Fimela.com, Jakarta Memasuki tahun ke-5 Lakon Indonesia tetap konsisten bekerja sama secara langsung dengan pengrajin tradisional di daerah sehingga memberikan hasil yang nyata dalam menggerakan roda perekonomian mereka.
Lebih jauh dari itu, Lakon Indonesia juga memberikan pandangan-pandangan yang baru dan ilmu-ilmu yang baru sehingga semuanya itu bisa berguna bagi kelangsungan masa depan.
"Kami mengingatkan kembali mengenai prinsip-prinsip dasar budaya dan tradisi yang sudah mereka wariskan secara turun temurun, yang merupakan kekuatan dari karya mereka. Membantu mereka mengekplorasi berbagai macam material seperti katun, denim, kanvas, voile, taffeta, dan chiffon. Juga membantu mereka membuat perubahan-perubahan secara teknikal, mengajarkan cara kerja dan cara pembuatan yang lebih benar sehingga kematangan karya mereka dapat berkembang dengan lebih baik. Untuk mencapai kelangsungan kehidupan dan budaya secara jangka panjang," ujar perwakilan Lakon Indonesia dalam siaran pers yang diterima Fimela.com
Kali ini, Lokan Indonesia lewat koleksi Lorong Waktu berkolaborasi dengan seniman ‘maestro’ batik Indonesia, CAHYO dari Pekalongan, Jawa Tengah. Ia dikenal dengan motif flora dan fauna nya yang sangat luwes dan halus dengan teknik pewarnaan yang sangat istimewa.
Perkenalan Lakon Indonesia dengan Cahyo sebenarnya telah dimulai jauh sebelum dimulainya koleksi Pakaiankoe di tahun 2020 yang lalu. Dimulai saat Thresia Mareta founder Lakon Indonesia, melihat jiwa dan rasa yang dituangkan Cahyo dalam batiknya. Cahyo memberikan indentitas, kedetailan, dan keunggulannya dalam teknik pewarnaan ke dalam batik itu sendiri sehingga menciptakan ciri khas dan kematangan yang menggambarkan kekokohan seorang Cahyo.
Tidak sembarangan berkolaborasi
Setelah melalui pemikiran yang sangat panjang, tahun 2022 ini, Lakon Indonesia mulai mengangkat para seniman Indonesia yang selama ini tersimpan di belakang layar.
Dengan pengalamannya bertemu, menikmati karya, dan bekerja sama dengan banyak seniman, Thresia Mareta memiliki standar tersendiri dalam penilaiannya terhadap karya, prinsip, dan teknik. Hal inilah yang membuat Lakon Indonesia sangat berhati-hati dalam memilih seniman yang akan bekerjasama dalam setiap presentasi.
Sama seperti presentasi-presentasi LAKON Indonesia sebelumnya, LORONG WAKTU ditujukan untuk menjadi suatu presentasi yang lebih dalam dan memberikan arti bagi usaha pelestarian budaya, dunia fashion, dan industri kreatif Indonesia.
"Kami telah merancang dan memikirkan secara detail keselurahan rangkaian upaya kami ini mulai dari belakang layar bersama dengan para pengrajin, para seniman, UMKM, dan para pelaku industri kreatif, agar semuanya dapat memberikan manfaat ekonomi secara nyata bagi banyak orang secara luas seperti yang telah dihasilkan oleh presentasi-presentasi kami sebelumnya, yaitu: Pakaiankoe, Aradhana, dan Gantari," papar Thresia.
Koleksi ini tidak hanya menjadi satu koleksi pakaian hasil produk lokal tetapi menjadi satu koleksi yang dapat mengangkat hasil karya tangan Cahyo bersama para artisan untuk menjadi sesuatu yang mempunyai nilai dan standar yang dapat diterima dunia Internasional. Sehingga dapat juga mengangkat nama Indonesia dan juga kota Jakarta yang merupakan jendela dari seni dan budaya Indonesia.
"Team kami bekerja dengan sepenuh hati dalam mengeksekusi pagelaran LORONG WAKTU untuk mencapai hasil yang maksimal dari segala eksplorasi yang telah kami lakukan bersama. Kami berharap bahwa semua kerja dan usaha ini dapat menjadi suatu titik balik dalam membuat perubahan-perubahan yang sangat diperlukan saat ini guna membangun budaya dan tradisi yang dapat menguatkan Indonesia untuk terus maju dan berkembang," tutupnya.
#women for women