Diary Fimela: Cerita Lulusan ITB Bisnis Sepatu Mempekerjakan Warga Lokal Hingga Berkolaborasi dengan Disney

Anisha Saktian Putri diperbarui 13 Sep 2022, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi pembisnis sukses tentu memerlukan proses yang panjang dan rentan waktu yang cukup lama. Tidak ada keajaiban yang instan yang mampu membuat menjadi Pembisnis dalam waktu singkat.

Hal ini pun dirasakan perempuan bernama Affania Fariza Balqis. Ia merupakan lulusan jurusan Planologi dari Universitas ITB yang memiliki hobi dan bakat mendesign sepatu.

Saat lulus seperti mahasiswa lainnya, ia pun melamar di beberapa tempat. Berbekal keyakinan kemampuan yang Ia miliki akhirnya beliau bekerja di sebuah perkantoran.

Namun, setelah menjadi pekerja kantoran tidak membuatnya berpuas diri. Affania pun ingin berkembang dengan menciptakan terobosan baru dan inovasi cemerlang untuk membuat tantangan dalam hidupnya.

Dari keyakinan dan semangat itulah, Affania berpikir untuk memiliki brand lokal sepatu yang diberi nama VAIA pada tahun 2017.

“Dari hoby, berkembang jadi bisnis dengan terus melakukan pembelajaran dan beradaptasi dengan metode atau teknologi baru yang dapat membuat bisnisnya menjadi lebih kuat dan efisien. Sebab permintaan konsumen selalu berubah-berubah setiap bulan bahkan tahun. Jadi selalu melihat peluang dan selalu berfikir kreatif,” papar Affania kepada Fimela.com. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Mempekerjakan warga lokal dengan produk andalan sepatu payet dan menjadi pelopor

Koleksi VAIA, credit: VAIA

Dari bisnisnya tersebut, Affania bersama rekan bisnisnya Edgar Maulana selaku Founder selalu mengedepankan kualitas kepada para konsumen terhadap produk-produk yang mereka lahirkan. Keduanya pun berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat setempat, dengan mempekerjakan warga lokal. 

“Brand lokal dan pekerja warga lokal mampu bersaing dengan produk-produk asing yang sampai saat ini masih eksis di Indonesia,” paparnya. 

Hingga akhirnya produk andalah VAIA adalah sepatu dengan payet dan menjadi salah satu pelopor pertama sepatu payet di Indonesia. Mulai dari produksi hingga payet semuanya handmade dan dikerjakan oleh warga lokal.

Affania menyampaikan memasang payet ini tentu memiliki teknik tersendiri yang berbeda dengan teknik menyulam benang atau pita.

Sampai pada akhrinya kepercayaan masyarakat kepada VAIA yang semakin baik kepada produk VAIA membuat dua Founder ini akhirnya menciptakan inovasi baru dengan melahirkan VAIA Kids yang lahir pada tahun 2019 ini adalah produk koleksi anak-anak agar ibu dan anak nanti nya memiliki style yang sama. 

Kini  VAIA,  memiliki beberapa varian mulai dari sepatu daily, sepatu pernikahan juga sepatu anak yang di khususkan untuk para wanita di Indonesia. 

“VAIA menjamin keaslian kulit yang digunakan serta kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Karena hal tersebut VAIA memberi jaminan selama 6 bulan lamanya untuk setiap pembelian sepatu baik online maupun offline,” papar Affania.

Mempekerjakan warga lokal
3 dari 3 halaman

Berkolaborasi dengan Disney dan Produk terbaru

Koleksi VAIA, credit: VAIA

VAIA pun kini memiliki koleksi terbaru untuk merayakan hari jadinya yang ke-5 tahun. Koleksi pertama terinspirasi dari keindahan alam Indonesia khususnya NTT yang juga ingin melestarikannya lewat budaya Indonesia.

Tidak hanya motif ragam hias pada kain tenunnya yang terkenal, beberapa motif pada koleksi ini juga terinspirasi dari kain batik yang ada di Nusa Tenggara Timur. Tiga motif tenun yang menginspirasi koleksi ini adalah motif Burung Kakatua (Kaka), motif Patola Bunga, dan motif Buna Nunkolo.

Selanjutnya ada dua motif dari kain batik yang ikut menghiasi koleksi ini yaitu motif Pucuk Mekar dan motif Teguh Bersatu.

"Pada koleksi VAIA kali ini, mari kita mengenal lebih jauh mengenai ragam hias Nusa Tenggara Timur lewat setiap sepatu yang dihadirkan," ujarnya.

Tak hanya satu, brand ini pun mengeluarkan pula koleksi espadrille yang bisa menemani hari-hari wanita urban. Terdapat 2 model yang berbeda yang dapat dipilih sesuai style masing-masing. Pada koleksi ini VAIA ingin mengeluarkan ciri khas pada monogram VAIA yang dibalut dengan gaya yang lebih kasual.

“Dihadirkannya 2 koleksi ini bukan tanpa sebab. Tujuannya ingin menyampaikan bahwa setiap wanita memiliki persona nya masing-masing, sehingga setiap koleksi memiliki ciri khasnya masing-masing. Seperti style kasual pada koleksi espadrille, koleksi ITA NUSA juga memiliki ciri gaya nya sendiri yaitu untuk para wanita yang lebih ingin tampil lebih percaya diri di occasion tertentu,” paparnya.

Koleksi VAIA, credit: VAIA

#women for women