Fimela.com, Jakarta Meskipun kasus COVID-19 di Indonesia kian menurun tiap minggunya, bukan berarti sudah tidak ada lagi pasien yang masih terjangkit virus ini. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, yang mengatakan di RS Persahabatan bahwa saat ini masih ada sekitar 20 pasien COVID-19 yang di rawat di Jakarta, termasuk pasien anak-anak.
"Masih ada (pasien COVID-19), walaupun sudah sangat sedikit. Kasus anak sedikit sekali. Beberapa kali bahkan tidak ada yang dirawat di rumah sakit," kata Agus dalam konferensi pers "Pertemuan Ilmiah Khusus PDPI 2022 in Conjunction withrila The 2nd Indonesian Chronic Lung Disease International Meeting (ICLIME), yang dikutip dari Liputan6.com.
Selain itu, Heidy Agustin selaku dokter spesialis paru juga turut mengingatkan para orang tua untuk tetap waspada terhadap gejala COVID-19 pada anak, terutama pada masa peralihan musim saat ini yang dapat menyebabkan anak-anak menjadi lebih rentan terserang batuk dan pilek.
Heidy juga menyampaikan bahwa batuk pilek yang mungkin terjadi pada anak harus dikaitkan dengan gejala COVID-19 seperti sakit tenggorokan, demam, dan gejala lainnya.
"Perlu diingat, batuk pilek pada anak tidak menularkan ke orang dewasa karena jumlah virus/bakterinya sangat sedikit. Namun bisa ditelusuri apakah dia tertular dari orang dewasa, apakah dari ibu bapaknya atau susternya," ujar Heidy.
Menjaga Imunitas Anak
Selain tetap waspada terhadap kemungkinan munculnya gejala COVID-19 pada anak, Heidy juga berpesan agar orang tua selalu menjaga imunitas anaknnya dengan memenuhi kebutuhan gizinya. Caranya yaitu dengan memberi anak banyak asupan yang berprotein tinggi seperti telur atau makanan lain dengan gizi seimbang.
Orang tua juga diharapkan untuk menerapkan protokol kesehatan yang berlaku selama masa pandemi ini. Selain menerapkan pada diri sendiri, para orang tua juga dianjurkan untuk mengajarkan atau mengingatkan anaknya agar senantiasa memakai masker dan mencuci tangan sehabis dari luar rumah.
Selain itu, salah satu hal penting yang harus dilakukan demi menjaga anak agar terhindar dari bahaya COVID-19 adalah dengan pemberian vaksinasi lengkap pada anak. Di masa pandemi seperti sekarang ini, pemberian vaksinasi lengkap ditujukan agar anak tidak akan memiliki kondisi yang berat jika terkena penyakit menular dan menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak mudah sakit.
Mengutip dari Liputan6.com, Dokter Spesialis Anak, Tumpal Anderas, menyampaikan bahwa vaksinasi lengkap yang dilakukan pada anak dapat mengurangi komorbid atau penyakit bawaan yang disebabkan oleh infeksi COVID-19 yang dapat menyebabkan kefatalan pada kasus COVID-19.
Anak-Anak Rentan Terkena COVID-19
Anak-anak disinyalir sebagai kelompok yang rentan terinfeksi virus COVID-19. Oleh karena itu, Andreas selaku Dokter Spesialis Anak berharap agar vaksin COVID-19 untuk anak di bawah usia enam tahun dapat segera terealisasikan. Hal ini dapat sangat menguntungkan bagi para orang tua dan anak karena dapat mengurangi resiko tertular pada anak.
"Di luar negeri harusnya sudah aman untuk di bawah enam tahun. Mungkin di sini belum ada, kita doakan saja izinnya bisa cepat jadi semua anak bisa mendapatkan vaksin COVID-19," ucap Andreas.
Melansir dari Liputan6.com, anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus COVID-19 berdasarkan data yang didapatkan dari laman resmi Satgas COVID-19 www.covid19.go.id. Selain itu, vaksinasi COVID-19 pada anak juga sudah terbukti aman. Hal ini dibuktikan dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada anak yang ditemukan lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga terus mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap virus COVID-19. Beliau juga meminta masyarakat agar disiplin protokol dan akan mengikuti keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait situasi pandemi.
Penulis: Frida Anggi Pratasya
#Women for Women