Fimela.com, Jakarta Hiperaktif adalah komponen umum dari ADHD, ditandai dengan perilaku impulsif yang biasanya terlihat pada usia tujuh tahun. Hiperaktif dilaporkan mempengaruhi anak laki-laki dua sampai tiga kali lebih sering daripada anak perempuan
Anak-anak dengan gangguan hiperaktif mungkin mengalami berbagai masalah dengan perilaku mereka dalam kehidupan pribadi dan sosial mereka. Mereka mungkin menjadi sasaran kritik terus menerus dan mungkin tertinggal di belakang rekan-rekan mereka dengan kemungkinan masalah gangguan perhatian.
Dilansir dari everydayhealth.com dan uchealth.org, mengatasi anak hiperaktif bisa jadi sulit. Seorang anak hiperaktif bisa tampak tidak stabil, karena melakukan berbagai aktivitas dengan energi yang tampaknya tak terbatas.
Anak mungkin tampak kesulitan mendengarkan atau mengikuti petunjuk. Ia juga mungkin berkinerja buruk di sekolah, mendapatkan nilai kurang dari yang dapat diterima dan menunjukkan masalah perilaku.
Tanda-Tanda Anak Hiperaktif
Penting bagi orangtua dan pengasuh untuk memperhatikan bahwa sifat-sifat ini umum terjadi pada anak-anak saat mereka berkembang dan mulai mempelajari norma-norma sosial. Saat yang tepat untuk mengambil tindakan adalah ketika perilaku hiperaktif itu mengganggu tugas sekolah atau berteman.
- Gelisah atau mengetuk tangan atau kaki
- Ketidakmampuan untuk duduk diam di satu tempat
- Berlari atau memanjat dalam situasi yang tidak sesuai
- Tidak dapat bermain atau mengambil bagian dalam kegiatan santai dengan tenang
- Berbicara berlebihan
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada tugas
- Mengaburkan jawaban sebelum pertanyaan selesai
- Kesulitan menunggu giliran
- Mengganggu orang lain
- Kecenderungan untuk menyela semua percakapan
Cara Menghadapi Anak Hiperaktif
1.Buat Aturan yang Jelas
Banyak orangtua lebih suka mempertahankan rumah tangga yang longgar dan santai tanpa aturan yang berlebihan. Gaya pengasuhan santai ini cocok untuk banyak anak. Anak-anak hiperaktif, bagaimanapun, cenderung mengalami kesulitan dalam lingkungan yang tidak jelas.
Jika kamu menghadapi anak hiperaktif, jaga agar rumah tangga tetap berjalan dengan jelas dan teratur. Dengan cara ini, anak akan tahu apa yang diharapkan darinya dari hari ke hari.
2.Kurangi Gangguan pada Anak
Hal-hal yang kebanyakan orang tidak pernah perhatikan dengan mudah mengalihkan perhatian anak yang hiperaktif. Oleh karena itu, tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi, seperti pekerjaan rumah, harus dilakukan di area yang memberikan sedikit gangguan. Tempatkan anak dengan nyaman di lokasi yang jauh dari jendela dan pintu. Biarkan dia bergerak tetapi jangan biarkan dia terganggu oleh hal-hal lain.
Pastikan anak mengerti bahwa dia tidak sedang dihukum. Ciptakan ruang kerja yang hangat dan mengundang. Beri tahu anak bahwa ruang kerja adalah untuk membantunya berkonsentrasi, dan mendorong partisipasinya dalam merancang ruang di mana dia merasa nyaman
3. Bagi Beberapa Tugas
Sulit bagi anak hiperaktif untuk mengikuti dan mengingat daftar instruksi yang panjang. Sebaliknya, bagi tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Bersikeras agar anak menatap mata Anda saat Anda menjelaskan sesuatu dan menyajikan informasi dalam potongan-potongan kecil yang mudah dicerna. Mintalah anak mengulangi kembali setiap langkah.
Menuliskan instruksi juga dapat membantu anak untuk mengikutinya. Daftar langkah demi langkah yang tertulis memungkinkan anak hiperaktif untuk fokus pada satu langkah kecil pada satu waktu. Dia dapat merujuk ke daftar untuk membantu ingatannya tentang apa yang diperintahkan dan mencoret langkah saat dia menyelesaikannya.
4.Bantu Anak Membuat Daftar Tugas
Memiliki daftar tanggung jawab ciptaannya sendiri dapat membantu anak untuk membangun kemandirian. Sebuah daftar tertulis juga memberikan anak referensi visual untuk digunakan ketika dia menjadi terganggu atau lupa apa yang seharusnya dia lakukan. Ajari anak untuk merujuk ke daftar tersebut setiap kali dia bosan atau tidak yakin apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Jangan menghukum anak karena gagal menyelesaikan daftar tugas dalam jangka waktu tertentu. Gunakan penguatan positif untuk memberi penghargaan kepada anak atas tugas yang berhasil ia selesaikan. Beri anak kebebasan untuk menyelesaikan tugas dalam urutan apa pun daripada mulai dari atas dan turun ke bawah.
5.Berikan Pujian dan Penghargaan
Menyelesaikan tugas adalah perjuangan besar bagi anak hiperaktif. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk menyadari bahwa tugas tersebut layak untuk diselesaikan. Berikan pujian dan penghargaan setiap kali anak berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan atau tanpa bantuan orangtua.
Mulailah dengan memberi mereka bantuan dan perlahan-lahan kurangi tingkat bantuan yang kamu berikan. Kamu juga dapat membiarkan anak menghadiahi dirinya sendiri, misalnya, dengan setengah jam waktu menonton TV atau waktu bermain jika mereka menyelesaikan tugas yang ada.
Meskipun menyuap seorang anak untuk berpartisipasi dapat menjadi kebiasaan bagi anak-anak normal, menyuap seorang anak dengan ADHD dapat membantu. Penguatan positif, hadiah kecil, pelukan, tepukan di punggung, dll, akan membantu anak Anda melalui perjuangan penyelesaian tugas
6. Beri Anak Waktu Bebas
Anak-anak membutuhkan kesempatan untuk berlari-lari dan hanya bermain di lingkungan. Ketika orangtua dan guru menjadi semakin sibuk, jadwal anak-anak menjadi lebih teratur daripada sebelumnya. Pastikan bahwa setiap anak, terutama yang menunjukkan tanda-tanda hiperaktif, memiliki waktu untuk bermain di luar setiap hari.
Cobalah untuk tidak membuat jadwal anak terlalu teratur dan jangan memutuskan untuk mereka apa yang harus mereka mainkan. Biarkan anak bermain di luar setiap hari sambil mengawasi dari kejauhan. Ini akan membantu anak melampiaskan energinya dan merasa lebih bisa mengendalikan suasana hatinya. Waktu yang tidak terstruktur juga akan membantu anak menjadi mandiri
7. Edukasi Diri Sendiri
Semakin banyak kamu tahu, semakin kamu siap dalam menangani gangguan anak. Baca dan pelajari sebanyak mungkin tentang kondisi anak. Baca selebaran dan materi informasi dan jelajahi situs tepercaya di internet untuk mempelajari lebih lanjut tentang anak hiperaktif.
Diskusikan penemuan dengan dokter, sebelum kamu menerapkannya. Jangan merasa berkewajiban mendiskusikan rencana tindakan kamu. Jangan ragu untuk mencari pendapat kedua atau ketiga. Untuk memaksimalkan kesuksesan anak, penting bagi kamu untuk mengadvokasi mereka tidak hanya dengan profesional dan ahli tetapi juga orang lain yang berinteraksi dengan anak.
8. Konsultasikan dengan Dokter
Meskipun sangat membantu untuk mempersiapkan diri dengan informasi kesehatan dengan membaca dan berbicara dengan teman dalam menangani anak hiperaktif. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ketika kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan. Juga, konsultasikan dengan dokter sebelum mengubah rutinitas yang ditetapkan.
*Penulis: Sri Widyastuti
#WomenForWomen