Fimela.com, Jakarta Tidur merupakan pilar bagi kesehatan mental dan fisik anak. Pada anak-anak, tidur adalah proses dinamis yang berkembang dan berubah seiring bertambahnya usia. Tidur memainkan peran utama dalam perkembangan otak manusia. Selain itu, memiliki efek langsung pada kebahagiaan. Penelitian menunjukkan bahwa tidur mempengaruhi kewaspadaan, perhatian, kinerja kognitif, suasana hati, fleksibilitas, penguasaan kosakata, pembelajaran, dan memori.
Memahami kebutuhan tidur anak-anak adalah langkah pertama untuk memberikan mereka tidur yang lebih baik, melalui kombinasi teknik tidur yang baik, rutinitas yang sesuai dengan usia, dan perhatian pada setiap gangguan tidur.
Pada malam hari, fungsi hormon pertumbuhan kita dipercepat, yang membuat anak-anak tumbuh. Namun, hormon ini dilepaskan hanya ketika anak-anak tidur, artinya jika anak begadang atau semakin lama mereka terjaga, semakin sedikit hormon pertumbuhan yang diproduksi. Selain pertumbuhan yang menurun, begadang juga akan menghambat perkembangan mental anak sehingga mempengaruhi kemampuannya untuk belajar.
Jumlah Waktu Tidur Sesuai Usia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberi rekomendasi mengenai jumlah waktu tidur pada anak selama 24 jam, termasuk tidur siang pada daftar berikut ini.
Usia 0-1 Bulan: Bayi yang usianya baru mencapai umumnya membutuhkan tidur 14-18 jam setiap hari
Usia 1- 18 Bulan: Pada usia ini, bayi membutuhkan waktu tidur 12-14 jam setiap hari termasuk tidur siang. Tidur cukup akan membuat tubuh dan otak bayi berkembang baik dan normal.
Usia 3-6 Tahun: Kebutuhan tidur yang sehat di usia anak menjelang masuk sekolah ini, mereka membutuhkan waktu untuk istirahat tidur 11-13 jam, termasuk tidur siang. Menurut penelitian, anak usia di bawah enam tahun yang kurang tidur, akan cenderung obesitas di kemudian hari
Usia 6-12 tahun: Anak usia ini membutuhkan waktu tidur 10 jam. Menurut penelitian, anak yang tidak memiliki waktu istirahat yang cukup, dapat menyebabkan mereka menjadi hiperaktif, tidak konsentrasi belajar, dan memilki masalah pada perilaku di sekolah
Usia 12-18 tahun: Menjelang remaja, kebutuhan tidur yang sehat adalah 8-9 jam. Studi menunjukkan bahwa remaja yang kurang tidur, lebih rentan terkena depresi, tidak fokus dan punya nilai sekolah yang buruk
Usia 18-40 tahun: Orang Dewasa membutuhkan waktu tidur 7 - 8 jam setiap hari. Para dokter menyarankan bagi mereka yang ingin hidup sehat untuk menerapkan aturan ini pada kehidupannya.
Lansia: Kebutuhan tidur terus menurun, cukup 7 jam perhari. Demikian juga jika telah mencapai lansia yaitu 60 tahun ke atas, kebutuhan tidur cukup 6 jam per hari
Efek Anak Suka Begadang
1. Mengganggu Perkembangan Emosi
Efek kebiasaan begadang pada anak dapat berpengaruh pada perkembangan emosi anak. Anak lebih mudah mengalami kelelahan dan sulit fokus. Saat kurang tidur, anak juga cenderung lebih hiperaktif.
2. Menghambat Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan dapat diproduksi saat tidur nyenyak di malam hari. Puncak produksi hormon pertumbuhan paling tinggi di jam 23.00 sampai 02.00. Cukup tidur memungkinkan pertumbuhan yang optimal pada anak. Jika anak kurang tidur tentunya akan menghambat pertumbuhan si anak.
3. Prestasi Menurun
Akibat kurang tidur pada anak, dapat menyebabkan kantuk saat di sekolah. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk memperhatikan yang akan mempengaruhi prestasinya di sekolah
4. Mudah Sakit
Anak yang kurang tidur menjadi lebih rentan terkena penyakit, karena saat tidur nyenyak, tubuh melepaskan sitokin yang akan membantu tubuh untuk merespon benda asing (antigen) dengan cepat. Jika anak kurang tidur, imun tubuh akan ikut menurun karena produksi yang kurang.
5. Rentan Terkena Penyakit Kronis
Kebiasaan kurang tidur di masa kanak-kanak dapat membawa risiko kardiovaskular di masa depan dalam bentuk obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Tips Untuk Membantu Anak Rileks Sebelum Tidur
Melakukan rutinitas nyaman yang sama dalam urutan yang sama dan pada waktu yang sama setiap malam membantu mempersiapkan tidur dan meningkatkan kualitas tidur pada anak-anak:
1. Mandikan anak Anda dengan air hangat.
2. Jaga agar lampu tetap redup. Hal ini mendorong tubuh anak untuk memproduksi hormon tidur (melatonin).
3. Setelah anak Anda di tempat tidur, dorong mereka untuk membaca dengan tenang atau membaca cerita bersama.
4. Cari tahu berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan anak menurut kelompok usianya
5. Hindari penggunaan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur. Perangkat elektronik, smartphone, dan televisi dapat mempersulit anak untuk tertidur.
6. Kamar tidur anak Anda harus gelap, tenang, dan ideal untuk tidur yang nyaman dan santai. Suhu ruangan harus sesuai.
*Penulis: Sri Widyastuti
#Women For Women