Fimela.com, Jakarta Saat kita berbagi cerita pada seseorang yang kita anggap dekat, biasanya kita ingin didengarkan serta dipahami. Apalagi kalau kita punya masalah yang cukup pelik serta butuh bantuan untuk mengurai benang masalah yang ada, pastinya kita sangat berharap bisa sedikit saja dimengerti. Namun, bagaimana kalau ternyata orang yang tadinya kita anggap bisa membantu kita malah tak bisa memahami perasaan kita?
Sudah capek-capek curhat ke teman, sahabat, keluarga, atau pasangan, tapi ternyata mereka tak bisa menjadi pendengar yang baik dan tak bisa memahami diri kita sama sekali. Situasi ini memang bisa membuat kita makin terpuruk, tapi tak perlu sampai berlarut-larut dalam kesedihan saat menyikapinya.
What's On Fimela
powered by
1. Hindari Sikap Menyalahkan
Tak perlu menyalahkan seseorang yang tak bisa memahami perasaanmu. Mungkin memang dia sedang ada masalah sendiri yang perlu dihadapi. Atau mungkin cara penyampaian kita kurang tepat. Bisa jadi karena waktunya juga kurang tepat. Hemat energimu dengan fokus tenangkan diri lebih dulu tanpa menyalahkan siapa pun atau keadaan apa pun.
2. Berlapang Dada Menerima Situasi yang Ada
Luaskan lagi hatimu. Lapangkan dada untuk menerima dan berdamai dengan situasi yang ada. Orang yang tak memahami perasaanmu tak perlu disalahkan sepenuhnya. Sebab kamu juga punya keterbatasan, yaitu tak bisa mengendalikan atau mengontrol respons semua orang sesuai kehendakmu. Coba tarik napas perlahan, lalu biarkan rasa kesal atau mengganjal di dalam dada lepas perlahan.
3. Sampaikan Isi Hatimu tanpa Menghakimi Dia
Temukan waktu yang sekiranya tepat untuk menyampaikan isi hatimu. Bisa jadi seseorang tak bisa memahamimu karena punya sudut pandang berbeda atau sedang tidak fokus ketika kamu mencoba untuk bercerita atau meminta perhatiannya. Tak apa untuk sesekali jujur mengenai rasa kesal dan tidak nyaman yang hadir di dalam hatimu. Agar dengan begitu, tidak ada rasa saling dendam atau "perang dingin" di antara kamu dan dia.
4. Ambil Jarak untuk Sementara Waktu
Saat tak tahu harus bersikap bagaimana dan bingung harus melakukan apa, kamu bisa coba untuk menjaga jarak lebih dulu dengan orang tersebut. Tujuannya agar kamu bisa menyelami perasaanmu lebih dulu dan tenangkan diri. Merasa sedih dan kecewa itu wajar, tapi bukan berarti harus tenggelam dalam perasaan tak nyaman tersebut. Cobalah untuk mencari ruang ternyaman untuk tenangkan hati dan perasaanmu lebih dulu.
5. Atur Kembali Ekspektasi Diri
Kamu mungkin merasa kecewa karena ada ekspektasi yang tak terpenuhi. Awalnya berharap dipahami, tapi ternyata dia tak memahamimu sesuai dengan harapanmu. Di sini kamu bisa menata dan mengatur kembali ekspektasi dirimu. Tak perlu memaksakan diri orang lain memenuhi keinginanmu sebab siapa tahu dia sendiri sedang punya masalah yang cukup pelik.
Semoga kamu bisa mendapatkan ketenangan batin lagi, ya. Kalau memang kamu butuh bantuan profesional untuk bantu mengatasi masalah batin, tak ada salahnya untuk menghubungi psikolog atau psikiater.
#WomenforWomen