Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua pasti merasa bingung ketika menghadapi anak yang sulit makan, salah satunya sering melepeh makanan yang diberikan. Pasti terasa frustrasi dan menyebalkan, bukan? Sahabat Fimela akan mulai khawatir dan mencari jawaban dari penolakan tersebut.
Sahabat Fimela mulai mempertanyakan apakah gizi yang diperoleh anak cukup, apakah anak kesulitan menelan atau hal lainnya. Namun, nyatanya melepeh makanan adalah hal yang lumrah dialami anak yang baru belajar makan.
Beberapa alasan mengapa anak sering melepehkan makanan adalah sakit, terlalu kenyang, terlalu lapar, atau terlalu lelah sehingga mereka melakukan perilaku tersebut. Melepehkan makanan bukanlah tanda anak tidak menyukai makanan, melainkan salah satu bukti bahwa mereka membutuhkan keterampilan motorik.
Melansir dari solidstarts.com seorang anak membutuhkan keterampilan pada banyak hal, termasuk belajar mengunyah dan menelan. Anak perlu mengidentifikasi makanan di piring mereka agar dapat mengunyah makanan dengan sempurna. Anak membutuhkan keterampilan motorik seperti menggerakkan lidah dan memindahkan makanan ke belakang rahang untuk ditelan.
Anak juga membutuhkan kesadaran sensorik untuk melatih kepekaan mereka terhadap makanan. Anak akan mencari cara untuk menggerakkan rahang, lidah, dan mulut secara bersama-sama yang dapat membuat makanan jatuh.
Proses belajar makan
Melepeh makanan merupakan proses dari belajar makan. Namun, bagaimana kalau hal ini dilakukan secara terus menerus hingga anak menginjak usia di atas 10 bulan? Sahabat Fimela tidak perlu khawatir karena Fimela telah merangkum tips agar anak tidak melepeh makanan.
1. Perkuat keterampilan motorik anak
Memperkuat keterampilan motorik dapat dilakukan dengan menyikat gigi anak karena menyebabkan lidah anak bergerak dan diperkuat. Selain itu, pemberian mainan teether membantu melatih anak untuk mengunyah sehingga dapat memperkuat lidah, rahang, pipi, dan bibir.
2. Pertimbangkan menu
Jika anak terus memuntahkan makanan, bisa jadi karena tekstur atau rasa yang kurang bisa diterima. Sahabat Fimela bisa mencoba menu baru hingga menemukan menu tepat yang disukai anak.
3. Berikan makanan dingin dan lunak
Salah satu alasan mengapa anak memuntahkan makanan adalah karena pertumbuhan gigi. Gigi geraham pertama biasanya muncul ketika anak menginjak usia 12-15 bulan dan hal ini berpengaruh pada pola makan yang tidak menentu. Pertumbuhan gigi akan terasa sakit bagi anak. Oleh karena itu, makanan dingin seperti buah-buahan manis yang dibekukan baik untuk anak dalam masa pertumbuhan gigi.
4. Apresiasi perilaku baik
Ketika anak mulai menikmati makanan tanpa memuntahkannya, beri penghargaan seperti ucapan kata-kata manis, kecupan atau pelukan sebagai bentuk apresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa sahabat Fimela menghargai perilaku baik tersebut. Semakin banyak anak mendapat apresiasi, semakin mereka tumbuh dan belajar.
5. Mengubah lingkungan
Sahabat Fimela bisa mencari tempat lain agar anak mendapat suasana baru ketika makan. Mungkin anak lebih suka makan di taman dibanding di kamar atau di balkon dibanding di dapur.
6. Jangan dipaksakan
Terkadang anak merasa waktu makan sebagai aktivitas yang dipaksakan sehingga merasa tidak nyaman dan tertekan. Akhirnya, anak akan memuntahkan makanan karena tekanan tersebut. Sahabat Fimela bisa mencoba untuk menjadikan waktu makan sebagai aktivitas yang menyenangkan.
7. Pastikan anak lapar
Anak sahabat Fimela tidak akan termotivasi untuk menelan makanan dan mengisi perut jika ia tidak merasa lapar saat jam makan. Oleh karena itu, sahabat Fimela bisa memperhatikan jadwal makan anak dan mencari waktu yang pas untuk memberi makan pada anak.
8. Belajar dengan melihat
Orang tua selalu menjadi panutan anak sehingga sahabat Fimela bisa mencoba mempraktekkan cara mengunyah dan menelan makanan pada anak supaya anak dapat belajar secara langsung.
*Penulis: Angela Marici.
#Women for Women