Vidio Jangkau Pelanggan Lebih Jauh dan Berikan Akses Mudah Bersama MyRepublic di Kota Solo

Lanny Kusuma diperbarui 23 Okt 2022, 10:43 WIB

Fimela.com, Jakarta Vidio platform over -the-top (OTT) terbesar di Indonesia karya anak bangsa tak hanya fokus menghadirkan beragam konten berkualitas, tetapi juga berkomitmen menyajikan tayangan prima dan high definition (HD) dengan koneksi jaringan yang andal.

Seiring dengan tujuan tersebut, untuk memenuhi kenyamanan dan kepuasan pelanggan, Vidio pun mejalin kerjasama dengan para mitra brand dan provider, salah satunya myRepublic.

Pada kuartal keempat 2022, tepatnya 13 Oktober lalu, MyRepublic telah resmi memperluas cabang dan area cakupannya ke wilayah Solo, Jawa Tengah, dan hal tersebut disambut baik oleh Vidio.

Dalam rangka memenuhi permintaan konsumen, MyRepublic di Kota Solo yang menjadi cabang ke-19 kini sudah memiliki 10.000 titik sambung, dengan fokus di area-area residensial.

2 dari 4 halaman

Vidio dan Kepopulerannya

Managing Director of EMTEK Group dan CEO Surya Citra Media, Sutanto Hartono saat menjadi pembicara pada ajang Asia Pacific Media Forum (APMF) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Kamis (20/10/2022). Ratusan undangan pun hadir dalam acara yang mengangkat METAMORPHOSIS ini. (FOTO: Dok. Istimewa)

Menurut riset Media Partners Asia (MPA), Vidio yang meupakan layanan video streaming milik PT Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek), menjadi layanan paling populer dalam hal konsumsi video premium di Indonesia.

Melansir Bloomberg, Minggu (23/10/2022), Vidio pun disebut mengalahkan Netflix dan Disney+ di pasar domestik.

Komitmen Vidio menghadirkan konten berkualitas pun dibuktikan dengan dirilisnya 37 judul tayanga orisinal di tahun 2022, dan akan terus bertambah. Menariknya, berdasarkan riset MPA, empat konten orisinal Vidio berhasil masuk dalam daftar 10 konten lokal teratas di Asia Tenggara.

Tak sampai di situ, berbagai tayangan eksklusif juga dihadirkan Vidio untuk pelanggan, salah satunya adalah gelaran Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar.

3 dari 4 halaman

Strategi Berbeda

Vidio, sebuah platform Over-The-Top (OTT) terkemuka karya anak bangsa. (Istimewa)

Dibanding dengan para pesaingganya dari perusahaan Barat, Vidio memiliki strategi berbeda. Sebagian besar perusahaan Barat memutuskan tidak akan melakukan investasi besar-besaran dan berharap layanan mereka di belahan dunia lain bisa membantu meningkatkan jumlah pelanggan.

Strategi tersebut dinilai tidak akan bisa berhasil di Indonesia, atau sejumlah pasar lain di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Di situlah letak peluang bagi pemain lokal dengan sumber daya mumpuni berpeluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

Vidio saat ini mendanai hampir 40 series lokal dalam setahun, lebih banyak dari yang dibuat para pemain luar jika digabungkan. Kemudian, perusahaan juga memiliki hak siar dari Liga Inggris dan NBA, meski penonton NBA memang kecil, tapi mereka cukup kaya dan loyal.

4 dari 4 halaman

Harga dan Layanan yang Bersaing

Vidio (Sumber: Dok, Vidio)

Seiring dengan beragam tayangan yang dihadirkan, Vidio pun menawarkan layanan yang beragam dan lebih tinggi dari para pesaingnya. Dari tiga layanan yang dihadirkan, hal tersebut dikelompokkan berdarkan perangkat dan program yang dipilih oleh pengguna.

Ya, para penggemar tayangan olahraga harus membayar lebih dari pelanggan yang tidak menyukai olahraga, dan mereka juga harus membayar lebih untuk menyaksikan tayangan kesukaanya di perangkat selain ponsel.

Jika dibandingkan, Netflix lebih ketat soal harga ketimbang para pemain lainnya. Itulah alasan besar mengapa Vidio menghasilkan lebih banyak pendapatan di Indonesia daripada pesaingnya, meskipun memiliki basis pengguna yang lebih kecil.

Netflix atau Disney+ diprediksi dapat menyalip Vidio jika mereka mau berinvestasi lebih banyak di Indonesia. Namun untuk membuat layanan yang sesuai dengan penonton Indonesia akan butuh waktu dan biaya besar dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh.

Tag Terkait