5 Cara Menghadapi Anak yang Bertengkar

Fimela Reporter diperbarui 30 Agu 2024, 09:52 WIB

Fimela.com, Jakarta Anak-anak sering berkelahi karena banyak hal, mulai dari perkara kecil hingga yang sangat sensitif. Mendengarkan anak berkelahi mungkin membuat mom pusing. Apalagi saat sedang banyak pekerjaan yang dilakukan di rumah, perkelahian antar anak akan membuat semakin jengkel.

Namun, perkelahian anak tidak selalu buruk selama bukan termasuk perkelahian fisik atau bullying. Sekecil apapun pemicu perkelahian anak, seperti memperebutkan mainan atau saling menjahili, butuh waktu lama dan kesabaran ekstra untuk meredam pertengkaran mereka.

Melansir lama Verywell Family, berikut cara yang bisa mom terapkan saat menghadapi anak bertengkar.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Jangan Berpihak Pada Salah Satu Anak

Bersikaplah netral dan jangan berpihak pada salah satu anak/copyright shutterstock/fizkes

Orang tua yang ikut masuk ke dalam konflik anak tidak akan menyelesaikan pertengkaran dengan cepat. Bahkan bisa jadi memburuk. Anak yang merasa disalahkan dan tidak dibela, akan semakin terpuruk dan merengek. Hal ini menyebabkan emosi anak semakin besar dan terpendam. Bila pertengkaran memburuk, orang tua boleh turun tangan dengan menjadi pihak yang netral. Berkompromilah dan pisahkan anak dengan baik, bukan memerintah. Bila orang tua juga merasa emosi, tinggalkan situasi pertengkaran untuk menenangkan diri. Kepala dingin dan emosi stabil dapat membantu menyelesaikan masalah lebih baik.

3 dari 6 halaman

2. Perlihatkan Perilaku Baik Agar Anak Mencontoh

Saat anak bertengkar dengan saudara, tenangkanlah agar emosi anak mereda/copyright shutterstock/fizkes

Anak yang berpikir bahwa berteriak saat bertengkar akan menyelesaikan masalah, bisa jadi tindakan ini dilihat dari perilaku orang tua. Anak adalah makhluk yang pandai mencontoh sekitarnya, terutama orang tua. Perlihatkanlah contoh perilaku yang baik di depan anak agar mereka mempelajarinya. Pelajaran terbaik adalah melalui contoh, bukan sekedar teguran. Mungkin sulit untuk menenangkan anak yang saling berteriak saat bertengkar, namun coba untuk tidak ikut meninggikan suara saat menegur anak.

4 dari 6 halaman

3. Temukan Sumber Masalah

Biasanya anak bertengkar karena hal sepele seperti memperebutkan mainan/copyright shutterstock/Tatyana Dzemileva

Terkadang anak bertengkar karena masalah kecil seperti memperebutkan mainan atau saling mengejek. Ajak anak bicara dengan baik dan tanyakan apa yang mereka perdebatkan. Misalnya anak bertengkar karena jahil, ajarkan anak untuk saling memaafkan. Memahami sumber masalah adalah cara terbaik untuk menyelesaikannya.

5 dari 6 halaman

4. Hentikan Perkelahian Sebelum Dimulai

Kuncinya adalah tenang dan temukan sumber masalah/copyright shutterstock/Prostock-studio

Saat melihat tanda-tanda perkelahian, hentikan sebelum semakin membesar. Biasanya perkelahian terjadi saat memperebutkan sesuatu dan mulai terlihat saling menyulut emosi. Pada saat ini, mom bisa memisahkan mereka dengan menenangkan atau mengalihkan fokus anak agar pertengkaran tidak terjadi.

6 dari 6 halaman

5. Sabar dan Jangan Putus Asa

Untuk menangani perkelahian anak kuncinya harus sabar/Credits: pexels.com by Andrea Piacquadio

Mengurangi pertengkaran anak-anak adalah proses yang tidak akan terjadi secepat membalikkan telapak tangan. Beberapa perkelahian mungkin sangat runyam dan sulit untuk ditangani. Kuncinya adalah sabar dan jangan putus asa. Mom sebagai pihak ketiga yang netral, harus pandai mengelola emosi dan menangani anak.

Bertengkar dengan saudara adalah bagian menjadi seorang anak. Beberapa anak lebih rentan terhadap perkelahian dan lebih sensitif. Dalam hal ini, diperlukan kesabaran dan berhati-hati dalam menghadapi sifat anak yang berbeda.

Penulis : Mufiidaanaiilaa Alifah S.