Diduga Menyebar di Negara Bagian, New York AS Umumkan Status Darurat Polio

Fimela Reporter diperbarui 20 Sep 2022, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Belum selesai dengan virus COVID-19 dan monkeypox, kini Gubernur New York juga menetapkan keadaan darurat atas polio setelah menemukan bukti bahwa virus tersebut menyebar ke seluruh negara bagian. Penyebaran virus polio ini dibuktikan oleh hasil positif tes sampel air limbah di New York City dan empat kabupaten terdekat yang dilakukan oleh pejabat kesehatan AS. Polio sendiri merupakan virus berbahaya yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada orang yang terjangkit.

Meskipun hanya satu kasus yang terkonfirmasi sejauh ini, hal itu merupakan kasus polio pertama di AS dalam hampir satu dekade seperti yang dikutip dari Liputan6.com. Polio sebagian besar sudah diberantas di AS melalui vaksinasi yang dilakukan pada tahun 1955. Setelah itu, AS pun dinyatakan bebas polio pada tahun 1979. Terkait dengan hal ini, munculnya kasus polio kembali tentunya menjadi alarm darurat bagi pemerintah wilayah New York.

Melansir dari Liputan6.com, pejabat AS mengatakan bahwa meskipun AS sudah dinyatakan bebas polio pada tahun 1979, tingkat vaksinasi polio masih terbilang rendah di beberapa bagian New York. Polio yang dapat menyebabkan kelemahan otot hingga kelumpuhan masih belum memiliki obat yang dapat menyembuhkannya hingga saat ini.

Meski belum terdapat obat untuk polio, virus ini masih bisa dicegah dengan vaksin. Oleh karena itu, pendeklarasian darurat polio yang disampaikan oleh Gubernur New York ditujukan untuk meningkatkan tingkat imunisasi masyarkat yang menurun. Penetapan status darurat diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap bahaya polio dan mmeutuskan untuk mendapatkan vaksinasi sebagai upaya pencegahan.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Meningkatkan Vaksinasi Polio

Gubernur New York menetapkan status darurat polio setelah ditemukan satu kasus di negara bagian. (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Departemen Kesehatan negara bagian New York mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk meningkatkan tingkat vaksinasi dari rata-rata seluruh negara bagian yang saat ini masih sebesar 79% menjadi di atas 90%.

"Jika Anda atau anak Anda tidak divaksinasi atau tidak up to date dengan vaksinasi, risiko penyakit lumpuh adalah nyata,” ujar Komisaris Kesehatan, Dr Mary Basset seperti yang dikutip dari Liputan6.com. Basset juga menambahkan bahwa kemungkinan ada ratusan orang terinfeksi virus polio pada setiap satu kasus kematian yang diakibatkan oleh polio.

Menurut data CDC, Vaksin polio yang tidak aktif digunakan di AS dan Inggris sebagai bagian dari program anak-anak rutin. Sekitar 93% balita di AS telah menerima setidaknya tiga dosis vaksin polio. Hal ini dikarenakan virus polio yang sebagian besar mempengaruhi anak-anak.

3 dari 3 halaman

Pemantauan Air Limbah

Gubernur New York menetapkan status darurat polio setelah ditemukan satu kasus di negara bagian. (pexels.com/Chokniti Khongchum).

Pemantauan air limbah di negara bagian New York mulai dilakukan setelah seorang pria yang tidak divaksinasi tertular virus polio pada bulan Juli lalu di Rockland County, tepat di utara New York City. Ia menderita kelumpuhan dan hal ini merupakan kasus pertama polio yang tercatat sejak tahun 2013.

Kasus ini kemudian diketahui secara genetik terkait dengan polio lumpuh yang ditemukan dalam sampel air limbah yang dkumpulkan dari Nassau County yang berjarak dekat dnegan Rockland County pada bulan Agustus lalu. Selain Nassau County, sampel air limbah Orange County, Sullivan County, dan lima wilayah di New York City juga dinyatakan positif terdapat virus polio paralatik di dalamnya.

Perintah darurat polio yang diumumkan pada hari Jumat oleh Gubernur Kathy Hochul merupakan perintah darurat yang ketiga di negara bagian New York tahun ini, salah satunya merupakan perintah darurat sebagai tanggapan terhadap pandemi virus COVID-19 dan monkeypox.  Hal ini memberdayakan para pekerja medis darurat, bidan, dan apoteker untuk bergabung dengan jaringan penyedia yang dapat meluncurkan vaksin polio.

 

Penulis: Frida Anggi Pratasya

#Women for Women