Fimela.com, Jakarta Masalah kesehatan mental tidak hanya terjadi pada remaja atau orang dewasa, namun juga anak-anak. Kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik mereka. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran besar untuk merawat dan membimbing anak. Kemampuan mengelola emosi, mengekspresikan perasaan, dan mendapat dukungan layak dapat membantu melindungi anak dari masalah kesehatan mental di masa depan.
Terdapat beberapa aktivitas harian yang menyenangkan bagi anak dan baik untuk kesehatan mentalnya. Melansir dari Insider, berikut penjelasannya.
What's On Fimela
powered by
1. Menulis Jurnal
Seringkali anak kesulitan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi mereka secara verbal. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh rasa tidak nyaman saat mengutarakannya dengan lantang karena takut dihakimi. Cara mengatasinya adalah dengan mengajarkan anak menulis jurnal. Hal ini dapat membantu anak meredakan perasaan dan meminimalkan emosi agar tidak terjadi amukan setelahnya. Selain itu, menulis jurnal mampu membantu menghilangkan stres, menurunkan risiko depresi, dan mengembangkan keterampilan menulis kreatif.
2. Mendengarkan Musik
Studi pada tahun 2022 menunjukkan bahwa mendengarkan musik membantu mengurangi isolasi sosial, mengurangi gejala depresi, dan kecemasan. Untuk menenangkan diri dan relaksasi, musik dengan alunan yang menenangkan dapat membantu. Selain itu musik dengan alunan menenangkan yang biasa digunakan untuk terapi dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, pernapasan stabil, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan memori.
3. Bergerak Aktif
Seorang pekerja sosial klinis mengatakan bahwa menggerakan tubuh secara aktif dapat memberi dampak positif bagi kesehatan mental. Hal ini dibuktikan pada studi tahun 2020 yang mengatakan olahraga mengurangi gejala depresi pada anak tanpa efek samping negatif. Sering bergerak atau berolahraga akan membangun kebiasaan baik seumur hidup di mana berolahraga bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Penelitian pada tahun 2022 menemukan bahwa dengan berolahraga dua jam per minggu mampu mengurangi risiko depresi untuk orang dewasa hampir 20%. Kegiatan aktif ini dapat dilakukan sambil bermain di luar rumah.
4. Mewarnai
Tak hanya menulis jurnal, mewarnai juga dapat membantu menurunkan stres pada anak. Kegiatan ini mampu membantu anak mengembangkan keterampilan motorik, kreativitas, dan konsentrasi. Studi pada tahun 2015 menemukan bahwa mewarnai secara signifikan menurunkan gejala kecemasan pada anak. Agar terasa lebih menyenangkan, kegiatan mewarnai dapat dilakukan sambil mendengarkan musik.
5. Bermain dengan Mainan Sensorik
Beberapa anak lebih suka bermain dengan benda nyata dibanding aktivitas fisik. Dalam hal ini, bola stres, slime, atau mainan sensorik lainnya dapat digunakan untuk melepaskan stres pada anak. Selain itu mainan sensorik juga dapat membantu mengurangi rasa cemas, gelisah, dan melatih fokus.
Membangun kebiasaan baik dalam aktivitas sehari-hari baik untuk kesehatan mental anak. Terlebih bila orang tua terlibat dalam aktivitas tersebut. Manfaatnya tidak hanya untuk saat ini, namun juga untuk masa depan anak.
Penulis: Mufiidaanaiilaa Alifah S.