Fimela.com, Jakarta Memperingati Hari Batik Nasional 2022 yang dirayakan setiap 2 Oktober, Iwan Tirta Private Collection mempersembahkan koleksi Runway 2023 dalam keindahan akulturasi budaya di Indonesia. Koleksi yang terinspirasi dari pesisir Jawa ini diberi nama 'Sakanti Samasta' yang memiliki arti keindahan dan penyatuan.
Menurut Head of Creative dan Fashion Designer Iwan Tirta Private Collection Untari, pesisir Jawa memiliki keunikan tersendiri dalam perkembangan batik. Untuk koleksi 'Sakanti Samasta', ia mengangkat tema yang terinspirasi dari akulturasi budaya China, Jepang, dan Belanda.
Koleksi ladieswear dan menswear yang terdiri dari 20 looks ini juga diciptakan untuk para pemimpin muda dan berjiwa muda. Dengan menerapkan gaya yang sedang tren dengan langgam smart casual.
"Para pemimpin sekarang, kan, banyak yang muda dan juga berjiwa muda, koleksi ini bisa membuat mereka terlihat berwibawa dan tetap keren. Begitu juga dengan koleksi ladieswear yang tampil dengan pilihan warna berbeda dengan permainan gradasi dan material untuk membatik," timpal desainer fashion Iwan Tirta Private Collection Prisma di peluncuran 'Sakanti Samasta", di Iwan Tirta Home, Kamis (29/9).
What's On Fimela
powered by
Dongeng Semesta Sakanti Karya Adinia Wirasti
Adinia Wirasti sendiri, menuliskan cerita pendeknya setelah melihat semua koleksi 'Sakanti Samasta' yang menggabungkan tiga budaya berbeda untuk menciptakan Semesta Sakanti. Premis utama cerita dongen karya Asti, begitu sapaan akrabnya adalah sayembara pencarian pasangan hidup untuk anak raja bernama Putri Sakanti.
Kecintaan Adinia Wirasti pada seni batik, membantunya dalam membuat dan mengeksplorasi cerita yang disebutnya terinspirasi dari adegan adeg sabrang, Drupadi, sampai Coco Chanel. Ia mengambil intisari dari adegan pewayangan yang dilebur dengan karakter perempuan berdaya di zamannya Drupadi, sampai fashion advice dari Coco Chanel yang menggambarkan perempuan mandiri.
"Jadi aku menciptakan semestanya Sakanti, seorang independent women yang percaya perempuan harus berdaya. Dia menantang dirinya sendiri dan para pria yang melamarnya untuk bisa memberikan sesuatu yang berbeda, tak melulu harta dan takhta.
"Maka datanglah tiga pangeran yang juga datang dari luar tanah Jawa, seperti Kai dari Jepang, ini favorit aku, yang memiliki sifat mengalir seperti air, tenang dan selalu jujur. Atau Qian, yang membawa ilmu filsafat dan keseimbangan, dan Saga yang memiliki pustaka yang membuatnya begitu bijaksana," beber Asti dalam kesempatan yang sama.
Kegelisahan Adinia Wirasti
Tak butuh waktu lama untuk Asti menuliskan cerita ini, sebab, konsep akulturasi yang jadi inspirasi koleksi ini merupakan salah satu hal yang bisa dibilang menjadi kegelisahan Asti sendiri. Ia pun tak masalah jika orang beranggapan cerita dongeng ini terinspirasi dari kehidupan personalnya.
"Apakah ini cerita yang hadir dari kehidupan pribadi aku, intinya ada kegelisahan saat ada sesuatu percampuran atau merge, ini sesuatu yang aku pikirin terus, karena kita banyak terekspos dunia dari seberang sama kayak Putri Sakanti, mau adaptasi atau nolak, semua keputusan di tangan kita dan it's okay to say no," tutup Asti.