Fimela.com, Jakarta Kesolidan insan musisi dalam mendukung hadirnya pendatang baru di industri musik Indonesia belakangan menjadi hal yang lumrah terjadi. Yang terbaru, duo Endah N Rhesa sukses meyakinkan Coach Ican untuk lanjut berkarya di belantika musik Tanah Air dengan menghadirkan mini album bertajuk Sampai Nanti.
Sebelumnya, pria yang dikenal sebagai pengusaha sukses itu sudah lebih dulu memiliki dua single yang dirilis. Menurutnya, keputusan untuk berkecimpung serius di industri musik memang terjadi berkat dorongan Endah N Rhesa yang dikenalnya saat menggarap sebuah project bersama.
"Aku ketemu dengan mba Endah ketika proses pembuatan buku aku, awal ketemu mba Endah tuh nggak ada ngomongin musik. Terus mba Endah nawarin bikinin lagu dan dia maunya gue yang nyanyiin, gak lama ketemu mas Rhesa, ditawarin jadi penyanyi diproduserin sama mereka," kata Coach Ican saat konferensi pers peluncuran EP Sampai Nanti di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Kisah Hidup
Total, EP Sampai Nanti berisi lima lagu, termasuk single Sampai Nanti dan Jarak Dan Waktu yang sudah lebih dulu dirilis. Selain Endah N Rhesa yang bertindak sebagai produser, ada pula keterlibatan Kamga sebagai vocal director. Sementara, seluruh lagu yang ada di EP tersebut diciptakan oleh Kinar Sekar.
Yang membuatnya spesial, EP tersebut merupakan gambaran perjalanan hidupnya dengan berbagai hal yang dialami, mulai dari kisah cinta sampai rasa sedih kehilangan orang tersayang. "Semuanya curhat kehidupan saya. Ada soal percintaan, kehilangan ibunda yang jadi korban pembunuhan ada di album ini," ungkap Coach Ican.
"Jadi lagu di album ini diambil dari kisah Coach Ican yang ada di buku, termasuk yang diselingkuhi itu adalah cerita pribadi Coach Ican," sahut Kinar Sekar selaku penulis lagu dalam kesempatan yang sama.
Tersentuh
Di sisi lain, Endah Widiastuti menuturkan jika ketertarikannya untuk memproduseri mini album tersebut tak terlepas dari semangat hidup yang ditunjukkan Coach Ican. Menurutnya, kisah hidup pria yang berstatus sebagai CEO dari platform belajar online itu cukup berwarna
"Awal jetemu mas Ican aku men-direct buku Forgiving, dari sity aku sudah tersentuh dengan cerita dan pengalaman hidup mas Ican, aku suka spirit mas Ican bahwa segala hal sulit bisa diatasi dan dia mau belajar hal-hal baru. Karena kami sering ngobrol, muncul lah lagu. Terus saya ajakin aja, kenapa dia ggak nyanyi aja. Aku seneng sama orang yang antusias sama musik, apalagi dia mau terjun langsung melihat bagaimana musisi jalani proses rekaman, jalani profesinya, jadi dari situ," ungkap Endah Widiastuti.