Tak Cuma Pamer Suara, Stevan Pasaribu Bicara Soal Love Language di Fimela Fest 2022

Rivan Yuristiawan diperbarui 12 Nov 2022, 23:18 WIB

Fimela.com, Jakarta Penyanyi muda berbakat, Stevan Pasaribu turut memeriahkan gelaran Fimela Fest 2022 hari pertama yang berlangsung pada 12 November 2022. Tak cuma pamer suara merdu dengan membawakan single teranyarnya yang berjudul Tak Pernah Cukup, pria 27 tahun itu juga berbagi cerita tentang sudut pandangnya tentang cara mengekspresikan perasaan cinta dalam sesi Men's Corner dengan tema Love Song, A Love Language

Ya, sebagai penyanyi Stevan Pasaribu terkenal dengan lagu-lagu menyayat hati. Menurutnya, rasa cinta memang tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Maka dari itu, lagu-lagu yang mengungkapkan perasaan cinta selalu menjadi andalan setiap musisi untuk merebut perhatian publik, termasuk dirinya.

"Karena manusia nggak lepas dari cinta. Hidup nggak akan bermakna kalau nggak ada cinta. Karena cinta itu kan general ya," kata Stevan Pasaribu.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Soal Love Language

Stevan Pasaribu di Fimela Fest 2022 [Foto/Bambang E. Ros]

Sebagai musisi yang kerap mengekspresikan perasaannya dalam baitan lirik romantis, ternyata sisi personal Stevan Pasaribu juga tak kalah manis. Ia mengaku sebagai tipikal pria yang kerap mengandalkan physical touch untuk mengekspresikan perasaannya.

"Love language aku lebih ke physical touch ya. Act of service juga, tapi aku lebih gede physical touch," paparnya.

3 dari 3 halaman

Untuk Pasangan

Stevan Pasaribu di Fimela Fest 2022 [Foto/Bambang E. Ros]

Sementara itu, pria yang dikabarkan sedang menjalin kedekatan dengan Celine Evangelista itu pun mengaku tak terlalu ambil pusing soal love language pasangannya. Tak harus sama dengannya yang lebih ke phyisical touch, baginya perbedaan dalam mengekpresikan perasaan cinta antar pasangan justru akan membuat hubungan yang terjalin semakin dinamis.

"Kalau love language-nya harus sama, nggak harus sih. Tuhan menciptakan manusia kan berbeda-beda, dengan sifat yang berbeda juga, itu lah kenapa kita saling menyempurnakan. Kalau sama bosen, rapi kalau beda itu unik," pungkasnya.