Fimela.com, Jakarta Satu hal yang bisa menghambat kita untuk move on setelah sebuah hubungan berakhir adalah rasa bersalah. Saat kita merasa bersalah atas putusnya suatu hubungan, maka kita masih makin sulit untuk melangkah ke depan. Padahal bisa jadi berakhirnya sebuah hubungan bukan sepenuhnya salah diri sendiri.
Kini, saatnya berhenti merasa bersalah. Tak perlu terus menerus menyalahkan diri sendiri. Sebab ada lembaran hidup baru yang masih harus dijalani dan diperjuangkan kembali.
What's On Fimela
powered by
1. Maafkan Diri Sendiri
Maafkan diri sendiri lebih dahulu dengan hati yang lebih lapang. Apa pun yang sudah terjadi, terima dengan hati yang ikhlas. Lalu, berusahalah untuk memaafkan diri sendiri. Mungkin memang ada kesalahan yang sudah kita lakukan, tapi bukan berarti kita jadi pihak yang paling jahat dalam berakhirnya suatu hubungan.
2. Lebih Sayangi Diri Sendiri
Mengutip buku Bagaimana Mengobati Patah Hati, ada istilah yang namanya komplikasi duka. Istilah ini mengacu pada rasa duka yang tak reda sesudah enam bulan, dan menandakan tanggapan tak normal terhadap kehilangan dan patah hati. Penelitian atas komplikasi duka menjelaskan bahwa saat kognisi negatif muncul, ada pemikiran tidak akurat yang membuat kita merasa tak enak terhadap diri sendiri dan menghalangi kita melanjutkan hidup secara produktif. Rasa bersalah bisa jadi muncul karena kita merasa tak enak dengan pasangan kita sebelumnya. Padahal ketika sebuah hubungan berakhir, orang yang paling perlu diperhatikan adalah diri sendiri.
3. Curahkan Lebih Banyak Waktu untuk Diri Sendiri
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, orang yang paling diperhatikan setelah patah hati adalah diri sendiri. Jadi, luangkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Rasa bersalah bisa menghantui kita cukup lama dan membuat kita seperti tak layak bahagia. Padahal penting untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri agar suasana hati bisa lebih baik lagi.
4. Mencari Support System
Saat tak bisa menyelesaikan semuanya sendiri atau kewalahan dengan perasaan serta emosi yang membanjiri, bisa coba cari support system. Mungkin ke teman, sahabat, atau ke keluarga untuk berbagi cerita dan meringankan hati serta perasaan. Mungkin menepi atau meluangkan waktu untuk diri sendiri bisa bantu tenangkan diri sendiri. Namun, ketika dirasa belum cukup, bisa coba untuk mencari orang-orang yang bisa bantu menguatkan.
5. Dapatkan Pertolongan Profesional
Kalau sudah mulai merasakan gejala depresi atau merasa tertekan berkepanjangan setelah putusnya sebuah hubungan, bisa coba cari bantuan profesional. Seperti bisa minta bantuan ke psikolog atau psikiater. Kesehatan mentalmu sama pentingnya dengan kesehatan tubuhmu.
Saatnya untuk melanjutkan hidup dengan semangat yang baru. Berakhirnya sebuah hubungan memang menyakitkan tapi hidupmu masih berharga untuk diperjuangkan.
#WomenforWomen