Festival Halloween Berakhir Tragis, Begini Kronologi Mencekam di Itaewon yang Makan Korban Jiwa 151 Orang

Nabila Mecadinisa diperbarui 30 Okt 2022, 21:25 WIB

Fimela.com, Jakarta Korban tewas tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, memakan korban hingga 151 nyawa. Pada momentum tersebut, CNN melansir jika sebagian besar korban meninggal dunia adalah remaja. Kejadian tak diduga ini disebabkan oleh membludaknya pengunjung di gang sempit distrik Itaewon. 

Menurut pihak berwenang, selain korban meninggal dunia, Ada juga 82 orang yang terluka akibat terinjak-injak. Akibat kejadian Halloween duka di Itaewon ini, maka Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan darurat dan menyerukan masa berkabung nasional. 

"Tragedi yang seharusnya tidak terjadi di tengah kota Seoul tadi malam saat Halloween," kata Yoon.

"Saya berdoa untuk mereka yang meninggal dalam kecelakaan tak terduga dan berharap yang terluka segera pulih," lanjutnya.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Kronologi

Seseorang, yang diyakini menderita serangan jantung, diangkut dengan tandu di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Lebih dari 140 ambulans dikerahkan ke tempat kejadian untuk membantu mengevakuasi para korban tragedi Halloween Itaewon. (Photo by JUNG YEON-JE / AFP)

Dikutip dari Liputan6.com, kronologi dimulai ketika lokal distrik Itaewon membuat festival Halloween 2022 tanpa masker pertama setelah tiga tahun ke belakang tidak dibuat akibat pandemi. 

Perkiraan pengunjung yang hadir mencapai 100.000 pengunjung, sehingga lebih dari 200 petugas khusus dikerahkan pada 28 Oktober - 30 Oktober 2022. Pada kesempatan ini, lonjakan pengunjung sangat besar, hal ini dikarenakan oleh antusiasme pengunjung pasca Covid-19. 

Nahasnya, kerumunan tak terbendung dan lautan manusia memadati gang sempit, tepatnya di landmark Hotel Hamilton. Salah satu penduduk yang tinggal di kawasan Itaewon mengungkap tentang kepadatan yang sudah terjadi sejak dulu melalui cuitannya di Twitter. Ia menuliskan “Aku tahu Itaewon, Aku pernah bekerja di sana sembilan tahun yang lalu, Itaewon adalah kawasan sempit dan tempat berkerumun,” tulis akun @ShutDa_Ur_Mouth.

 

3 dari 4 halaman

Pengunjung bertumbangan

Staf medis merawat seseorang di atas tandu di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) . Orang-orang dalam kerumunan di gang sempit itu dikabarkan sempat saling dorong. Selain berdesakan, banyak pula yang terinjak-injak hingga jumlah korban tewas dalam pesta Halloween di Itaewon melonjak. (Photo by JUNG YEON-JE / AFP)

Terdesak dan terhimpit, pengunjung festival Halloween Itaewon pun mulai bertumbangan ketika kerumunan terus melakukan dorong-mendorong di dalam gang sempit berukuran lebar empat meter itu.

Bayangkan saja, kerumunan sebanyak itu memadati gang yang hampir tak cukup untuk ukuran mobil sedan.

Terperangkap dalam lautan manusia yang berusaha keluar dari hotel dan kerumunan yang keluar dari pintu 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon, Korea Selatan.

4 dari 4 halaman

Tewaskan 151 Korban Jiwa

Petugas penyelamat dan petugas pemadam kebakaran berusaha membantu orang-orang yang terluka di dekat lokasi kerumunan massa di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab pasti insiden perayaan Halloween Itaewon tersebut. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Pukul 10:15-10:22 PM waktu Korea Selatan, telah tercatat sekitar 50 korban mengalami gejala sesak napas hingga serangan jantung. Alhasil, petugas pemadam kebakaran Itaewon mendapat lebih dari 81 laporan untuk kasus ini.

Sudah lebih dari 142 petugas dikerahkan untuk menangani situasi yang semakin buruk ini. Lagi, lagi akses menuju TKP sulit diakses, karena adanya lautan manusia yang tak terbendung.

Kejadian ini menggemparkan jagat dunia maya, bahkan ada warganet yang berhasil mengabadikan momen tersebut.

Melalui video yang diunggah warganet, mereka yang berada di sana masih ada saja yang asyik bernyanyi dan berjoget ria di tengah jalan.

Hal ini yang menyebabkan tersendatnya lalu lintas karena area yang dituju telah terblokir oleh kerumunan. Padahal, mobil pemadam kebakaran perlu cepat menangani mereka yang mengalami sesak napas dan serangan jantung.

Korban pun terus berjatuhan, menanggapi kejadian ini tim medis bergegas menghampiri para korban dan segera memberikan CPR pada mereka yang mengalami gejala serangan jantung.

Bahkan, petugas medis sampai meminta bantuan kepada warga untuk melakukan CPR kepada para korban.

Sekitar pukul 03.00 pagi waktu Korea Selatan, Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan, mengungkap terdapat 120 kasus kematian yang telah terkonfirmasi dan 100 lainnya terluka.

“Jumlah korban akan meningkat, karena beberapa orang yang berhasil dibawa ke rumah sakit berada dalam kondisi kritis,” kata Choi Sung Bum, kepala pemadam kebakaran di Yongsan.

 

 

 

 

#Women for Women