6 Sisa Makanan Malam yang Potensial Bikin Sakit Saat Dipanaskan Kembali

Novi Nadya diperbarui 25 Okt 2022, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Makan malam yang tidak habis, bisa menjadi penyelamat saat kita butuh sarapan cepat. Atau bahkan untuk makan siang siap saji.

Namun, sebaiknya kita berpikir ulang sebelum memanaskan kembali makanan berikut ini. Sebab, sisa makanan ini potensial membuat kita sakit, apa saja?

 

1. Telur orak-arik

Kantha Shelke, PhD, food scientist dan principal Corvus Blue LLC mengatakan jika telur hampir selalu mengandung salmonella. Beberapa metode yang digunakan untuk memasak telur memerlukan panas yang tepat untuk waktu yang singat, yang mungkin tidak membunuh bakteri.

Membiarkannya pada suhu ruang dalam waktu lama adalah cara bakteri berkembang biak ke tingkat berbahaya. Selain itu, telur selalu terasa lebih segar dan enak saat dimakan setelah dimasak.

 

 

2 dari 6 halaman

Buah Bit

ilustrasi Resep Sup Ayam Buah Bit/copyright By Tatiana Volgutova from Shutterstock

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa oksida nitrat dalam bit dapat meningkatkan latihan kita dan membantu tekanan darah. Namun, senyawa yang sama, bereaksi buruk dengan panas saat makanan kaya nitrat dimasak.

"Saat tidak didinginkan dengan benar atau dipanaskan ulang, nitrat dapat berubah menjadi nitrit, dan kemudian menjadi nitrosamin, dan beberapa di antaranya diketahui bersifat karsinogenik, kata Shelke.

Jadi, makan bit atau produk mengandung bit yang dipanaskan ulang, bukan ide yang baik. Hal yang sama berlaku untuk lobak dan sayuran kaya akar nitrat lainnya.

 

 

3 dari 6 halaman

3. Kentang

Kentang nampak begitu kokoh, namun saat dipanaskan ulang, kentang dapat menimbulkan risiko. Begitu juga saat disimpan terlalu lama pada suhu kamar.

Sebab, hal itu berpotensi mendorong pertumbuhan Clostridium botulinum, bakteri yang menyebabkan botulisme. Begitu juga dengan kentang panggang yang dibungkus foil, karena menawarkan bakter di lingkungan rendah oksigen yang ideal untuk berkembang biak.

Kentang juga bukan termasuk makanan yang ideal untuk dipanaskan dalam microwave. Karena akan membunuh hal-hal yang merusak sistem GI kita.

 

 

4 dari 6 halaman

4. Bayam

Seperti bit, bayam adalah makanan kaya nitrat lainnya yang serin disajikan dalam keadaan matang. Untuk menghindari pengubahan nitrat dalam sayuran hijau ini menjadi nitrosamin yang berpotens karsinogenik, opsi menyajikan bayam mentah atau ditumis ringan jadi pilihan terbaik.

Selain itu, bayam yang dipanaskan, tidak aman untuk bayi berusia kurang dari enam bulan. Sebab, bayam sering dicampur dengan makanan lain dalam pure, jadi sebaiknya tidak dihangatkan kembali.

 

 

5 dari 6 halaman

5. Botol susu berisi ASI

ASI adalah salah satu hal tersehat yang dapat kita berikan pada bayi. Namun, menurut penelitian, kita tidak boleh menghangatkan ASI yang ada di dalam botol.

Sebab, bayi mengotori botol saat mereka menghisap. Dan susu bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri dalam air liur.

Microwave atau pemanasan lainnya tidak dapat membunuh bakteri tersebut. Yang menyebabkan penderitaan lebih dari sekadar sistem pencernaan bayi.

 

6 dari 6 halaman

6. Beras

Pada tahun 1970-an, sejumlah wabah keracunan makanan yang terkair dengan sisa nasi, menyebabkan meningkatkany kesadaran bahwa beras mengandung mikroorganisme yang disebut Bacilluscereus yang berkembang biak pada suhu kamar. Namun, tidak berarti kita harus membuang semua makanan yang belum dimakan.

Secara umum, pedoman keamanan makanan menyarankan agar makanan tetap panas. Atau dingin, jika tidak memakannya dalam waktu dua jam.