Fimela.com, Jakarta Sebagian besar negara maju, seperti Eropa dan Amerika tengah mengalami resesi ekonomi. Hal ini menjadi krisis global yang diakibatkan melambatnya perputaran uang di negara-negara tersebut. Terjadinya resesi berimbas pada kenaikan inflasi yang berujung pada kenaikan harga pangan dan kesulitan ekonomi bagi warga negaranya.
Dengan kondisi ini, apakah Indonesia juga akan terdampak? Presiden Jokowi sendiri pernah mengungkapkan perekonomian di 2023 cenderung gelap meski pada kenyataanya ekonomi Indonesia terus tumbuh di angka 5-6%.
Melihat fakta tersebut, ini saatnya yang tepat bagi kamu untuk mempersiapkan diri jika terjadi resesi di kemudian hari dengan melirik asuransi dan investasi. Kedua produk keuangan ini memiliki fungsi yang berbeda namun bisa membantu mempersiapkan jika pada akhirnya terjadi resesi.
CEO Top Coach Indonesia, Tom Marthin Charles menyebut pemahaman masyarakat Indonesia akan asuransi dan investasi terus meningkat. Salah satu faktornya adalah perkembangan digitalisasi dan pandemi COVID-19 yang membuat orang menyadari pentingnya memiliki investasi dan asuransi di masa-masa kritis.
Asuransi jelang resesi
"Saat pandemi COVID-19 tingkat kesadaran masyarakat akan proteksi asuransi semakin meningkat, sebab banyak orang menyadari kalau sakit tidak bisa beraktifitas dan berinvestasi. Jadi tidak salah apabila asuransi akan menarik ketika sakit," ucap Tom pada saat konferensi pers media di acara Golden Insurance Award 2022 di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Menurut Tom, banyak orang yang justru baru menyadari pentingnya asuransi setelah dirinya sakit. Meski pemerintah memiliki program BPJS, nyatanya tidak semua layanan bisa ter-cover dengan layanan tersebut.
Berbagai jenis asuransi bisa dipilih berdasarkan kebutuhan masing-masing, entah itu asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, maupun asuransi jiwa. Selain itu, kamu bisa menemui beberapa agen asuransi untuk bisa mengetahui produk asuransi mana saja yang dapat mengakomodir kebutuhan finansial.
Pentingnya investasi
Setelah memiliki asuransi, investasi juga menjadi instrumen keuangan lain yang penting untuk mempersiapkan diri jika terjadi resesi. Ada banyak jenis investasi yang menyasar pada pemula dengan modal kecil dan berisiko rendah. Salah satunya reksadana.
"Kalau bertanya soal kelebihan lainnya, di dalam investasi reksa dana terdapat manajer investasi yang sangat ahli dan profesional di bidangnya, yang akan mengelola dan mengalokasikan investasi reksa dana kalian sebaik mungkin," ucapnya.
Jika masih tertarik dengan investasi konvensional, kamu bisa melirik sektor emas. Emas menjadi produk investasi jangka panjang untuk kebutuhan yang baru akan terwujud di atas lima tahun. Di tengah krisis ekonomi, harga emas cenderung melonjak naik sehingga bisa menjadi kesempatan untuk memiliki dana lebih.
"Namun jika dilihat dari likuiditasnya emas sangatlah oke untuk para investor pemula yang mau mulai-mulai mencicipi investasi," tutup Tom.