Fimela.com, Jakarta Vokalis The Temper Trap, Dougy Mandagi memutuskan proyek solo karier yang diberi nama Bloodmoon. Bahkan EP pertamanya sudah dirilis pada Agustus 2022 lalu.
Saat wawancara virtual dengan FIMELA pada Rabu (2/11/2022), Dougy menjelaskan beberapa fakta di balik nama Bloodmoon hingga pemilihan genre elektronik musik.
Lantas apa saja ya fakta-fakta di balik nama Bloodmoon? Berikut penjelasannya:
What's On Fimela
powered by
Nama Terdengar Misterius
Dougy menceritakan alasannya memilih nama Bloodmoon. Menurutnya kata yang juga muncul dalam lirik demo lagunya itu terdengar misterius, sehingga ia memutuskan memilih nama itu.
"Bloodmoon itu arti sebenarnya kayak fenomena langka bulan berwarna merah, terjadinya beberapa ratus tahun sekali, selain itu tidak ada makna terlalu dalam," katanya.
"Kata Bloodmoon sendiri itu bagian dari lirik demo lama aku, jadi aku ambil saja karena terdengar agak sedikit misterius dan ternyata banyak yang suka," ujar Dougy Mandagi lagi.
Punya Nama Lain
Sebelum memilih Bloodmoon, sebenarnya Dougy sudah mempunyai nama lain untuk solo kariernya. Namun dia akhirnya mengubahnya.
"Tadinya, nama proyeknya Motherboard, tapi banyak yang nggak suka dan ragu dengan nama itu, makanya cari nama lain," jelasnya.
Siap Keluarkan EP
Selanjutnya, Dougy mengatakan bahwa di sudah sempat ingin merilis EP untuk nama Motherboard. Namun di penghujung, dia justru membatalkannya.
"Proyek soloku atas nama Motherboard itu sudah ditahap aku mau mengeluarkan EP. Sudah ada 4 atau 5 lagu yang sudah dikirim ke seorang mixer Amerika dan sudan di mix dan siap diluncurkan. Tapi last minute banget aku berubah pikiran karena aku merasa kayaknya aku belum menemukan aliran yang pas untukku. Aku bilang nggak bisa mengeluarkan proyek ini dulu. Setelah itu aku bikin lagu Disarm dengan nuansa elektronik. Berhubung aliran berubah, aku juga memutuskan mengubah namanya," jelasnya.
Pilih Genre Elektronik Musik
Setelah pindah dari London ke Berlin sekitar 6 atau 7 tahun lalu, Dougy mengaku mulai menyukai genre elektronik musik. Karena itulah akhirnya dia tuangkan dalam bentuk karya.
"Berlin bisa dikatakan ibukotanya musik elektronik, jadi aku sangat terpengaruh dengan lingkunganku. Rumahku dekat banget, kira-kira 10 menit naik sepeda ke club, kalau buat orang tahu musik elektronik pasti tahu club Berghain. Setiap acara pasti ada musik elektronik. Di sini juga kalau ke cafe ngopi minggu pagi-pagi jam 10 pun di Berlin yang didengarkan musik elektronik. Kan kalau tempat lain yang syahdu. Jadi lingkungan sangat mempengaruhi gaya musikku," tuturnya.
Sisi Lain Seorang Dougy
Menurutnya, ada perbedaan gaya musik yang disajikan di Bloodmoon dan bandnya, The Temper Trap.
"Bisa dibilang ini sisi lain aku karena sangat berbeda. Dalam semuanya beda. Proyek solo ideku, aku yang bertanggung jawab semuanya. Kalau nggak dikerjakan nggak ada proyek solonya. Kalau di The Temper Trap kan bisa bagi tugas karena ada 4 orang. Aliran si yang jelas beda. Sejauh ini Bloodmoon nggak ada gitar, gitar bass, live drum," ucapnya.