Review Buku The Prophet Karya Kahlil Gibran

Endah Wijayanti diperbarui 30 Okt 2022, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kalau ingin referensi buku yang perlu dibaca setidaknya sekali seumur hidup, The Prophet bisa jadi pilihan yang tepat. Karya Kahlil Gibran ini sungguh tak lekang oleh waktu. Memuat kumpulan prosa-puisi, hakikat hidup yang merangkum soal cinta, pekerjaan, rumah, perasaan, kebebasan, waktu, derita, hingga kematian menghadirkan sudut pandang yang lebih luas.

Terbit pertama kali tahun 1923, The Prophet masih sering dijadikan rujukan untuk menyelami berbagai makna filosofis soal kehidupan yang kita jalani dan semesta yang kita huni. Bahasa indah nan puitis memberi pengalaman membaca yang sangat berkesan. Inspiratif sekaligus menggugah. Serta, bisa membangkitkan interpretasi berbeda saat kita membaca narasi yang sama di waktu yang berbeda.

2 dari 2 halaman

Buku Klasik The Prophet

Buku The Prophet, Kahlil Gibran./Copyright Endah

Judul: The Prophet

Penulis: Kahlil Gibran

Penerbit: Alma Classics in 2020, Reprinted in 2021 (twice)

***

"Love one another, but make not a bond of love:

Let it rather be a moving sea between shores of your souls.

Fill each other's cup, but drink not from cup.Give one another of your bread, but eat not from the same loaf.

Sing and dance together and be joyous, but let each one of you be alone.

Even as the strings of a lute are alone, though they quiver with the same music."

(The Prophet, Kahlil Gibran)

Bab tentang pernikahan dan cinta menjadi salah satu bagian yang sangat memikat. Menghadirkan kedalaman yang berbeda soal cinta. Kalau selama ini merasa cinta hanya soal diri sendiri, kini kita bisa melihat cinta dari sudut pandang yang lebih luas soal kaitannya dengan seseorang yang kita cintai.

Bahasa puitis dalam buku ini menghadirkan makna tersirat. Bahkan ada dimensi-dimensi lain yang rasanya perlu kita tembus dan jejalahi untuk memahami atau menemukan makna dari setiap nasihat yang ada.

"And what is it to work with love?

It is to weave the cloth with threads drawn from your heart, even as if your beloved were to wear that cloth.

It is to build a house with affection, even as if your belovedwere to dwell in that house.

It is to sow seeds with tenderness and reap the harvest with joy, even as if your beloved were to eat the fruit.

It is to charge all things you fashion with a breath of your own spirit,

And to know that all the blessed dead are standing about you and watching."

(The Prophet, Kahlil Gibran)

Ada kalanya kita butuh buku yang bisa membantu menenangkan diri kita saat kita merasa jenuh atau lelah. Seperti ketika kita merasa letih dengan rutinitas bekerja, kita bisa membuka bagian On Work yang menguraikan makna bekerja. Ada butir-butir penuh kebijaksanaan yang bisa bantu teduhkan hati. Perasaan hangat pun bisa mengalir di dalam diri kita setiap kali memaknai setiap bait tulisannya.

Baca perlahan. Resapi setiap kata dan untaian kalimat tanpa tergesa-gesa. The Prophet, buku yang puitis dan filosofis ini bisa menghadirkan pemahaman baru saat kita membacanya berulang kali atau membacanya lagi di kesempatan lain atau dengan pengalaman berbeda.

#WomenforWomen