayar di rumah.
UN Women Executive Director, Sima Bahous, menekankan bahwa kemajuan masa depan dunia bergantung pada keterampilan dan kepemimpinan perempuan, setelah mengamati situasi selama pandemi COVID-19, “perempuan mendukung keluarga dan menopang sistem kesehatan, serta menciptakan vaksin penyelamat nyawa. Sebagai pemimpin negara, perempuan memberikan beberapa respons paling efektif terhadap pandemi. Menurut data terbaru dari UN Women, di negara di mana perempuan terwakilkan dengan lebih baik di pemerintahan, dan di mana gerakan feminis lebih kuat,respons terhadap krisis akan lebih sensitif gender dan efektif bagi semua orang. “Krisis yang sistemik, memerlukan solusi yang berperspektif gender,” ucap Sima Bahous yang mendorong pemimpin negara dipertemuan G20 untuk menempatkan suara, agensi, partisipasi dan kepemimpinan perempuan dan anak perempuan di seluruh rencana mereka, serta berinvestasi dan berkonsultasi dengan kelompok danorganisasi perempuan untuk memastikan kontribusi penting mereka.
Dengan Meningkatkan Komitmen untuk Ekonomi Keperawatan, akan Mempercepat Ekonomi yang Setara
“Kemajuan bagi perempuan dan anak perempuan mengalami kemunduran di berbagai negara. Hak dan kebebasan yang dinikmati perempuan dan anak perempuan sebagai hal yang normal di berbagai negara, untuk bekerja, belajar, dan membuat keputusan terhadap tubuhnya sendiri telah dirampas dalam sekejap. Sebagian hak dan kebebasan yang dirampas tersebut didorong dan dilegitimasi oleh pihak yang berwenang, terlepas dari perlawanan yang berani. Tantangan lain bagi perempuan dan anak perempuan telah muncul di permukaan dan semakin dipertajam oleh krisis global yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti pandemi COVID-19,” tambah Anne Hathaway.
Namun krisis juga memberikan kesempatan untuk memperkuat kebijakan dan sistem terhadap kerjaperawatan. Meningkatkan dan mengimplementasikan komitmen untuk mengubah ekonomi perawatan akan mempercepat pemulihan ekonomi yang setara. Sebagai bagian dari upaya mentransformasi agenda kerja perawatan global, UN Women dan Pemerintah Meksiko bersama-sama membentuk Global Alliance for Care di tahun 2021. Aliansi ini berfokus pada enam komitmen utama, termasuk mempromosikan produksi data dan bukti tentang kerja perawatan; berinvestasi pada infrastruktur perawatan fisik dan sosial; dan membangun norma sosial yang positif melalui kampanye kesadaran.
#WomenforWomen