Terjebak Friendzone? 3 Solusi Biar Jangan Terlalu Nyaman

Fimela Editor diperbarui 31 Agu 2022, 07:31 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernah dengar nggak ada anggapan yang mengatakan kalau perempuan dan laki-laki tidak bisa menjalin persahabatan secara murni? Friendzone dapat terjadi karena semakin lama berteman akan membuat keduanya semakin bertambah dekat, hingga akhirnya timbul perasaan suka atau sayang di dalam hati salah satu pihak.

Berawal dari perasaan dan perhatian kecil hingga akhirnya mengembang menjadi besar sampai muncul ingin rasa memiliki. Ketika sudah merasakan jatuh cinta, kekhawatiran mulai muncul karena di satu sisi dia mungkin masih menganggap sebagai teman baik dan tidak ada yang spesial. Dengan menghadapi situasi seperti ini, pasti yang diinginkan hanyalah keluar dari friendzone.

Nah, jika kamu mau keluar dari ruang lingkup friendzone, beberapa tips ini mungkin bisa membantu.

2 dari 4 halaman

1. Social Distancing! Mulailah Menjaga Jarak

(c) Shutterstock

Terkadang, perasaan nyaman muncul karena adanya kedekatan yang intim. Permasalahan ini menjadi salah satu poin munculnya perasaan dalam zona pertemanan. Jika, kamu tidak ingin perasaan-mu semakin besar dan dalam, dan hanya membuat gelisah karena tidak bisa menyatakan apa yang kamu rasakan. 

Maka, kamu bisa membuat jarak dengannya seperti membuat batas aman pertemanan untuk sementara waktu. Dengan contoh, mengurangi waktu main bersama, mengurangi waktu chatting atau telepon. Hal tersebut perlu dilakukan, untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya. Tapi sebagai seorang teman, kamu masih bisa membantu dan membiasakan diri untuk tidak bergantung satu sama lain.

3 dari 4 halaman

2. Pelan-Pelan Hilangkan Rasa Membutuhkan

(c) Shutterstock

Perasaan muncul karena datangnya rasa membutuhkan satu sama lain. Terkadang, terlalu bergantung pada teman terutama yang lawan jenis juga bukan hal baik. Selain, dapat membuat kamu menjadi tidak mandiri, dapat memicu tumbuhnya perasaan lain, seperti rasa cinta. 

Kamu harus tahu porsi pertemanan agar tidak selalu mengandalkan segala hal padanya. Jika, dia adalah pasanganmu, itu adalah hal yang sangat di wajarkan. Namun, jika dia hanya sebatas teman, alangkah baiknya kalau kamu harus lebih bijak dalam memposisikan diri agar tidak terjebak terlalu dalam di ruang lingkup friendzone. Cobalah untuk menjalani hidup sendiri dan fokus pada tujuanmu.

4 dari 4 halaman

3. Cobalah Untuk Jujur

(c) Shutterstock

Jika dua cara di atas tidak bisa membantumu untuk keluar dari friendzone, langkah selanjutnya adalah harus berani mengungkapkan perasaan kepadanya, apapun yang terjadi. Kamu harus berani mengambil langkah untuk maju lebih dulu. Cobalah berkomunikasi yang baik dulu sebelum akhirnya menyatakan perasaan. 

Mulailah dengan obrolan ringan seperti membicarakan momen yang telah berlalu agar tidak menimbulkan rasa canggung antara satu sama lain. Di saat waktu yang sudah tepat, kamu bisa mengutarakan perasaan dan jujur kepadanya. Dengan itu, bisa membuat lebih lega dan juga memberi kesempatan untuk menegaskan status. Jika, nantinya keputusan dia tetap ingin menjadi teman saja, cobalah untuk move on dan pergi.

Terkadang, dalam zona pertemanan cara ini memang terkesan sangat beresiko dan membuat canggung, namun akan lebih baik jika kedua belah pihak saling mengetahui satu sama lain.

Penulis: Ayra Sekar Putri