Fimela.com, Jakarta Retno Marsudi merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia untuk dua periode pemerintahan Preside Joko Widodo. Untuk seorang menteri, penampilan pemilik nama Retno Lestari Priansasi Marsudi ini terlihat ringkas, praktis, dan sederhana.
Retno berhasil membawa Indonesia jadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) dua kali yaitu periode 2019-2020 dan 2020-2022. Semua itu ia lakukan sambil tetap menjalankan kesehariannya sebagai seorang istri dan ibu.
Retno Marsudi merupakan lulus SMA Negeri 3 Semarang pada 1981. Pada 1985, dirinya meraih gelar sarjana dari jurusan Hubungan International Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan predikat cum laude.
Tidak lama setelah lulus kuliah, Depatermen Luar Negeri sedang mengadakan seleksi calon diplomat di sepuluh universitas top di Indonesia. Retno Marsudi berhasil lolos seleksi sebagai calon diplomat dan bekerja di Departemen Luar Negeri.
Prestasi
Untuk memperdalam wawasannya, Retno meneruskan studi ke Program Studi Undang-Undang Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda pada 2000. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Studi Hak Asasi Manusia di Universitas Oslo, Norwegia pada 2006.
Seperti diketahui, Retno pernah bertugas di Kedutaan Besar Indonesia untuk Australia (1990-1994) dan Belanda (1997-2001). Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Kerjasama Intra dan Antar regional Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (2001-2003) dan Direktur Eropa Barat Kementerian Luar Negeri (2003-2005).
Sejak 2005 hingga 2008, Retno juga dipercaya jadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia. Sedangkan pada 2008 hingga 2012, dirinya dipercaya jadi Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri. Pada 2012 hingga 2014, Retno kembali ke Belanda sebagai Duta Besar Republik Indonesia.
Dengan prestasi yang luar biasa itu, Presiden Joko Widodo pun menunjuknya sebagai Menteri Luar Negeri selama dua periode berturut-turut yaitu 2014-2019 dan 2019 hingga sekarang.
Ibu, Istri, dan Diplomat
Mengabdi kepada negara sebagai diplomat, Retno tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu dan istri. Retno mengaku jika hal tersebut tidak mudah, tapi tetap mungkin dilakukan.
Ketika dua buah hatinya masih kecil, Retno masih memandikan dan mengantarkan ke sekolah. Semua hal itu dilakukannya sambil tetap mengurus pekerjaan diplomasi internasionalnya. Ketika buah hatinya sakit, Retno pun merawatnya dengan telaten tanpa mengabaikan pekerjaannya di kementrian.
Retno Marsudi menjadi nominee di kategori Woman In Government of The Year versi Fimela Awards tahun ini. Berikan dukunganmu dengan memberi vote untuk Retno Marsudi di sini.