Kasus Covid-19 Makin Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Tingkatkan Prokes

angela marici diperbarui 11 Nov 2022, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Masuknya varian XBB membuat kasus Covid-19 kembali meningkat. Setelah anakan Omicron ini masuk, terjadi kenaikan kasus dalam sepekan terakhir, terlebih pada 8 November 2022 terjadi kasus baru hingga menyentuh angka 6 ribu. 

Melihat hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta masyarakat untuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta masyarakat untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan (prokes).

"Varian XBB lebih cepat menular, kita harus waspada dan selalu proteksi diri," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril dikutip dari liputan6.com.

Dilansir dari liputan6.com Syahril mengatakan bahwa diimbau untuk menggunakan masker baik dalam maupun luar ruangan, menghindari kerumunan dan mencuci tangan menggunakan sabun merupakan hal yang penting. Selain itu, apabila mengalami tanda atau gejala Covid-19 segeralah periksa diri.

Selain itu, Syahril juga meminta masyarakat yang belum vaksin booster Covid-19 segera melakukan vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus Covis-19.

"Segera juga lakukan booster, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19," kata Syahril.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Upaya Hadapi Kenaikan Kasus

Ilustrasi rajin cuci tangan untuk agar terhindar dari paparan Covid-19. (Sumber foto: Pexels.com)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Komyanmas RI) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa cara tepat untuk menyikapi penyebaran virus XBB adalah dengan melakukan testing, tracing, dan treatment, serta vaksinasi 1, 2, dan booster juga perlu dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh.

“Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah terus menguatkan upaya-upaya dari hulu ke hilir,” kata Nadia dikutip dari liputan6.com.

Upaya hilir yang dimaksud adalah dengan menyiapkan rumah sakit dan obat-obatan, dan fasilitan lainnya untuk merawat para pasien yang terpapar Covid-19. Namun, Nadia juga mengingatkan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi terutama booster untuk melindungi diri.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak perlu khawatir karena saat ini obat hingga alat kesehatan telah disiapkan untuk menunjang segala pengobatan para pasien yang terpapar Covid-19. 

"Kita antisipasi. Obat-obatan, vaksin, rumah sakit, alat kesehatan, kita semua siapkan semua," ungkap Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

 

 

3 dari 3 halaman

Tidak Bisa Dikatikan dengan XBB

Ilustrasi virus subvarian XBB yang masuk ke Indonesia. credit: Bola.com/Pixabay.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan mengatakan bahwa kenaikan tersebut tidak bisa dikatikan dengan kemunculan subvarian XBB.

“Kita tidak bisa mengatakan bahwa kenaikan kasus saat ini adalah karena XBB karena jumlah XBB yang baru ditemukan dan dilaporkan masih sedikit, di bawah 20 kasus,” kata Erlina dalam konferensi pers daring dikutip dari liputan6.com.

Menurut Erlina, kenaikan kasus karena XBB tidak tidak bisa dipastikan karena banyak orang yang mengalami gejala seperti batuk, pilek, dan demam. Namun, tidak memeriksakan diri ke rumah sakit, melainkan hanya melakukan isolasi mandiri. Tak hanya itu, apabila melakukan antigen kemudian tidak diteruskan dengan PCR tidak dapat diketahui varian apa yang tertular dalam tubuh orang tersebut.

Data menyebutkan bahwa di Indonesia sendiri varian virus yang masih dominan adalah BA.5. Sementara untuk varian XBB belum bisa dipastikan sebagai penyebab utama dari lonjakan kasus yang meningkat akhir-akhir ini.

Di sisi lain, aktivitas kehidupan yang dijalani oleh masyarakat berjalan nyaris normal. Banyak orang yang sudah mulai berkumpul, melakukan kegiatan rapat, kegiatan offline, dan acara-acara gathering dengan melupakan protokol kesehatan. Hal tersebutlah yang diduga menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. 

Melihat tren lonjakan kasus yang terjadi, Erlina berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika menggelar suatu acara atau kumpul-kumpul jelang libur Natal dan Tahun Baru.

“Ada baiknya mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah orang ketika ingin berkumpul. Kalau kemarin kumpulnya sudah kembali normal, yuk, kita kurangi supaya kita bisa mengupayakan terjadinya penurunan kasus.” Erlina.

 

Penulis: Angela Marici 

#Women for Women