3 Cara Berdamai dengan Pertanyaan ‘Kapan Nikah’ dari Keluarga Besar

Fimela Reporter diperbarui 16 Jan 2023, 12:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita para single sudah terbiasa dengan pertanyaan: “Kok masih sendirian aja?” “Calonnya mana?” “Sepupu kamu sudah lamaran lho, kamu kapan mau nyusul?” “Mau nyari yang kayak gimana lagi sih, memangnya? Kamu yang terlalu selektif kali.” Pertanyaan iseng yang ditanyakan oleh keluarga besar yang katanya peduli tapi sebenarnya cuma basa-basi tanpa arti.

Pertanyaan mengenai ‘kapan nikah’ adalah sebuah hal yang tidak mengenakkan. Pertanyaan yang biasanya ditanyakan tidak hanya saat acara kumpul keluarga besar, tapi juga beberapa kesempatan lainnya. Pertanyaan yang mungkin sudah dibayangkan dari sebelum-sebelumnya tapi pas kejadian tetap saja bikin marah dan kesal.

Jadi, kalau kita para single disinggung pertanyaan ‘kapan nikah’ oleh keluarga besar, baiknya kita harus bagaimana agar tetap tenang dan tidak membuang-buang tenaga? Ikuti tiga cara ini, ya.

2 dari 4 halaman

1. Ingat seberapa besar pencapain dalam hidup yang kamu miliki sekarang

ilustrasi/AnemStyle/Shutterstock

Saat teman-temanmu atau sepupumu sudah menikah, tanpa disadari kamu juga sudah mencapai sesuatu dalam hidupmu. Mungkin berhasil lulus kuliah, atau mungkin melanjutkan pendidikan, atau mungkin berhasil diterima kerja, atau mungkin mendapat gaji pertama.

Semua pencapaian yang kamu miliki sekarang patut disyukuri dan dibanggakan. Saat didesak dengan pertanyaan ‘kapan nikah’, ceritakan saja sejauh mana pencapaian yang kita miliki sekarang, nggak apa-apa kok. Hidup bukan cuma tentang pernikahan, kan?

3 dari 4 halaman

2. Setiap orang punya timeline-nya masing-masing

ilustrasi/koumaru/Shutterstock

Menikah bukan jalan menuju kehidupan yang bahagia dan sempurna. Kita harus menemukan kebahagiaan kita sendiri dan bersyukur dengan apa pun yang terjadi di hidup kita. Menikah bukanlah sebuah perlombaan yang harus dicapai pada usia tertentu. Tidak ada kata terlambat dan tidak ada umur yang pas untuk menikah.

4 dari 4 halaman

3. Kamu tetap berharga

ilustrasi/leungchopan/Shutterstock

Menikah atau belum menikah, kamu tetap ‘lengkap’ dan berharga! Kamu tidak perlu menikah untuk bisa menghindari pertanyaan ‘kapan menikah’. Kamu juga tidak perlu menikah untuk bisa dianggap sebagai orang dewasa oleh keluarga besarmu. Menikah atau belum menikah, kamu tetap berharga dan menjadi dirimu yang apa adanya.

Dapat pertanyaan ‘kapan nikah’ di saat belum menemukan seseorang yang pas atau belum mau menikah memang nggak menyenangkan buat kita. Di satu sisi, tanpa membenarkan perilakunya, mungkin sebenarnya keluarga cuma mau basa-basi. Tapi, tetap saja imbasnya ke kita juga nggak enak. Apalagi jika ini adalah sebuah issue di kehidupan kita.

Kalau kita menunjukkan ketidaksukaan dan respons yang nggak mengenakkan tentang pertanyaan ‘kapan nikah’, pasti bakal makin rame dan panjang urusannya. Lebih baik melipir perlahan dan menjauhi kumpulan orang dewasa atau mungkin sekalian saja ikut menemani keponakan bermain biar aman.

Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah