Fimela.com, Jakarta Setiap orang tentu memiliki Intelligence Quotient IQ yang berbeda-beda, ada yang memiliki IQ Rendah dan ada juga yang memiliki IQ tinggi. Tinggi rendahnya IQ seseorang biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan tempat tinggal, latihan fisik, pendapatan keluarga, hingga pendidikan yang diambil oleh seseorang dapat memengaruhi IQ yang dimiliki.
"Sekitar 50 persen perbedaan kecerdasan antara orang-orang disebabkan oleh genetika," kata seorang peneliti di King’s Collage London, Robert Plomin dikutip dari newssientis.com.
Oleh karena itu, Fimela telah merangkum 10 tanda seseorang memiliki IQ rendah, sebagai berikut:
1. Kurangnya rasa ingin tahu
Dilansir dari psychmechanis.com orang yang memiliki IQ rendah biasanya memiliki rasa ingin tahu yang kurang, sehingga membuat mereka terjebak pada tingkat pengetahuan mereka saat ini.
2. Pikiran tertutup
Seseorang dengan IQ rendah cenderung tertutup terhadap ide, opini, dan informasi baru membuat pengetahuan mereka tidak berkembang. Biasanya mereka hanya berpegang teguh pada pengetahuan yang dimiliki sehingga membuat mereka hanya cukup akan pengetahuan tersebut.
What's On Fimela
powered by
3. Tidak tertarik belajar
Kebanyakan orang dengan IQ rendah menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan yang dapat membuang waktu, sehingga mereka alas untuk belajar. Tak hanya itu, biasanya ketika mereka sudah lulus, mereka akan berhenti belajar dan tidak tertarik dengan kegiatan yang dapat menambah pengetahuan mereka.
4. Memiliki sifat pemalas
Orang yang memiliki IQ tinggi biasanya suka untuk mempelajari hal baru dan cenderung lebih produktif. Namun kegiatan tersebut tidak berlaku untuk mereka yang memiliki IQ rendah karena mereka biasanya tidak memiliki keinginan, sehingga membuat mereka tidak melakukan kegiatan apapun untuk mencapai tujuan tertentu.
Terkadang mereka akan memilih hidup biasa saja dan tidak memahami pentingnya hal-hal seperti uang, kesehatan, hingga hubungan.
5. Berkurangnya kemampuan untuk merenungkan hal-hal
Kemampuan untuk merenungkan hal-hal adalah salah satu keterampilan kognitif yang dimiliki manusia. Merenungkan hal-hal dapat membantu kita untuk merefleksi diri terkait dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
Orang dengan IQ rendah sangat malas untuk merenungkan hal-hal seperti itu karena dianggap dapat membuang waktu dan tidak penting.
6. Kurang berpikir kritis
Tidak semua orang dapat berpikir secara kritis karena bertentangan dengan cara kerja pikiran. Orang denga IQ rendah cenderung malas untuk berpikir kritis, mereka lebih suka untuk berpikir secara realistis karena tidak membutuhkan energi yang begitu banya
7. Tidak sering berubah pikiran
Manusia yang memiliki IQ tinggi terkadang menyukai hal-hal yang dapat memberikan pelajaran baru bagi mereka, sering kali ketika mempelajari hal baru mereka memiliki pikiran yang berubah-berubah. Berbeda dengan itu, orang dengan IQ rendah cenderung malas untuk mengubah mimpi mereka serta berpegang teguh pada pemikiran yang mereka pelajari sebelumnya.
8. Kurang kreativitas
Biasanya orang dengan IQ tinggi cenderung suka untuk mengeksplor kreativitas yang ada di dalam diri mereka, dengan begitu membuat mereka mampu untuk menciptakan kreativitas untuk. Sedangkan orang dengan IQ rendah memiliki kreativitas yang kurang karena pemikiran mereka yang stuck di satu tempat dan tidak mau berkembang.
9. Tidak memiliki motivasi
Orang dengan kecerdasan rendah sering mengalami kesulitan memotivasi diri mereka sendiri dan cenderung tidak menikmati kegiatan yang mereka lakukan. Hal ini dikarenakan mereka tidak mampu memotivasi diri untuk bangun, berpakaian, atau bahkan keluar rumah secara rutin.
Inilah sebabnya mengapa mereka yang memiliki kecerdasan rendah seringkali tidak mau berolahraga atau mempelajari hal-hal baru karena mereka tidak mengganggap kegiatan tersebut sebagai kebutuhan
10. Buruk dalam mengambil keputusan
Setiap orang terkadang tidak dapat mengambil keputusan dengan baik. Namun orang-orang dengan IQ yang rendah secara konsisten gagal dalam mempertimbangkan pro dan kontra dari keputusan mereka yang mereka ambil, sehingga membuat mereka sering kali salah dalam mengambil langkah.
Penulis: Angela Marici
#Women for Women