Fimela.com, Jakarta Putus hubungan adalah pengalaman menyedihkan bagi kebanyakan orang. Kadang setelah berpisah dengan mantan kekasih sulit untuk menjalin hubungan pertemanan. Jangankan berteman, untuk bertegur sapa mungkin akan terasa canggung. Berteman dengan mantan menjadi pilhan yang sulit.
Beberapa orang akan setuju, tidak peduli, atau menolak keras. Lalu, apakah bisa menjalin pertemanan dengan mantan kekasih? Berikut penjelasan yang dilansir Mindbodygreen.
Berteman dengan Mantan Kekasih
Menurut terapis, berteman dengan mantan adalah hal yang memungkinkan tergantung pada situasi dan kondisi tiap orang. Beberapa orang mampu membangun hubungan yang sehat dan positif dengan mantan tanpa kesulitan atau konflik, sedangkan lainnya yang mencoba untuk tetap berteman malah berakhir berantakan dan jadi sulit move on.
Sulit untuk berteman dengan mantan bila masih ada rasa cinta yang tersisa. Namun, bukan berarti tidak mungkin. Bagi sebagian orang, cinta bukanlah sesuatu yang berarti harus saling memiliki dan perpisahan adalah hal yang sanggup untuk dilewati. Mungkin rasa cinta akan terus ada, namun perasaan itu tidak lagi terikat dengan keinginan untuk terus berkencan. Selama merasa mampu menerima kenyataan bahwa hubungan telah kandas dan secara aktif menjalani hidup dengan baik, berteman dengan mantan kekasih yang masih dicintai adalah hal yang memungkinkan.
Kapan Bisa Berteman dengan Mantan?
- Menerima kenyataan dan siap secara emosional
- Dirimu dan mantan sudah melangkah dari hubungan masa lalu atau sudah move on
- Tidak lagi memiliki perasaan romantis satu sama lain
- Dapat menghabiskan waktu bersama tanpa merasa canggung dan menyakitkan
- Tidak lagi merasa terikat
- Dapat mempertahankan batasan yang tepat dan mampu mengelola perasaan nostalgia yang mungkin muncul
- Saat sudah sama-sama berkencan dengan orang baru dan merasa nyaman dalam hubungan tersebut
- Tidak melibatkan emosi dalam hubungan pertemanan, namun lebih terasa seperti sahabat
Namun, pertemanan dengan mantan tidak dapat dilakukan dan cenderung menimbulkan masalah lain saat hal-hal di bawah ini terjadi.
- Salah satu diantara kalian diam-diam mengharapkan dapat kembali menjalin hubungan
- Masih menyimpan perasaan
- Mengalami kesulitan untuk move on
- Berteman karena tidak ingin melepaskan kehidupan satu sama lain
- Rasa bersalah karena mengakhiri hubungan, hingga berteman menjadi cara untuk meminta maaf
- Mempengaruhi hubungan yang sedang dibangun dengan kekasih baru
- Ada rasa cemburu saat melihatnya memiliki kekasih baru
- Menghabiskan waktu bersama terasa menyakitkan dan tegang
Memutuskan untuk menjaga jarak dengan kekasih bukan berarti dirimu egois. Pulihkan hati dan tenangkan diri adalah hal yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Penulis : Mufiidaanaiilaa Alifah S.