Fimela.com, Jakarta Industri wewangian telah berkembang pesat dari segi teknologi, pengemasan, hingga variasi aroma. Jika dulu aroma dibatasi oleh gender, kini banyak produsen parfum yang mendobrak batas dengan menghadirkan parfum unisex. Menjadikan aroma maskulin cocok digunakan para wanita dan aroma feminin cocok digunakan para pria.
Kehadiran beragam parfum unisex saat ini tidak terlepas dari peran Serge Lutens. Produsen parfum asal Prancis ini mendobrak stigma parfum yang gender oriented dengan menghadirkan parfum unisex.
Serge Lutens menghadirkan parfum unisex pertamanya di 1992 dengan nama Feminite du Bois yang berarti feminitas yang maskulin. Pada waktu itu, aroma woody sangat identik dengan parfum pria, sementara aroma musk dan floral sangat identik dengan parfum wanita.
Parfum unisex pertama di dunia
Serge Lutens mendobrak paradigma tersebut dengan membuat parfum yang terdiri dari 60 persen cedarwood yang dipadukan dengan aroma plum dan floral. Terinspirasi dari creamy cedarwood dari gunung Atlas yang letaknya dekat dengan tempat tinggal Serge Lutens.
Uniknya, parfum ini tidak memiliki top notes, middle notes, dan base notes. Sehingga aroma parfum Feminite du Bois akan tetap sama selama delapan jam. Sebagai parfum unisex, banyak orang yang menggunakannya untuk aktivitas sehari-hari.
Kemasan baru
Setelah 30 tahun, Serge Lutens merayakan feminitas dengan koleksi edisi terbatas 30 tahun dari Feminite du Bois. Parfum ini menjadi cukup ikonik dari Serge Lutens yang membalut feminitas dengan kesan androgini yang elegan. Kemasannya pun dibuat dengan edisi terbatas yang menampilkan boneka kayu yang menggunakan tuxedo.