5 Kebiasaan Buruk yang Memengaruhi Kesehatan Mata

Fimela Reporter diperbarui 03 Okt 2022, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Mata adalah salah satu panca indra yang penting bagi manusia. Oleh karena itu kita harus pandai menjaga kesehatan mata. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan dan memelihara kinerja mata, seperti mengkonsumsi makanan yang kaya akan kandungan baik untuk mata atau bisa juga menggunakan obat-obatan. 

Namun segala tindakan tersebut tidak akan optimal hasilnya jika kita masih belum bisa menghilangkan kebiasaan buruk yang membahayakan kesehatan mata. Kebiasaan mengucek mata hingga terlalu lama menatap layar ponsel masih sering kita lakukan padahal akan menimbulkan dampak buruk.

Dilansir dari situs AARP, berikut adalah 5 kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan mata kita.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Menatap Layar Gadget Terlalu Lama

Menatap layar ponsel yang lama buruk untuk kesehatan mata (Credit: Shutterstock/Perfect Angle Images)

Menatap layar gadget secara tidak sengaja membuat mata kita tidak mudah berkedip yang mana akan membuatnya kering dan tegang. Michelle Andreoli, M.D., seorang dokter mata di Northwestern Medicine mengungkapkan bahwa mata seharusnya berkedip 4 detik sekali, namun saat di depan gadget berubah menjadi setiap 8 hingga 10 detik sekali. Berkedip membuat mata terlumasi dan jika kita tidak cukup melumasi mata maka akan timbul gejala mata kering dan menyebabkan ketegangan mata. Sinar dari layar gadget yang cerah juga mengirimkan sinyal ke otak yang memberitahu bawah hari masih siang yang membuat kita masih aktif dan kesulitan tidur. Lebih baik mematikan gadget beberapa waktu sebelum tidur agar kantuk datang dan tidak mengganggu pola tidur kamu.

3 dari 6 halaman

Merokok

Merokok meningkatkan resiko terkena AMD (Credit: pexels.com/Lee)

Asap rokok tidak hanya membuat mata iritasi, namun juga bisa memicu Age-Related Macular Degeneration (AMD), sebuah penyakit mata yang dapat mengaburkan pusat penglihatan kamu. Biasanya orang dengan usia di atas 55 tahun yang mudah terkena AMD, namun sebuah studi menunjukkan bahwa merokok meningkatkan resiko terkena penyakit ini. “Merokok mengurangi efektivitas antioksidan dan jumlahnya di makula,” area kecil di tengah retina yang diperlukan untuk melihat hal-hal di depan Anda, jelas Ashley Brissette, M.D., dokter mata dan asisten profesor dari oftalmologi di Weill Cornell Medicine di New York City. “Asap rokok juga mengurangi jumlah oksigen yang mencapai pembuluh darah kecil yang memasok mata, yang menyebabkan kerusakan penglihatan,” lanjutnya.

4 dari 6 halaman

Tidur dengan Masih Memakai Lensa Kontak

Jangan menggunakan lensa kontak saat tidur (Credit: iStockphoto)

Lensa kontak berguna bagi beberapa orang untuk menjernihkan penglihatan atau hanya sekedar mempercantik lensa mata. Namun hal tersebut akan berbeda cerita jika kita memakainya sampai waktu tidur. "Masalah terbesar adalah risiko infeksi, yang dapat menyebabkan jaringan parut permanen pada kornea dan kehilangan penglihatan," kata Brissette. “Bakteri dan kotoran lainnya terperangkap di antara lensa kontak dan permukaan kornea, sehingga membiarkannya terlalu lama atau melewati masa kadaluarsanya [menempatkan kamu pada] risiko tinggi untuk mengembangkan infeksi,” imbuhnya. Menurut penelitian di Morbidity and Mortality Weekly Report, yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 1 dari 3 pemakai lensa kontak mengaku tidur masih dengan mengenakan lensa kontak mereka. Dengan melakukan itu, mereka meningkatkan risiko infeksi mata terkait lensa kontak hingga enam hingga delapan kali lipat.

5 dari 6 halaman

Mengucek Mata

Mengucek mata adalah kebiasaan buruk (Credit: shutterstock)

Seringkali saat merasa ada debu atau sesuatu yang masuk ke mata maka kita akan menguceknya secara agresif dan berulang kali. Kebiasaan seperti ini berisiko merusak kornea, permukaan depan mata yang jernih dan berbentuk kubah. “Beberapa penyakit kornea yang tidak biasa berhubungan dengan menggosok mata,” kata Andreoli. Contohnya keratoconus, suatu kondisi yang terjadi ketika kornea mata menipis dan mulai menonjol keluar menjadi bentuk kerucut. Akibatnya, penglihatan akan kabur dan terdistorsi. Daripada menggosok mata terus menerus, lebih baik meneteskan obat mata atau pergi ke dokter jika mata perih dan gatal tidak kunjung reda.

6 dari 6 halaman

Mengkonsumsi Alkohol Berlebihan

Minuman beralkohol meningkatkan risiko katarak (Credit: pexels.com/Thirdman)

Alkohol memanglah buruk untuk kesehatan. Namun fakta jika mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mata masih tidak banyak diketahui. “Tingkat alkohol dalam darah yang beracun dapat secara permanen merusak saraf optik dan pusat penglihatan,” ungkap Brisette. Faktanya, sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2021 di Journal of Opthalmic & Vision Research menemukan bahwa konsumsi alkohol kronis meningkatkan risiko katarak, AMD, retinopati diabetik, dan berbagai jenis neuropati optik, di antara kondisi lainnya.   

Sahabat Fimela harus bisa mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut hatau bahkan menghindarinya agar kesehatan mata terjaga dan terawat.

Penulis: Malichatus Sa’diyah