Fimela.com, Jakarta Stunting adalah kondisi dimana anak gagal tumbuh dan berkembang, salah satu pemicunya yaitu kurangnya kecukupan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Biasanya stunting terjadi pada anak di bawah lima tahun dengan tanda anak terlihat lebih pendek, kurus dan tidak sehat seperti anak-anak pada umumnya. Bayi lahir prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi-bayi yang cenderung lebih rentan berisiko stunting.
Maka dari itu, PT Phapros Tbk yang merupakan bagian dari Holding BUMN Farmasi memiliki komitmen dalam pencegahan stunting melalui beragam produk yang dimiliki khususnya dengan kandungan multivitamin lengkap dan zat besi.
Pada 23 September lalu Phapros ikut berpartisipasi dalam acara “Gen Z Talent Activation- Membangun Generasi Digital Bebas Stunting” yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN, Telkomsel, dan Bio Farma serta dihadiri langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir di SMA Negeri 1 Purwakarta.
What's On Fimela
powered by
Edukasi stunting sedari dini
Phapros bersama Bio Farma (Persero), berkesempatan untuk memberikan edukasi secara langsung pada siswa tentang pentingnya mencegah stunting sejak dini. Edukasi stunting sangat penting dilakukan, sehingga para siswi memahami apa itu stunting, risikonya, dan bagaimana pencegahannya.
Intervensi sejak dini diperlukan untuk memastikan para remaja putri sehat dan terbebas dari anemia, sehingga bisa mencetak generasi penerus bangsa yang bebas stunting, energik dan berprestasi.
Faktanya, kasus stunting menjadi salah satu masalah kesehatan anak dan remaja yang paling disorot oleh Pemerintah saat ini. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) oleh Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4% secara nasional dan 24,5% di Provinsi Jawa Barat sendiri pada tahun 2021.
Meskipun prevalensi stunting di Jawa Barat tidak setinggi di NTT, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah, namun jumlah kasusnya meningkat karena besarnya populasi anak-anak dan remaja. Berdasarkan data dashboard Sebaran Stunting Ditjen Bina Pembangunan Daerah oleh Kementerian Dalam Negeri tahun 2022, sekitar 3,2 juta Balita di Jawa Barat terpantau mengalami stunting.
Konsumsi tablet penambah darah
Upaya pencegahan stunting bisa dilakukan sedini mungkin agar angka kasus stunting di Indonesia menurun. Dengan mengonsumsi tablet penambah darah bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah stunting. Hal ini sudah bisa dilakukan bagi para remaja putri berusia 12-17 tahun.
“Salah satu penyebab stunting adalah anemia pada ibu hamil. Perlu upaya intervensi sebelum terjadinya hal tersebut, yaitu dengan pencegahan anemia sedari dini pada remaja dengan optimalisasi gizi dan konsumsi tablet tambah darah (TTD) secara rutin sekali dalam seminggu,” ucap Imelda Alini Pohan selaku Direktur Pemasaran Phapros.
Survei yang dilakukan Nutrition International pada tahun 2018 menemukan kasus anemia remaja putri di Jawa Barat sebesar 41,93%, sementara cakupan remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah pada tahun 2021 baru 25,2% dan masih di bawah target Propinsi Jawa Barat, yakni 52%.
Pecahkan rekor MURI
Disaksikan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. Imelda berharap agar para siswi tidak hanya meminum tablet tambah darah hanya pada acara ini saja yang dilakukan secara serentak, tapi juga bisa berkesinambungan mengubah perilakunya untuk tetap meminum tablet tambah darah secara rutin karena dari asupan makanan saja pasti tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi.
PT Phapros Tbk secara nyata berkomitmen untuk pengentasan stunting Nasional dengan melakukan pengembangan beberapa produk terkait pemenuhan gizi buruk dan anemia. Phapros bekerjasama dengan Pemerintah daerah di lebih dari 15 provinsi untuk bersama-sama melakukan edukasi terkait stunting dan upaya pencegahannya.
Gebyar Minum Tablet Tambah Darah menjadi salah satu acara yang dilakukan oleh PT Phapros Tbk dan Kementerian Kesehatan. Kegiatan ini dilakukan secara serentak bersama 70 persen siswi se- Jawa Barat pada bulan Agustus lalu di Bandung dan berhasil memecahkan rekor MURI. Acara ini dilakukan untuk mendorong terciptanya generasi sehat Indonesia bebas stunting di masa yang akan datang.
*Penulis: Sri Widyastuti.
#WomenForWomen