Platform SATUSEHAT Berhasil Diuji Coba Kemenkes

Fimela Reporter diperbarui 17 Okt 2022, 07:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menargetkan 738 Puskemas di bawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berhasil melakukan uji coba integrasi sistem ke dalam platform SATUSEHAT.

Dilansir dari liputan6.com, Daniel Oscar Baskoro selaku Chief Operating Officer Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan RI, mengatakan uji coba integrasi platform SATUSEHAT dirancang untuk mengetahui kesiapan Puskesmas sebagai penyedia layanan kesehatan primer dalam menjalankan program transformasi teknologi kesehatan.

SATUSEHAT merupakan sebuah platform yang mengintegrasikan data, analisis, dan layanan yang mendukung pertukaran data kesehatan individu antarfasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Lewat SATUSEHAT, pasien juga dapat memperoleh informasi yang lebih transparan tentang status kesehatannya. Hal ini dikarenakan, resume rekam medis di rumah sakit tercatat dan terekam secara digital dengan aman melalui persetujuan (consent) pemilik data.

Daniel mengatakan selama tiga hari, 738 Puskesmas di Jawa Timur mengikuti uji coba untuk menilai kesiapan mereka dalam menerapkan interoperabilitas antara sistem pencatatan data pasien yang telah berjalan dengan SATUSEHAT.

Integrasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dengan SATUSEHAT membantu simplifikasi input aplikasi. Inisiatif ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan program dan menginformasikan keputusan kebijakan sambil meningkatkan efisiensi layanan.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Provinsi pertama uji coba SATUSEHAT

Pemanfaatan SIMPUS di Jawa Timur terbilang banyak. Credits: unsplash.com by Martha Dominguez de Gouveia

Jawa Timur menjadi provinsi pertama untuk uji coba integrasi Puskesmas dengan platform SATUSEHAT setelah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes), Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), dan DTO Kemenkes melakukan kunjungan dan penilaian atas aktivitas Puskesmas dalam menggunakan SIMPUS pada akhir Agustus 2022. Dari sini dapat dilihat bahwa jumlah pemanfaatan SIMPUS di Jawa Timur terbilang banyak.

“Dari kunjungan sebelumnya, kami lihat Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah Puskesmas terbanyak yang memanfaatkan aplikasi SIMPUS secara aktif. Karena hal tersebut, juga dengan dorongan dari Dinkes Jawa Timur, kami nilai Puskesmas di provinsi ini telah siap memulai uji coba integrasi sistem ke dalam SATUSEHAT," tambah Daniel melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 29 September 2022. dikutip dari liputan6.com

Sekadar informasi, Puskesmas merupakan bagian dari program uji coba integrasi SATUSEHAT seperti halnya yang sedang dilakukan pada peserta alfa dan beta. Alfa merupakan kelompok uji coba yang terdiri dari 32 RSUD di DKI Jakarta beserta 9 RS Vertikal milik Kementerian Kesehatan.

Pada kelompok beta terdiri dari 41 fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit swasta, laboratorium, praktik mandiri, dan apotek yang terpilih setelah mendaftar untuk uji coba SATUSEHAT dan telah melalui seleksi dan asesmen Kemenkes.

3 dari 4 halaman

Perluasan platform SATUSEHAT

Akhir tahun 2022 ini, ada sekitar 12.000 fasyankes yang akan terintegrasi dengan SATUSEHAT dan seluruh fasyankes pada tahun 2023 mendatang. Credits: pexels.com by Jakayla Toney

Menurut Daniel Oscar Baskoro, setelah Jawa Timur, pengujian integrasi platform SATUSEHAT akan dilanjutkan ke Puskesmas di Jawa dan Bali. Kemudian akan diperluas ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Ia juga berharap pada akhir tahun 2022 ini, ada sekitar 12.000 fasyankes yang akan terintegrasi dengan SATUSEHAT dan seluruh fasyankes pada tahun 2023 mendatang.

Platform SATUSEHAT atau Indonesia Health Services (IHS) secara resmi diluncurkan pada Selasa, 26 Juli 2022 di Jakarta oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Platform ini mewujudkan pilar keenam transformasi sistem kesehatan, yaitu pilar transformasi teknologi kesehatan yang diprakarsai oleh Budi Gunadi.

Melalui platform SATUSEHAT diharapkan dapat mendukung implementasi lima pilar transformasi sistem kesehatan lainnya, seperti transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, dan transformasi SDM kesehatan yang sedang berjalan.

4 dari 4 halaman

Bantu nakes dalam input data

Cukup masukkan di satu aplikasi yang secara otomatis terhubung ke aplikasi kesehatan lainnya. Credits: pexels.com by RODNAE Productions

Kementerian Kesehatan mengadopsi model infrastruktur Platform-as-a-Service (PAAS) dalam mengembangkan platform SATUSEHAT, yaitu menghubungkan seluruh ekosistem pelaku industri kesehatan untuk menciptakan data kesehatan nasional yang terpercaya.

Platform ini kemudian akan menjadi penghubung antara berbagai platform aplikasi dari berbagai pelaku industri kesehatan. Maka dari itu, semua aplikasi dan fasilitas pelayanan Kesehatan, mulai dari RS vertikal, RS Pemerintah, RS Swasta, Puskesmas, Posyandu, laboratorium, klinik hingga apotek harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Kemenkes di platform SATUSEHAT.

Adanya IHS pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif. Dengan platform SATUSEHAT, masyarakat tidak perlu lagi membawa-bawa rekam medis fisik saat harus pindah rumah sakit. Semua resume rekam medis pasien telah direkam secara digital pada platform SATUSEHAT, terintegrasi dengan PeduliLindungi dan dapat diakses kapan saja, di mana saja melalui ponsel.

Platform SATUSEHAT dapat membantu tenaga kesehatan (nakes) untuk tidak berulang kali memasukkan data ke berbagai aplikasi. Cukup masukkan di satu aplikasi yang secara otomatis terhubung ke aplikasi kesehatan lainnya.

 

*Penulis: Sri Widyastuti.

#WomenForWomen