Fimela.com, Jakarta Produk kosmetik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi perempuan. Ada berbagai macam produk tertata di rak kamar mandi hingga di meja rias yang siap mempercantik diri. Namun, tanpa disadari penggunaan kosmetik yang meningkat artinya meningkat pula limbah kosmetik.
Laman Waste4change.com mengungkapkan jika limbah kosmetik tidak ditangani dan didaur ulang dengan tepat akan menjadi permasalahan bagi lingkungan. Sebagai bentuk langkah gaya hidup ramah lingkungan dan meminimalkan kerusakan lingkungan, Rekosistem bekerja sama dengan AVO dalam mengelola sampah kosmetik.
Rekosistem bersama AVO meluncurkan program #AVOSustainableLiving pada Rabu (24/8). Program ini merupakan sebuah bentuk upaya menjaga bumi dan alam melalui pengelolaan limbah kosmetik internal AVO untuk diolah dan didaur ulang dengan bantuan Rekosistem menggunakan tempat sampah pintar, yakni Rebox.
Rebox, Tempat Sampah Pintar
Rebox merupakan kotak yang dipasang sebagai Internet of Things (IoT) drop box atau tempat sampah pintar. Tempat sampah ini bertujuan mengumpulkan sampah anorganik dari tempat umum. Dalam kerja sama antara Rekosistem dan AVO, Rebox akan memanfaatkan fungsi Rebox ini.
Rebox dikembangkan oleh Rekosistem dengan dilengkapi teknologi machine learning atau pembelajaran mesin yang dapat mendeteksi produk AVO. Misalnya, produk Avoskin, Looke Cosmetics, Oasea Laboratories, dan Lacoco En Nature.
“Teknologi machine learning milik Rebox ini dapat memberikan data dari hasil pengumpulan limbah kosmetik serta papan peringkat untuk penyetor limbah kosmetik terbanyak,” kata Joshua Valentino selaku Co-founder dan COO Rekosistem.
Proses Pengelolaan Limbah Kosmetik
Proses pengelolaan limbah dan daur ulang produk AVO ini, dimulai dengan limbah kosmetik dikumpulkan oleh karyawan AVO di kantor AVO Yogyakarta melalui Rebox. Rebox sendiri telah terintegrasi dengan aplikasi Rekosistem untuk perhitungan reward point bagi tiap kemasan yang dikumpulkan.
Proses pengelolaan limbah kosmetik yang telah didata serta telah dipilah dengan Rebox akan dikirim oleh Lion Parcel menuju lokasi pengelolaan dan daur ulang sampah Rekosistem, yakni Rekosistem Waste Hub. Tempat daur ulang milik Rekosistem ini tersebar di wilayah Jabodetabek.
Setelah limbah sampai di Rekosistem Waste Hub, Rekosistem akan mengelompokkan barang yang akan didaur ulang sesuai jenisnya. Proses pengelompokan ini bertujuan memudahkan proses daur ulang yang kemudian didistribusikan kepada rekan-rekan Rekosistem untuk melakukan proses daur ulang.
Pemanfaatan Teknologi Demi Lingkungan Terjaga
Pengelolaan limbah dan daur ulang limbah kosmetik menjadi salah satu solusi dalam menangani problem limbah kosmetik yang terus meningkat. Dalam mendorong gaya hidup sustainability, kerja sama antara perusahaan kecantikan AVO dengan startup cleantech Rekosistem menjadi langkah yang tepat.
Melalui program #AVOSustainableLiving, kerja sama antara Rekosistem dan AVO merupakan bentuk usaha untuk mendorong sustainable living dan langkah untuk melindungi lingkungan dari kerusakan. Hal ini juga menjadi salah satu langkah dalam mengedukasi dan memfasilitasi pengelolaan limbah dan daur ulang.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan AVO dalam mengelola limbah kosmetiknya melalui Rebox. Hal ini merupakan salah satu langkah kami dalam mengedukasi dan memfasilitasi pengelolaan limbah dan daur ulang. Kedepannya kami berencana untuk bekerja sama dengan lebih banyak brand lainnya,” kata Ernest Layman selaku Co-founder sekaligus CEO Rekosistem..
Program #AVOSustainableLiving merupakan sebuah gerakan untuk mendorong gaya hidup ramah lingkungan. Kerja sama dengan Rekosistem dalam mengelola limbah kosmetik di lingkup karyawan AVO menjadi suatu langkah yang besar dalam mewujudkan program tersebut.
*Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women