Fimela.com, Jakarta Saat banyak orang ingin menyeriusi hobi untuk dijadikan profesi, Eva Lovira sudah membuktikannya. Ia mengubah hobi dandan dan mendandani orang menjadi karier yang menjanjikan.
Meski saat itu makeup artist bukanlah profesi populer, namun dengan passion yang ada dalam diri Eva, membuatnya terus bereksplorasi dan terus membuat koneksi. Gairah tersebut juga membuat Eva berdedikasi dan terus memotivasi untuk terus memberikan yang terbaik dari dalam diri.
"Aku juga bersyukur punya orangtua yang suportif, mendukung profesi saya yang berawal dari hobi, sejak SMA. Meski saat itu saya enggak berpikiran pekerjaan ini menjanjikan, saya hanya terus mengikuti passion saja," cerita Eva pada Fimela.
Kala itu, ia kerap berkolaborasi dengan fotografer untuk melakukan pemotretan halaman beauty atau fashion untuk majalah. Ia juga membuka kesempatan bekerja sama untuk membuat portofolio untuk terus aktif berkarya.
Menemukan Ciri Khas Riasan
Eva juga menceritakan bagaimana proses penemuan ciri khas makeup-nya. Dari foto-foto hasil makeup yang diunggah di akun Instagram @evalovira, kita banyak menemukan riasan natural namun tetap standout dan tak takut membubuhkan warna terang dan berani pada bibir kliennya.
"Untuk penemuan ciri khas makeup saya, datang dari eksperimen serta referensi yang didapat dari media sosial dan majalah-majalah. Seiring berjalannya waktu, saya merasa terus berkembang dan akhirnya menemukan style makeup yang saya suka," kenangnya.
Bukan hanya klien yang merasa bahagia dengan pulasan karya seni pada wajahnya, Eva sendiri juga ikut merasakan kepuasan tersendiri. Sampai sekarang, ia selalu takjub dengan jalan hidup dari profesinya yang membawanya kepada orang sampai tempat yang belum pernah ditemui dan dikunjunginya.
"Kebahagiaan dari profesi ini adalah saya bisa bertemu dengan orang-orang baik dan hebat yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya dan berhasil membuat klien puas dengan hasil karya saya. Saya juga bisa pergi ke negara atau tempat yang belum pernah saya kunjingi," lanjutnya.
Makin Bersemangat Lagi Sebagai Pekerja Seni
Saat ditanya soal mematok harga tinggi, Eva mengatakan jika soal kompensasi adalah hal yang relatif. Apalagi jika sudah menjadi langganan para figur publik dan selebritas, bisa menjadi berlipat-lipat lagi.
"Menurut saya sangat relatif, seperti orang menghargai karya sebuah lukisan saja. Selain itu, harga seorang MUA pastinya sudah diperhitungkan dengan produk-produk yang digunakan, lalu pengalaman, dan jam terbangnya," jawab Eva.
Ia pun merasa senang dengan profesi MUA yang terus semakin diakui dan diapresiasi. Termasuk saat terpilih menjadi salah satu nominasi kategori Makeup Artist of The Year di Fimela Awards 2022.
"Tentu saja sangat happy. Semoga dengan ini, membuat kami, para pekerja seni lebih bersemangat lagi untuk berkarya. Dan semoga profesi MUA semakin diakui dan memberi inspirasi," tutup Eva.
Yuk, dukung Eva Lovira sebagai Makeup Artist of The Year pilihan Sahabat FIMELA, klik di sini, untuk berikan suaramu.