Mengenal Ciri-Ciri Hamil Anggur dan 3 Metode Penangannya

Fimela Reporter diperbarui 16 Jan 2023, 13:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Masalah saat kehamilan memang beragam, salah satunya hamil anggur. Bisa dikatakan jika hamil anggur sulit untuk bisa terdeteksi sejak awal. Pada beberapa kasus, hamil anggur biasanya baru diketahui pada usia kehamilan 10-14 minggu.

Baik kehamilan normal maupun hamil angggur, dua-duanya menunjukkan hasil positif pada testpack. Tidak cukup hanya dengan testpack, untuk mengetahui hamil anggur perlu pemeriksaan USG dan pemeriksaan kadar HCG.

Hamil anggur memang terasa sangat mirip dengan hamil normal. Namun, setelah beberapa waktu, ada beberapa gejala yang muncul pada pengidap hamil anggur. Apa saja gejalanya?

2 dari 7 halaman

Gejala Hamil Anggur

Mual dan muntah berlebihan selama kehamilan/copyright shutterstock
  1. Mual dan muntah yang parah dan berlebihan
  2. Pendarahan di vagina pada trimester pertama kehamilan
  3. Pre-eklamsia atau komplikasi akibat tingginya tekanan darah
  4. Perut membesar dengan cepat melebihi ukuran normal usia kehamilan
  5. Tidak ada detak jantung dan gerakan janin
  6. Ditemukan jaringan menggumpal menyerupai anggur keluar dari vagina
  7. Terdapat kista ovarium
  8. Mengalami anemia
  9. Mengalami nyeri panggul
  10. Peningkatan kelenjar tiroid
  11. Timbul gejala overtiroid, seperti gugup, jantung berdegup kencang dan tidak beraturan, kelelahan, dan berkeringat terus-menerus.
3 dari 7 halaman

Pemeriksaan Hamil Anggur

Pemeriksaan fisik hamil anggur/Photo by rawpixel.com from Pexels

Jika selama masa kehamilan mengalami mual dan muntah yang parah dan berlebihan, keluar kista seperti anggur dari vagina, atau menemui gejala-gejala di atas, lakukan pemeriksaan fisik ke dokter kandungan.

Tanyakan pada dokter mengenai langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya, sebab kondisi kelainan kehamilan seperti hamil anggur memerlukan prosedur pengobatan khusus agar tidak sampai terjadi komplikasi.

4 dari 7 halaman

3 Metode Utama Penanganan Hamil Anggur

Prosedur penanganan hamil anggur/Credit: pexels.com/Mart

Hamil anggur tidak boleh dipertahankan karena kondisi ini merupakan kelainan pada kehamilan. Sel telur yang sudah dibuahi tidak tumbuh menjadi janin tetapi tumbuh menjadi kista.

Sebagian besar hamil anggur berakhir dengan sendirinya. Jaringan yang berbentuk gumpalan menyerupai anggur keluar dari rahim secara alami. Hamil anggur biasanya berakhir dengan spontan. Ibu mengalami keguguran yang biasanya terjadi pada usia kehamilan awal.

Namun pada beberapa kasus yang jarang terjadi, diperlukan penanganan khusus untuk menangani hamil anggur. Penganganannya antara lain:

5 dari 7 halaman

1. Kuret

Prosedur kuret/Credit: pexels.com/Mart

Pilihan yang diambil jika masih ingin hamil lagi. Dilakukan dengan melebarkan serviks, kemudian mengeluarkan jaringan abnormal dari rahim dengan alat khusus.

6 dari 7 halaman

2. Pengangkatan Rahim

Histerektomi atau pengangkatan rahim/Credit: pexels.com/Mart

Dilakukan jika usia kandungan cukup besar dan tidak berencana hamil lagi. Prosedur ini dipilih jika beresiko terdapat jaringan abnormal penyebab hamil anggur tetap ada dan terus tumbuh.

7 dari 7 halaman

3. Pemeriksaan HCG

Pemeriksaan kadar HCG/Credit: pexels.com/Mart

Setelah jaringan abnormal diangkat, baik dengan prosedur kuret atau pun pengangkatan rahim, dokter akan memantau kadar HCG pasien selama 6-12 bulan untuk memastikan jaringan abnormal tidak tumbuh lagi.

Hindari kehamilan selama pengobatan hamil anggur berlangsung. Periksakan ke dokter untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan.

Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah