Fimela.com, Jakarta Penyakit hernia merupakan suatu penyakit yang biasanya terjadi ketika terdapat benjolan yang menonjol pada organ dalam atau bagian tubuh lainnya. Benjolan ini muncul melalui dinding otot atau jaringan yang biasanya menampungnya. Kebanyakan hernia terjadi di dalam bagian rongga perut, antara dada dan pinggul.
Melansir dari clevelandclinic.org, gejala umum penyakit hernia adalah adanya benjolan di bagian tubuh yang terdampak. Benjolan tersebut merupakan bejolan yang dapat dilihat dengan mata kosong serta dapat dirorong kembali kedalam dan hilang saat berbaring. Tertawa, menangis, batuk, mengejan, dan melakukan aktivitas berat dapat membuat benjolan muncul kembali setelah di dorong masuk.
Sebagian besar hernia yang terjadi tidak langsung mengancam keselamatan jiwa, namun penyakit ini juga tidak dapat hilang dengan sendirinya. Penyakit hernia terkadang sampai memerlukan pembedahan untuk mencegah komplikasi bahaya yang dapat diakibatkan olehnya. Maka dari itu, berikut penjelasan terkait penyebab, penanganan, dan pencegahan penyakit hernia yang dirangkum dari berbagai sumber.
What's On Fimela
powered by
Penyebab Hernia
Hernia disebabkan oleh kelemahan dan ketegangan otot. Tergantung penyebabnya, hernia dapat berkembang dengan cepat atau dalam jangka waktu yang lama. Mengutip dari healthline.com, berikut merupakan penyebab terjadinya hernia:
1. Kondisi bawaan yang terjadi selama perkembangan di dalam rahim dan muncul saat lahir.
2. Bertambahnya usia (penuaan).
3. Kerusakan akibat cedera atau operasi.
4. Melakukan olahraga berat atau mengangkat beban berat.
5. Batuk kronis atau Gangguan Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
6. Kehamilan, terutama jika telah mengalami kehamilan lebih dari sekali
7. Sembelit, yang mengharuskan seseorang untuk mengejan saat buang air besar.
8. Kelebihan berat badan atau obesitas.
9. Asites (kondisi tidak normal dimana rongga perut atau abdomen terisi oleh cairan yang berlebihan).
Penanganan Hernia
Satu-satunya cara untuk menangani hernia dengan efektif yaitu melalui perbaikan bedah (repair surgery). Perlu atau tidaknya dilakukan pembedahan untuk hernia tergantung pada ukuran benjolan hernia dan tingkat keparahan gejala yang dirasakan. Dokter mungkin akan memantau pasien terkait kemungkinan komplikasi dan pendekatan ini dinamakan menunggu dengan waspada.
Mengutip dari clevelandclinic.org, terdapat 3 jenis operasi bedah yang dapat dilakukan pada penderita hernia, di antaranya:
1. Open surgery: Operasi untuk membuat sayatan ke dalam bagian tubuh dimana lokasi benjolan hernia berada. Jaringan yang menonjol dipasang kembali dan dinding otot yang melemah dijahit kembali. Terkadang sejenis jaring ditanamkan di area tersebut untuk memberikan dukungan ekstra.
2. Operasi Laparoskopi: Operasi dengan membuat sayatan kecil yang memungkinkan untuk menyisipkan alat bedah untuk proses penyelesaian prosedur operasi.
3. Perbaikan hernia robotik: Dalam prosedur operasi ini, dokter bedah duduk di konsol di ruang operasi dan mengoperasikan instrumen bedah dari konsol tersebut. Operasi robotik dilakukan untuk benjolan hernia yang lebih kecil.
Dalam beberapa kasus, memakai truss dapat membantu untuk meringankan gejala. Truss adalah pakaian dalam pendukung yang membantu menahan hernia di tempatnya. Selalu menemui dokter untuk memastikan bahwa truss terpasang dengan benar sebelum digunakan.
Untuk penderita hernia hiatus, dapat mengonsumsi obat bebas dan obat dengan resep yang dapat mengurangi asam lambung untuk meredakan ketidaknyamanan dan meringankan gejala hernia. Obat tersebut termasuk antacide, penghambat reseptor H2, dan pompa proton.
Cara Mencegah Hernia
Mengutip dari clevelandclinic.org, berikut cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit hernia:
- Pertahankan berat badan ideal dengan makanan makanan sehat (healthy diet) dan juga berolahraga.
- Konsumsi banyak buah, sayur, dan serat agar terhindar dari sembelit yang merupakan salah satu penyebab hernia.
- Hindari mengejan saat sedang buang air kecil atau besar.
- Lakukan posisi yang baik saat mengangkan beban berat. Hindari mengangkat sesuatu yang berat yang sudah diluar kemampuan diri sendiri. Jika memang diharuskan untuk mengangkat benda yang berat, dapat dilakukan dengan cara menekuk lutut, bukan pinggang ataupun pinggul. Hindari menahan napas saat mengangkat beban berat. Sebaliknya, buang napas selama proses pengangkatan untuk mengurangi resiko terjadinya hernia.
- Lakukan olahraga yang dapat menguatkan otot abdomen.
- Segera temui dokter apabila merasakan gejala seperti batuk dan bersin terus-menerus.
- Jangan merokok, karena kebiasaan tersebut dapat menyebabkan batuk yang memicu hernia.
Penulis: Frida Anggi Pratasya
#Women for Women