Fimela.com, Jakarta Saat memasuki masa MPASI atau makanan pendamping ASI, banyak orangtua yang sudah dihantui rasa takut dan stres, bahkan sebelum menjalaninya. Apalagi ini menjadi pengalaman pertama ditambah tidak membekali diri dengan berbagai pengetahuan.
Beruntung kita dimanjakan dengan segala kemudahan di era kecanggihan teknologi dengan segala inovasi. Ibu generasi masa kini bisa memiliki support system tambahan dari perangkat memasak seperti baby food maker. Salah satunya BEABA Babycook Neo yang meringankan beban para ibu karena menyederhanakan proses pembuatan.
BEABA Babycook Neo menghilangkan kebutuhan akan empat tools lainnya seperti panci, wajan, blender, atau microwave. Sehingga membuat MPASI semakin sederhana dan praktis, plus hemat waktu bagi para ibu bekerja dengan segala kesibukannya.
Penggunaan BEABA Babycook Neo didemonstrasikan dalam acara Mothercare x BEABA bersama MPASI Enthusiast dan founder bisnis katering MPASI @MammaKanin, Inta Heruwanto, M. Sc. Mamma Kanin memilih menu kreasi nusantara Opor Ayam dan Soto Ayam untuk mengenalkan cita rasa masakan Indonesia sejak dini pada si kecil.
Hadir Dalam Buku Digital
Untuk memudahkan para ibu, kini kita bisa mendapatkan resep MPASI nusantara dalam bentuk buku digital yang dapat dilihat atau diunduh melalui blog Modernparent https://bit.ly/MPASImenu. Bekerja sama dengan BEABA, menu MPASI yang dihadirkan bertema dengan menu nusantara atau pilihan menu yang berasal dari Indonesia.
Pembuatan MPASI juga akan lebih mudah dengan menggunakan BEABA Babycook Neo, yang merupakan satu-satunya pembuat makanan bayi dengan mangkuk kaca dan keranjang uap stainless steel. Waduk yang mudah diakses, pengoperasian dengan satu tangan yang unik. Fitur campuran unik untuk mengontrol konsistensi, serta sistem memasak uap yang dipatenkan. BEABA Babycook Neo aman untuk digunakan, karena bebas BPA, Timbal dan Phthalate.
“Sang buah hati merupakan sosok yang masih terus tumbuh dengan memperhatikan sekelilingnya, termasuk gerak-gerik ibu. Termasuk saat pertama kali belajar makan, sebaiknya ibu harus sama-sama makan dengan si kecil untuk memberikan contoh makan yang baik. Pada masa pertama kali dikenalkan makan, ibu bisa mengajaknya ke dapur untuk memperlihatkan proses membuat MPASI. Keterlibatan sederhana tersebut membuatnya jadi tertarik untuk makan, karena sang buah hati melihat benda atau bentuk baru yang nantinya akan ia makan atau jumpai setiap waktunya hingga dewasa kelak. Aku pribadi tidak mau membatasi dalam mengenalkan bumbu pada makanan bayi, namun aku tetap mengikuti panduan MPASI yang diberikan IDAI agar aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak setiap kali makan," ujar Inta Heruwanto.
Dukungan untuk Tumbuh Kembang Anak Optimal
“Panduan MPASI ini merupakan bentuk support kami kepada tumbuh kembang anak serta membantu orang tua mendapatkan kemudahan setiap harinya saat akan menyajikan makanan kepada si kecil. Mothercare tak cukup hanya menjadi pemimpin ritel, namun juga berkontribusi secara nyata terhadap kebutuhan para ibu dan anak setiap harinya. Semoga kami dapat terus memberikan yang terbaik, dan mendampingi anak-anak Indonesia hingga mencapai pertumbuhannya yang optimal”, ujar Vasudev Kataria, Senior Vice President for Baby, Kids & Toy Brands in Kanmo Group.
Sementara itu, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Antasari, turut menyampaikan, “Strategi pemberian MPASI dimulai dari tepat waktu, yaitu sejak usia 6 bulan atau bisa lebih awal (tapi dengan indikasi), wajib adekuat atau pemenuhan energi, protein serta mikronutrien sesuai anjuran, aman dan higienis mulai dari proses pembuatan hingga alat masak dan makan yang digunakan, dan diberikan kepada anak secara responsif atau konsisten, memahami sinyal lapar dan kenyang anak. Setelah memahami adanya strategi dalam pemberian MPASI, orang tua juga perlu menciptakan suasana yang nyaman bagi anak atau tidak memaksa, ini berkaitan dengan pemberian secara responsif. Sebab, masa MPASI merupakan masa anak belajar untuk makan, sehingga jangan sampai meninggalkan rasa trauma pada anak saat pemberian makannya. Biarkan anak tahu bahwa makan merupakan kebutuhannya, bukan milik orang tuanya, jadi ajarkan secara pelan-pelan, serta tak lupa biarkan anak eksplorasi proses makannya dengan menyajikan tekstur MPASI sesuai dengan usia dan perkembangan masing-masing anak”.