Fimela.com, Jakarta Mulai 9 Oktober 2022, cuaca ekstrem diperkirakan akan mempengaruhi hingga 32 provinsi di Indonesia selama seminggu ke depan. Menurut Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia merupakan peringatan dini bagi semua pihak, seperti pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di atas normal.
Dilansir dari liputan6.com, Dwikorita Karnawati Kepala BMKG dalam siaran tertulisnya mengatakan berdasarkan hasil analisis terkini, dalam sepekan kedepan diidentifikasi terjadi peningkatan aktivitas dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan potensi cuaca ekstrem secara umum di sebagian besar wilayah Indonesia.
Puncak musim hujan akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia pada Desember 2022 dan Januari 2023. Perkiraan cuaca ekstrem ini merupakan hasil analisis dinamika atmosfer terkini dari BMKG. Hasilnya, terdapat sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
What's On Fimela
powered by
Fenomena lain peningkatan curah hujan
Selain itu, perkiraan terjadinya cuaca ekstrem terjadi akibat adanya fenomena lain yang meningkatkan curah hujan yaitu dengan masih aktifnya fenomena gelombang atmosfer (gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan Madden Julian Oscillation (MJO)) di wilayah Indonesia terutama bagian tengah dan timur yang dapat turut memperkuat peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam periode sepekan kedepan.
Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya.
"Hal tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan," jelas Dwikorita, dikutip dari liputan6.com
Berdasarkan kondisi tersebut, Dwikorita memperkirakan 32 dari 37 provinsi di Indonesia dapat mengalami hujan sedang hingga lebat selama periode 9 hingga 15 Oktober 2022, disertai kilat/petir dan angin kencang.
Sejumlah 32 provinsi yang terdampak cuaca ekstrem
BMKG memberikan analisis mengenai 32 provinsi yang terdampak cuaca ekstrem, di mana kondisi ini merata di seluruh wilayah Indonesia.
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Kepulauan Riau
4. Riau
5. Kepulauan Bangka Belitung
6. Jambi
7. Bengkulu
8. Sumatera Selatan
9. Lampung
10. Banten
11. DKI Jakarta
12. Jawa Barat
13. Jawa Tengah
14. DI Yogyakarta
15. Jawa Timur
16. Bali
17. Nusa Tenggara Barat
18. Kalimantan Barat
19. Kalimantan Timur
20. Kalimantan Utara
Wilayah lainnya di Indonesia
21. Kalimantan Tengah
22. Kalimantan Selatan
23. Sulawesi Utara
24. Gorontalo
25. Sulawesi Tengah
26. Sulawesi Barat
27. Sulawesi Selatan
28. Sulawesi Tenggara
29. Maluku Utara
30. Maluku
31. Papua Barat
32. Papua
Untuk itu masyarakat perlu melakukan sejumlah langkah antisipasi seperti memastikan kapasitas dan tata kelola air siap untuk menampung peningkatan curah hujan dan memastikan saluran air/drainase tidak tersumbat/lancar.
Selain itu, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol. Lakukan juga pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang, serta melakukan penghijauan secara lebih masif.
Masyarakat juga diharapkan agar tidak lupa untuk terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.
*Penulis: Sri Widyastuti
#Women For Women