5 Cara Berdamai dengan Kebersamaan yang Kini Tinggal Kenangan

Endah Wijayanti diperbarui 02 Sep 2022, 13:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak semua kebersamaan berlangsung selamanya. Bahkan seseorang yang dulu pernah dekat dan kita anggap sebagai belahan jiwa bisa saja bukan cinta sejati kita. Sampai kemudian momen kebersamaan yang pernah ada kini tinggal kenangan.

Untuk berdamai dengan sebuah perpisahan memang butuh waktu. Berbagai kenangan dan momen kebersamaan yang ada kadang memicu rasa perih di hati tiap kali diingat ketika situasi kini sudah berbeda. Namun, hidup terus berputar dan kita masih perlu melanjutkan hidup kita ke depan.

 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Biarkan Momen yang Berlalu Tetap di Belakang

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/JR-50

Mengutip buku How to Respect Myself, area tempat otak menyimpan memori disebut hipokampus, di mana catatan masa lalu bertumpuk-tumpuk di dalamnya. Hipokampus ini menempel dengan pusat amigdala yang merupakan pusat emosi. Dengan kata lain, memori dan emosi akan selalu bersama-sama. Orang yang lukanya belum sembuh tentu masih menyimpan emosi masa lalu juga. Untuk bisa meredakan luka di masa lalu, kita perlu mengingatkan diri lagi bahwa itu sudah terjadi di masa lalu. Yang berlalu, ya sudah biarkan berlalu.

 

3 dari 6 halaman

2. Luruhkan Rasa Benci

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/JR-50

Tak perlu membenci siapa pun atau apa pun. Situasi dan kondisi yang ada kini berbeda. Dulu pernah bersama, tapi kini sudah berada di jalan yang berbeda. Sehingga, tak usah mengutuk atau menyalahkan apa-apa. Makin membenci kebersamaan yang pernah ada biasanya akan makin sulit untuk berdamai dengan kenyataan.

4 dari 6 halaman

3. Tarik Napas Dalam untuk Tenangkan Diri

Harus tenang/Coyright unsplash.com/Andrea Piacquadio

 

Tiap kali teringat kebersamaan yang pernah ada, coba untuk tarik napas dalam lalu embuskan perlahan. Tenangkan diri lagi. Ingatkan diri lagi bahwa semua itu sudah berlalu. Memang semua itu akan jadi bagian dari kehidupan kita, tetapi selalu ada hikmah dan pelajaran yang didapat untuk membantu kita lebih kuat dan dewasa lagi.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Fokus pada Masa Kini

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/chanchai+duangdoosan

Sadarkan diri kembali untuk fokus pada masa kini. Tak perlu merasa galau berlebihan dengan semua kenangan indah yang pernah ada. Saatnya untuk kembali menyadarkan diri bahwa yang berlalu tidak bisa lagi kita miliki kembali. Yang bisa kita lakukan adalah menerima yang sudah berlalu dan memperjuangkan masa kini lebih baik lagi.

 

 

6 dari 6 halaman

5. Beradaptasi dengan Perubahan Hidup

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/jaboo2foto

Kebersamaan yang kini tinggal kenangan menghadirkan perubahan baru. Maka, kini kita perlu beradapasi dengan perubahan hidup yang baru tersebut. Lakukan apa pun yang terbaik di masa kini dan hadirkan kebahagiaan serta berbagai pengalaman baru yang menyenangkan dalam hidup.

Semoga ke depannya ada lebih banyak kenangan dan momen indah yang menyambutmu, ya. Terima kasih sudah bertahan hingga sekarang.

#WomenforWomen