Fimela.com, Jakarta Bagi sebagian besar generasi Z, kehadiran kamera instan memang terasa asing. Salah satunya kamera instan kecil yang sudah ada sejak tahun 1998, yang dikenal dengan nama Kamera Instax.
Kamera instan rilisan Fujifilm Indonesia (FFID) tersebut pun membagikan kebahagiaan bagi anak-anak di Panti Asuhan Kuntum Teratai yang terletak di Kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Saat tim FFID memberikan kamera pada seorang pengurus panti, anak-anak pun langsung penasaran sekaligus semringah.
“Lihat kamera ya… Satu.. Dua.. Tiga..,” teriak salah satu pengurus panti asuhan yang memegang kamera tersebut, sambil menekan salah satu tombol. Hanya dalam hitungan detik, keluarlah selembar kertas foto dari badan kamera.
“Saya senang, fotonya bisa langsung jadi. Belum pernah saya lihat kamera seperti ini,” kata Kiki, anak laki-laki yang sejak usia 4 tahun tinggal di panti asuhan ini.
Awalnya, Kiki dan teman-teman, berpikir kamera itu sebagai mainan. Sebab sejak lahir, alat-alat digital telah mewarnai hariharinya, dari ponsel pintar berkamera, televisi LCD hingga pemutar musik digital.
Hiburan Lewat Kamera Instan
Bagi Kiki, kamera instan ini memberikan hiburan tersendiri. Dengan kemampuan mencetak foto sendiri, kamera ini mampu menyemarakkan suasana saat berkumpul bersama teman-temannya yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri.
"Foto yang sudah cetak, nantinya akan untuk mereka. Sebagai kenang-kenangan bahwa mereka pernah berbagi kebahagiaan bersama kami di suatu sore,” ucap General Manager Fujifilm Indonesia (FFID) Corporate Affairs Rudy Handojo.
Rasa bahagia juga disampaikan Ketua Yayasan Panti Asuhan Kuntum Teratai, Ibu Nina Agustina, dalam kegiatan Fujifilm CSR Tahun 2022 bertema “Don’t Just Take, Give,” 5 September 2022 lalu. Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka peringatan hari ulang tahun Fujifilm ke-11 ini, membawa kebahagiaan bagi semua penghuni panti asuhan, di antaranya berkat hadirnya kamera instan.
“Senang sekali ada lembaran foto yang bisa dinikmati saat itu, bisa disimpan dan bisa dilihat lagi di lain waktu untuk membangkitkan memori,” tutup Nina.