Fimela.com, Jakarta PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) sebagai salah satu korporasi media terbesar di Indonesia merasa optimis terus bertumbuh di dalam negeri. Berdiri sejak 1983, Emtek kini menjalani empat pilar bisnis, mulai dari perawatan kesehatan, teknologi, layanan keuangan, dan media. Di antara keempat pilar itu, Emtek memiliki CEO berbeda yang menjalankan bisnis masing-masing secara independen.
“Dalam hal peningkatan modal, saya pikir kami sangat beruntung bahwa dalam 12 bulan terakhir kami telah mengumpulkan kurang dari 3 miliar dolar AS di berbagai bisnis,” ungkap CEO Emtek Alvin Sariaatmadja saat menjadi pembicara dalam KTT APOS yang digelar Media Partners Asia (MPA) di Singapura, Rabu (28/9).
Alvin mengatakan, kedepannya ia akan menempatkan banyak usaha, waktu, dan investasi untuk terus mengembangkan bisnisnya. Salah satu pilar yang akan menjadi fokus Emtek untuk dikembangkan adalah media, khususnya Vidio. Dengan Vidio, Alvin memiliki visi untuk menjual kontennya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara global.
“Media, khususnya Vidio, satu bidang yang menjadi fokus utama kami. Kami akan mengerahkan banyak investasi di situ baik dalam hal waktu maupun tenaga. Dan saya ingin punya kesempatan untuk memiliki platform di negara ini dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Jadi saya mengerahkan segala upaya untuk meraih itu,” ujar Alvin.
What's On Fimela
powered by
Vidio Jadi Layanan OTT Terbesar
Vidio merupakan layanan OTT (over the top) di bawah grup Emtek. Berbeda dengan OTT lainnya, Vidio menyajikan konten-koten lokal dan siaran olahraga sebagai daya tarik utamanya.
Tahun ini, Vidio memproduksi sekitar 40 serial original dan diharapkan angka ini terus meningkatkan menjadi 50 serial. Kini, Vidio telah berhasil meraih empat juta subscriber, di mana targetnya bisa mencapai 10 hingga 20 juta.
“Jadi pasti Direct-to-Consumer (DTC) memberi kita kemampuan untuk gaet lebih banyak pelanggan dan pada tingkat yang jauh lebih efisien. Jadi kami sangat bersemangat untuk potensi pertumbuhan yang akan datang dengan itu,” kata Alvin.
Optimis Vidio Bisa Bersaing dengan Netflix hingga Disney Plus
Tak dapat dipungkiri, persaingan di industri media digital sangatlah ketat. Terlebih ketika pesaing dengan nama besar OTT global seperti Netflix, Disney Plus, dan Amazon merambah pasar Indonesia.
Managing Director Emtek dan CEO Vidio Sutanto Hartono pun sudah menduga hal ini dan telah memiliki strategi untuk mengantisipasinya.
“Kami selalu mengantisipasi di masa lalu bahwa pasar global pada akhirnya akan datang ke Indonesia, karena ini adalah pasar yang besar,” ujarnya.
Meski demikian, dengan kekuatan yang dimiliki Vidio, Emtek optimistis bisa bersaing di tengah gempuran layanan OTT global. Menurut Sutanto, Vidio memiliki konten yang strategis, yakni kombinasi antara olahraga, drama lokal dan konten lainnya.
“Kami percaya beberapa hal, salah satunya adalah kami tidak berpikir bahwa pemenang mengambil semuanya, semua orang akan tetap membutuhkan lebih dari satu OTT yang akan memiliki banyak konten,” sambungnya.
“Orang-orang akan datang ke kami secara reguler dan lebih sering. Konten lokal sangat penting termasuk sport, itulah kekuatan kami,” pungkasnya.