Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu menemukan diri berada dalam friendzone atau zona teman saat hendak menjalin hubungan cinta? Istilah ini sendiri berlaku untuk teman lawan jenis. Di mana satu orang ingin menjadi lebih dari teman, namun yang lain tidak.
Kadang-kadang friendzone bisa terjadi karena adanya kesepakatan secara lisan. Di saat salah satunya mengatakan perasaan cinta namun yang lebih menolak tawaran itu sehingga memilih untuk tetap berteman agar tidak saling kehilangan.
Terjebak dalam friendzone bisa menjadi tempat yang tidak nyaman. Apalagi jika pasangan teman ini tidak menanganginya dengan baik, bisa jadi akan mengakhiri persahabatan.
Sekilas mungkin friendzone hanya akan menjebak seseorang dalam hubungan cinta berbasis pertemanan. Namun mengutip dari Live About, ternyata friendzone bisa mengundang bahaya.
What's On Fimela
powered by
Definisi friendzone
Zona teman sering menjadi bagian dari gimmick hubungan cinta dengan satu teman diam-diam jatuh cinta dengan yang lainnya. Kemudian secara ajaib orang itu berubah pikiran dan keduanya jatuh cinta. Tapi ini adalah cerita fiksi dan menjadi sangat berbahaya untuk dipercaya di dunuia nyaata.
Sejumlah ahli menyebut tidak ada orang yang benar-benar ada di dalam suatu zona karena sebenarnya tidak ada zona tersebut. Dengan kata lain, orang yang jatuh cinta akan merasa kecewa karena dia tidak memiliki perasaan yang sama. Ketika kondisi ini terjadi, kamu punya pilihan unutk menetapkan batasan yang sehat.
Jika kamu adalah orang yang tidak memiliki perasaan terhadap teman kamu, ada beberapa hal yang perlu diperjelas. Di antaranya, perubahan sikap, menggoda, berciuman, dan seks.
Jangan berharap lebih
Intinya, jangan memberikan harapan kepada teman yang memiliki perasaan terhadapmu. Kamu tidak boleh mendorong perilaku apapun yang akan memberikan harapan palsu untuk menjalin hubungan cinta.
Sedangkan jika kamu adalah orang yang memiliki perasaan terhadap sahabat, jangan berharap bahwa suatu hari nanti temanmu akan mengubah perasaannya. Terima kenyataan bahwa temanmu tidak menginginkan hubungan cinta yang lebih serius.
Terkadang hubungan pertemanan memang bisa berakhir dengan hubungan cinta. Namun tidak sedikit terjadi apa yang disebut dengan cinta bertepuk sebelah tangan atau friendzone.
Perhatikan ucapan dan perilaku
Ketika kamu pada akhirnya memiliki perasaan dengan teman dan tidak berani untuk mengungkapkannya, lebih baik perhatikan bagaimana ia bertindak dan berucap. Jika temanmu tidak tertarik untuk menjalin hubungan cinta, ia akan cenderung mengatakan hal-hal berikut ini.
"Kamu sangat mudah diajak bicara."
"Aku sangat suka bergaul denganmu."
"Apakah Anda mengenal seseorang yang bisa Anda ajak berkencan dengan saya?"
"Aku menganggapmu sebagai saudara."
"Aku harus menjodohkanmu dengan temanku, kalian pasti cocok."
Persahabatan yang sehat memiliki batasan dan nyaman untuk dijalani. Kamu tidak perlu merasa harus bertindak dengan cara tertentu atau berharap pada sesuatu yang belum tenu akan terjadi. Friendzone adalah sesuatu yang sebenarnya bisa kamu kendalikan. Jadi jangan biarkan diri terjebak di dalamnya.