Pentingnya Tes HIV Pada Ibu Hamil, Demi Pencegahan Penularan ke Bayi

Mimi Rohmitriasih diperbarui 06 Sep 2022, 12:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Momen kehamilan menjadi momen yang mengesankan bagi setiap perempuan. Saat hamil, perempuan disarankan untuk lebih menjaga kesehatan dirinya pun kesehatan janin di dalam kandungannya. Salah satu untuk menjaga kesehatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan serangkaian tes di puskesmas atau pusat kesehatan terdekat. 

Ada beberapa tes yang penting dilakukan ibu hamil khususnya di trimester pertama kehamilan dan trimester ketiga kehamilan. Adapun tes yang penting dilakukan adalah tes  TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex virus) dan tes HIV. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kenapa Tes HIV Selama Kehamilan Penting?

ilustrasi sedih bingung stres/ PR Image Factory/Shuttertsock

Mengutip dari laman liputan6.com, Ketua Satgas HIV Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Endah Citraresmi, mengingatkan tes HIV sangat perlu dilakukan bagi semua ibu hamil. Hal ini untuk mencegah risiko penularan HIV ke janin dari ibu. Dengan melakukan tes HIV, bisa diketahui kesehatan ibu. Jika ibu positif HIV, ini bisa dilakukan pencegahan HIV ke janin sejak sedini mungkin. 

Ketika ibu hamil mengabaikan tes HIV atau tes lain terkait kesehatannya, dikhawatirkan ini bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang janin. Dikhawatirkan hal ini juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan janin setelah ia lahir.

3 dari 3 halaman

Bagaimana Mencegah HIV Pada Bayi Jika Ibu Positif HIV?

Ilustrasi Ibu Hamil Credit: pexels.com/pixabay

Agar pencegahan bisa dilakukan dengan baik sedini mungkin, yang pertama perlu dilakukan adalah ibu melakukan tes HIV selama kehamilan. Jika dari tes menunjukkan hasil yang positif, maka ibu diminta untuk mengonsumsi obat HIV, Antiretroviral atau biasa disingkat ARV. Obat ini diklaim mampu menekan perkembangbiakan virus dalam tubuh. 

Selanjutnya, jika virus sudah tak terdeteksi dalam tubuh ibu, ibu bisa melakukan persalinan secara normal. Jika virus masih terdeteksi, ibu sebaiknya melakukan persalinan dengan metode ceasar atau sc. 

Selama enam minggu awal usianya, bayi akan mendapatkan terapi pengobatan. Bayi juga akan menjalani tes darah untuk mengetahui apakah ia tertular HIV dari ibu atau tidak. Dari sini, pihak medis bisa menentukan apakah bayi bebas HIV dan bisa dirawat seperti bayi pada umumnya atau perlu perawatan khusus karena adanya virus HIV dalam dirinya. 

Semoga informasi ini bermanfaat. Bagi Sahabat Fimela yang sedang hamil, jangan ragu untuk memeriksakan rutin kondisi kehamilan di bidan atau dokter terdekat. Jangan ragu juga untuk melakukan beragam tes laboratorium demi mengetahui kondisi kesehatan tubuh demi kesehatan janin di kandungan yang lebih baik ke depannya. 

#WomenForWomen