Bila Mengalami Kekerasan dalam Rumah Tangga, Apa yang Harus Dilakukan?

Fimela Reporter diperbarui 03 Okt 2022, 11:09 WIB

Fimela.com, Jakarta Keluar dari hubungan tidak sehat akibat kekerasan dari pasangan tidak semudah membalikan telapak tangan. Lebih sulit lagi, bila terancam secara fisik dan psikologis. Keputusan untuk pergi atau bertahan adalah pilihan yang sulit. Korban mungkin akan merasa takut, bingung, dan hancur.

Namun, jangan terjebak dengan kebingungan atau menyalahkan diri sendiri. Satu-satunya hal yang penting adalah keselamatan dirimu sebagai korban. Ada beberapa cara untuk melindungi diri sendiri saat mengalami kekerasan dari pasangan. Melansir dari Help Guide, berikut penjelasannya.

2 dari 6 halaman

1. Ketahui Bendera Merah Pelaku

Ilustrasi Pertengkaran dalam Rumah Tangga Credit: unsplash.com/Blaire

Kekerasan mungkin akan terjadi saat pelaku sedang marah. Bila terlihat tanda emosi tidak stabil pada pelaku, hindari berada di sekelilingnya. Beralasan keluar rumah mungkin bisa dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekerasan. Namun jika pertengkaran terlanjur dimulai, identifikasi area aman di sekelilingmu. Pergilah ke ruangan yang memiliki jendela atau pintu dan hindari ruangan kecil, tertutup, atau yang berisi benda berbahaya seperti pisau yang ada di dapur. Jangan berada jauh dari jangkauan telepon dan hubungi orang lain atau pihak berwajib untuk pertolongan.

3 dari 6 halaman

2. Lindungi Privasi

Ilustrasi password handphone/copyright shutterstock/Tero Vesalainen

Menyadari tindakannya salah, pelaku mungkin akan memantau aktivitasmu baik dalam penggunaan telepon atau saat bepergian. Sulit untuk mencari bantuan terkadang terjadi karena rasa takut pelaku akan membalas jika mengetahuinya. Maka dari itu saat mencari bantuan penting untuk menutupi jejak. Gunakan telepon teman atau tetangga untuk melaporkan tindak kekerasan. Pelaku bisa saja mengetahui kata sandi ponsel yang memudahkannya untuk melacak aktifitas ponselmu. Ubah kata sandi ponsel dan aplikasi sensitif lain bisa jadi salah satu cara melindungi privasi.

4 dari 6 halaman

3. Minta Pertolongan Pada Pihak Berwajib

ilustrasi minta tolong/Dragana Gordic/Shutterstock

Untuk mengadili pelaku dan keluar dari situasi, mencari perlindungan dari pihak berwajib adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. Laporkan tindak kekerasan yang dialami dan minta perlindungan selama masa pelaporan kasus.

5 dari 6 halaman

4. Melindungi Diri Setelah Keluar dari Situasi

Melindungi diri/pexels

Menjaga keamanan diri setelah keluar dari situasi sama pentingnya seperti menjaga keamanan saat masih terikat dengan pelaku. Pindah tempat tinggal atau berkumpul bersama orang yang dipercaya bisa jadi langkah perlindungan diri. Bila memiliki anak, pastikan keamanannya juga terjamin.

6 dari 6 halaman

5. Menyembuhkan Diri dan Move On

Menenangkan diri dan move on| via: portlandtherapycenter.com

Luka yang ditinggalkan dari tindak kekerasan oleh pasangan tidak hanya di fisik, namun juga psikis. Trauma, cemas, dan depresi mungkin akan dialami. Namun, bukan berarti hidupmu berhenti di sini. Konseling dengan terapis dan bercerita pada orang yang dipercaya mungkin akan membantu melegakan hati.

Jika dirimu adalah korban kekerasan oleh pasangan, ingatlah bahwa ini bukan salahmu. Dirimu layak menjalani hidup yang aman dan bahagia.

Penulis : Mufiidaanaiilaa Alifah S.