Review Buku Conversations on Love, Natasha Lunn

Endah Wijayanti diperbarui 22 Okt 2022, 11:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Tiap kali membahas soal cinta, ada banyak hal yang pastinya ingin disampaikan dan didiskusikan. Berbagai macam sudut pandang bisa menghadirkan makna cinta yang tak sama. Berbagai pengalaman pun bisa memengaruhi cara pandang kita soal cinta.

Bagi yang ingin menyelami makna cinta dengan sudut pandang yang lebih luas, Conversations on Love bisa menjadi referensi yang menarik. Ditulis oleh jurnalis Natasha Lunn, buku ini memuat berbagai aspek menarik soal cinta. Mulai dari mencari jawaban soal proses jatuh cinta, kerapuhan dalam cinta, menerima perubahan yang berkaitan dalam cinta, cinta dalam pertemanan, cinta dalam rasa kesepian setelah kehilangan, cinta dalam mengasuh anak, sains soal seks dan cinta, ekspektasi dalam cinta, romansa, dan berbagai hal lain menarik terkait cinta.

Natasha Lunn mewawancarai banyak pakar mulai dari psikolog, psikiater, konselor hubungan, hingga penulis buku untuk mencari jawaban soal cinta. Selain itu, ia juga menuangkan pengalamannya terkait cinta, pernikahan, kehilangan, sampai pengalamannya mengalami keguguran. Cinta ternyata bisa memiliki banyak lapisan, ruang, hingga sekat yang begitu menarik untuk dibahas satu per satu.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Conversations on Love

Buku Conversations on Love./Copyright Endah

Judul: Conversations on Love

Penulis: Natasha Lun

Penerbit: Penguin Random House UK

Bahasa: Bahasa Inggris

After years of feeling that love was always out of reach, journalist Natasha Lunn set out to understand how relationships work and evolve over a lifetime. She turned to authors and experts to learn about their experiences, as well as drawing on her own, asking: How do we find love? How do we sustain it? And how do we survive when we lose it?

***

"What do you wish you'd known about finding love?

It's like mixing pain: sometimes when you mix two people together they make a horrible colour. Some people do bring out the absolute worst colours in you and, if that's the case, it's the relationship that's flawed, not you." (pg. 42)

Mencari dan menemukan cinta bisa menjadi perkara yang paling kompleks dalam hidup kita. Memiliki seseorang untuk dijadikan pendamping hidup pun bisa menjadi hal yang lebih rumit lagi. Perlu pemahaman yang lebih luas serta kedewasaan dalam berpikir agar tidak merasa cinta hanya menghadirkan luka atau derita. Walau perjuangan mencari cinta tak mudah, tapi setiap proses dan fase yang dilewati bisa menghadirkan pengalaman yang bermakna.

"Everybody's relationship to love is different. Sometimes it is great; sometimes it isn't. New love is always exciting, but what happens after the newness of a relationship fades or dims is more beautiful to me. It's something that grows, where there is patience and humour, where you can be furious with someone and still love them." (pg. 105)

Melalui buku ini, Natasha mengeksplorasi cinta dari berbagai sudut pandang menarik. Dalam tiap sesi wawancaranya, dia juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mewakili rasa ingin tahu kita. Seperti soal apa saja hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan cinta, aspek apa saja yang perlu dipahami agar cinta bisa tetap utuh dan kuat, menyikapi hal-hal yang berubah dalam sebuah hubungan, hingga pentingnya memahami diri sendiri sebelum menuntut orang terdekat kita untuk memahami kita.

"The most surprising thing is that when you find the right person, it's not a lot of work." (pg. 106)

Selain menuangkan hasil wawancara, Natasha juga membagikan pengalaman serta refleksi diri soal cinta dalam buku ini. Membaca buku ini menghadirkan perasaan hangat sekaligus makin mencerahkan wawasan. Ternyata pembahasan soal cinta bisa begitu luas dan ada banyak hal yang juga membuat kita cukup terkejut karena yang kita alami terkait cinta sebenarnya juga dirasakan dan wajar dialami oleh banyak orang lain di luar sana.

"Pleasure doesn't have to be a priority all the time, but if there are times when you decide that it does matter to you both, and you can find the courage to explore those places in each other, then your entire relationship transforms. You can feel more connected to each other - and even to your own humanity." (pg. 126)

Sains tentang seks juga dibahas di buku ini. Seks yang bukan cuma soal nafsu belaka, tetapi juga ada kaitannya dengan cara berkomunikasi dengan pasangan serta pastinya cinta dan ketulusan emosi. Siapa sangka perkara emosi punya pengaruh yang sangat kuat soal kenyamanan dalam hubungan intim.

Pertemanan, rasa kehilangan, rasa kesepian, dan kehidupan tanpa cinta yang tak kunjung datang, semua topik tersebut dibahas dengan narasi yang begitu mudah dipahami. Banyak pemaparan yang sangat dekat dengan keseharian dan pengalaman hidup kita. Selain itu, berbagai tips dan kiat soal hubungan juga bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan kita.

"No meaningful relationship can be consistently easy. Even the closest friends will neglect or misinterpret each other, say the wrong thing, feel rejected by change when different life stages pull them apart." (pg. 157)

Hubungan dengan orang asing, kekasih hati, pasangan, teman, sahabat, orangtua, hingga diri sendiri bisa menghadirkan banyak pengalaman dengan suguhan perjalanan yang beragam. Menyikapi perubahan sikap orang terdekat hingga perubahan hubungan yang menuju ke arah yang tak diduga bukan hal mudah, tapi selalu ada cara untuk memahami semuanya dengan cara pikir yang lebih positif.

Masuk dalam Top Ten Sunday Times Bestseller, Conversations on Love bisa menjadi salah satu buku yang menghadirkan perubahan baru dalam hidup kita. Banyak lapisan menarik dan membuka wawasan terkait cinta yang bisa kita dapatkan di buku. Kalau selama ini kita sering merasa gagal, sedih, atau putus asa dalam menjalin hubungan, buku ini bisa menghadirkan perspektif baru yang menguatkan diri kita.

#WomenforWomen