Fimela.com, Jakarta Paris selalu memiliki tempat tersendiri di hati pecinta fashion. Dijuluki sebagai kota fashion dunia, Paris selalu mampu membawa kembali mereka yang pernah berkunjung dengan segala aspek yang menginspirasi.
Jenama lokal, Array pun juga terinspirasi dari salah satu kota paling di dunia itu. Di koleksi terbarunya, Array banyak mengambil inspirasi dari kota Paris saat kakak beradik Cecil dan Isabel Xu berjalan-jalan di kota tersebut. Mereka mengambil unsur keindahan suasana Paris maupun struktur arsitektur yang cantik untuk dituangkan ke dalam deretan koleksi busana.
"Kita itu punya hobi foto-foto, travelling. Dan Paris adalah kota pertama yang dikunjungi bersama. Itu 12 tahun lalu. Pas sampai, kita melihat ada banyak aspek yang bisa diambil dan always go9 back there. Isabel juga kuliah di sana, jadi aku kadang suka nemenin dia. We had a lot of memorable moments there," kata Cecil dala sesi konferensi pers Parraysian Dream pada Jumat (4/11/202) di Jakarta.
Hadir dalam 50 koleksi, Array mencoba membawa suasana Paris yang sangat dirindukan dalam koleksi bertajuk Parraysian Dream. Koleksi ini terdiri dari potongan outfit bernuansa klasik yang dipadukan dengan sentuhan modern dari aspek gaya urban dan hidup kasual.
What's On Fimela
powered by
Parraysian Dream
Seperti misalnya pada gaun A lain klasik tanpa lengan yang dihias dengan kelepak Bertha Collar lebar yang menutupi pengkal lengan. Atau gaun hitam putih dengan garis leher V dihiasi dengan pleats bertingkat dengan warna putih pada bagian rok.
Isabel Xu yang bertanggung jawab pada segi desain mengaku Parraysian Dream digarap untuk menghadirkan suasana festive dalam pakaian Sehingga ada banyak detail yang lebih mengkilap dengan tetap mempertahankan kesan timeless dan classic look lewat pilihan warna, seperti hitam mengkilap, soft pink, putih, krem, beige, dan merah.
Koleksi Parraysian Dream sendiri bisa disaksikan secara langsung di La Moda selama tiga akhir pekan. Dengan tiap akhir pekan yang menyajikan tema koleksi berbeda. Masing-masing item yang dihadirkan di koleksi ini bermain pada bahan semi wol, wol, tweed, corduroy, quilted cotton, crinkle parachute, dan ruffle serta tulle yang memang menjadi ciri khas Array.
Pertama kali masuk offline
Penampilan Array di Plaza Indonesia menjadi awal mula jenama ini masuk ke offline. Sejak didirikan pada 2016, Array banyak bergerak di ranah online dan memperoleh perhatian tersendiri di hati pecinta fashion tanah air, khususnya yang memiliki bentuk tubuh khas perempuan Asia yang lebih petite dan curvy.
"Even we're not a model but we deserve to look good," kata Cecil Xu dalam sesi wawancara.
Isabel mengaku setiap koleksi yang digarap Array hanya memiliki kuantitas terbatas. Tujuannya untuk mempertahankan kesan ekslusif dengan mengedepankan kualitas dari bahan dan desain yang dihadirkan. Setiap koleksi sample yang dikeluarkan Array akan dicoba langsung oleh Isabel dan Cecil Xu sebelum dijual ke pasaran. Memastikan bahwa koleksinya cukup nyaman dan tepat digunakan oleh perempuan-perempuan Asia.
Koleksi Parraysian Dream dihadirkan mengiringi pembukaan gerai offline pertama Array di Plaza Indonesia. Berlokasi di lantai empat, gerai Array didominasi oleh warna pink yang super cantik.
Gerai offline pertama di Plaza Indonesia
Berbeda dengan butik atau gerai pada umumnya yang menyajikan hampir semua koleksi, Array justru tidak banyak memamerkan koleksi yang mereka miliki. Gerai ini hanya terdiri dari dua rak gantungan baju, sofa yang nyaman, serta dua kamar ganti.
Gerai Array ini memang tidak diutamakan sebagai transaksi, melainkan sebagai sarana pengalaman berbelanja yang lebih nyaman bagi para pengunjung. Dengan berkunjung ke gerai ini, konsumen bisa merasakan langsung setiap bahan sekaligus mencoba langsung outfit yang ingin dipilih.
" Di toko, ingin menciptakan suasana yg nyaman. Kita suka velvet dan nyaman. Kalau pelanggan masuk ingin merasakan hal yg rileks. Tanpa ada banyak gantungan. Lebih santai," kata Isabel Xu.