Fimela.com, Jakarta Menggunakan tabir surya setiap hari adalah suatu keharusan, bahkan ketika kita tidak beraktivitas di luar ruangan. Tabir surya memiliki manfaat untuk menghindari kulit dari belang dan flek hitam, memberi perlindungan ganda, hingga mengurangi risiko terserang kanker kulit. Tabir surya yang baik adalah yang mengandung SPF 30 atau lebih karena bekerja lebih maksimal dalam melindungi kulit dari sinar UV.
Namun, tak hanya SPF yang perlu diperhatikan pada pemilihan tabir surya. Melansir dari Byrdie dokter kulit mengatakan bahwa ada beberapa bahan yang perlu dihindari dari tabir surya dan hal-hal penting lainnya. Untuk mengetahui lebih lengkap simak penjelasan berikut ini.
What's On Fimela
powered by
1. Hindari yang Mengandung Paraben
Bahan yang tidak direkomendasikan ada pada tabir surya adalah paraben, flatat, dan sulfat. Bahan-bahan ini adalah kelompok bahan kimia yang banyak digunakan sebagai pengawet buatan dalam produk kosmetik, makanan, barang tekstil, hingga perawatan rambut. Sifat antibakteri pada bahan tersebut tidak baik untuk kulit karena bisa memicu iritasi, mengganggu hormon dalam tubuh, meningkatkan risiko kanker, cacat, dan bahaya lainnya.
2. Pahami Perbedaan Tabir Surya Mineral dan Kimia
Perbedaan utama dari tabir surya kimia dan tabir surya mineral adalah dari cara kerja dalam mencegah kerusakan kulit akibat sinar UV. Tabir surya mineral adalah tabir surya fisik yang berada di atas kulit untuk menyaring sinar UV yang dapat merusak kulit. Bahan umum yang digunakan dalam tabir surya mineral yaitu titanium dioxide atau zinc oxide. Sedangkan tabir surya kimia biasanya mengandung bahan kimia seperti oxybenzone, avobenzone, dan homosalate yang diserap ke dalam kulit. Ketika bahan kimia tersebut bersentuhan dengan radiasi UV, sinar UV diubah menjadi panas dan dipantulkan kulit dalam reaksi kimia. Beberapa orang mungkin lebih sensitif dengan tabir surya kimia karena berisiko memicu iritasi. Untuk ibu hamil dan anak-anak tidak dianjurkan menggunakan tabir surya kimia.
3. Pilih Formula Berdasarkan Jenis Kulit
Untuk kulit sensitif, dokter kulit menyarankan memilih tabir surya yang bebas pewangi agar membatasi reaksi dari peradangan. Tabir surya mineral sangat direkomendasikan karena bekerja di atas kulit tanpa memberi risiko iritasi. Lain hal untuk kulit berminyak, formula matte atau bubuk sangat direkomendasikan karena dapat membantu menyerap minyak berlebih. Lalu bagi pemilik kulit berjerawat gunakan tabir surya yang mengandung hypoallergenic dan non-comedogenic sehingga tidak menyumbat pori-pori. Terakhir bagi kulit dewasa, dokter kulit menyarankan untuk memilih tabir surya yang memerangi tanda-tanda penuaan dan polutan.
4. Pilih yang Memberi Spektrum Luas
Pastikan tabir surya yang kamu gunakan menawarkan manfaat untuk melindungi dari sinar UVA dan UVB. Sinar UVA cenderung lebih mempengaruhi kulit karena menembus lebih dalam daripada UVB. Namun keduanya tetap menyebabkan kerusakan pada kulit. Alangkah lebih baik bila tabir surya yang kamu gunakan dapat memberi perlindungan untuk UVA dan UVB.
5. Gunakan yang Mudah Diaplikasikan Kembali
Kamu mungkin menggunakan tabir surya setelah rangkaian skincare dan sebelum memakai riasan. Namun perlu diingat bahwa menggunakan tabir surya perlu digunakan setiap 2-3 jam. Untuk itu, pilihlah tabir surya yang mudah diaplikasikan kembali. Dokter kulit merekomendasikan tabir surya semprot atau yang berbentuk stick. Kelebihan tabir surya ini adalah tidak akan menggeser makeup dan cepat dalam penggunaannya.
Walaupun sudah menggunakan makeup yang mengandung SPF, penggunaan tabir surya tetap tidak boleh terlewat. Produk ini adalah salah satu produk perawatan kulit yang wajib digunakan. Tidak hanya pada wajah, namun seluruh tubuhmu.
Penulis: Mufiidaanaiilaa Alifah S.